Faktor Risiko Terjadinya Palsi Serebral Pada Anak Berat Lahir Rendah Yang Lahir Dengan Asfiksia

Wan Virzia Zizi martianty, Prof. Dr. dr. E. Siti Herini, Sp.A(K).; Dr. dr. Tunjung Wibowo, MPH, M.Kes, SpAK

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU KEDOKTERAN KLINIS

Latar belakang: Asfiksia dapat menyebabkan gangguan perkembangan saraf, riwayat BBLR juga terbukti dapat menyebabkan gangguan perkembangan saraf. Perubahan perkembangan saraf yang paling signifikan dalam kualitas kehidupan adalah palsi serebral. Tujuan: Mengetahui asfiksia merupakan faktor risiko terjadinya palsi serebral pada anak. Metode: Studi kasus-kontrol dilakukan di Bagian Anak RSUP Dr Sardjito Yogyakarta dari Januari 2017-Desember 2021. Kelompok kasus terdiri dari 87 anak BBLR dengan cerebral palsy dan kelompok kontrol terdiri dari 87 anak BBLR tanpa cerebral palsy, dikumpulkan data riwayat BBLR, asfiksia, usia kehamilan, usia ibu, sepsis, perdarahan intraventrikular, infeksi SSP, Hipoglikemia, ensefalopati bilirubin, hiper/hipotiroidisme dan NEC. Regresi logistik dilakukan untuk menguji hubungan antara variabel bebas dengan cerebral palsy. Hasil: Rasio laki-laki dan perempuan adalah 1,2:1 dengan berat lahir pada kelompok kasus 1480 (1250-1852) dan kelompok kontrol 1970 (1601-2247). Kelompok usia kehamilan kasus adalah 33 minggu (32-34 minggu), dan kelompok kontrol adalah 35 minggu (34-36 minggu). Asfiksia meningkatkan risiko terjadinya cerebral palsy dengan OR 54.12 CI95% 4.02-208.84, variabel lain yang juga meningkat adalah perdarahan intraventrikular dengan OR 15.12 CI95% 1.1-206.94. Kesimpulan: Asfiksia merupakan faktor risiko terjadinya palsi serebral pada anak dengan riwayat BBLR.

Background: Asphyxia has been shown to cause poor neurodevelopmental, a history of LBW babies can also make neurodevelopmental delay. The most significant neurodevelopmental changes in childrens quality of life is cerebral palsy. Objective: To determine asphyxia as a risk factor for cerebral palsy in children Methods: A case-control study was conducted in Pediatric Department of Dr Sardjito Hospital Yogyakarta from January 2017-December 2021. The case group consisted of 87 LBW children with cerebral palsy, and the control group consisted of 87 LBW children without cerebral palsy, were collected data history of LBW, gestasional age, maternal age, sepsis, intraventricular haemorrhage, CNS infection, Hypoglicemia, bilirubin encephalopathy, hiper/ hypothyroidism and NEC. logistic regression was perfom to test the relation between independent variable with cerebral palsy. Results:. The ratio of males and females was 1,2:1 with birth weight in the case group 1480 (1250-1852) and control group 1970 (1601-2247). The gestational age group of cases was 33 weeks (32-34 weeks), and the control group was 35 weeks (34-36 weeks). Asphyxia was increase the risk of factor cerebral palsy with OR 54.12 CI95% 4.02-208.84, other variable also increase was intraventricular haemorrhage with OR 15.12 CI95% 1.1-206.94. Conclusion: Asphyxia with low birth weight history has been shown to be a risk factor for cerebral palsy.

Kata Kunci : palsi serebral, BBLR, asfiksia, faktor risiko, cerebral palsy, LBW, asphyxia, risk factors