Laporkan Masalah

Sistem Pengelolaan Limbah Medis Padat di Rumah Sakit Kota Ternate

M. RIDWAN SAPSUHA, Ir. Agus Prasetya, M.Eng.Sc., Ph.D. ; Dr. dr. Rustamadji, M. Kes.

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU LINGKUNGAN

Pengelolaan limbah medis rumah sakit merupakan bagian integral dari kegiatan penyehatan lingkungan di rumah sakit yang memiliki tujuan untuk melindungi masyarakat yang berada dirumah sakit maupun di sekitar rumah sakit Tujuan penelitian ini adalah 1) mengevaluasi ketersediaan regulasi, pendanaan, SDM, sarana dan prasarana yang mendukung dalam pelaksanaan pengelolaan limbah medis padat rumah sakit Kota Ternate.2) mengevaluasi sistem pemilahan, pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, penyimpanan yang dilakukan di rumah sakit sebelum diangkut oleh Dinas Kesehatan Kota Ternate.3) menganalisis dampak pengelolaan limbah medis padat rumah sakit terhadap lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi secara mendalam pada proses manajemen pengelolaan limbah medis yang dilakukan pihak ketiga. Penelitian ini dilakukan di rumah sakit dan Dinas Kesehatan Kota Ternate mengenai pengelolaan limbah medis padat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa regulasi terkait pengelolaan limbah medis padat rumah sakit di Kota Ternate mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.7 tahun 2019 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.56 tahun 2015. Proses pengelolaan limbah medis harus memiliki kesiapan anggaran, sarana dan prasaran baik di tingkat rumah sakit dan Dinas Kesehatan. Rumah sakit di Kota Ternate memiliki anggaran pengelolaan limbah medis padat. Pada beberapa rumah sakit dan Dinas Kesehatan Kota Ternate telah memiliki petugas kesehatan lingkungan/sanitarian dan beberapa rumah sakit pengelolaan limbah medis dilakukan oleh petugas kesehatan, dan dibantu oleh petugas cleaning service serta petugas angkut. Sarana dan prasarana pengelolaan limbah medis padat yang tersedia di rumah sakit dan Dinas Kesehatan Kota Ternate yaitu tempat sampah, kantong plastik, safety box, logo limbah B3, trouli/dust bin, TPS,sarana peingangkut, insinerator dan APD untuk petugas. Proses pemilahan limbah medis dilakukan di setiap ruangan penghasil limbah, akan tetapi pada beberapa rumah sakit masih ditemukan limbah medis yang bercampur dengan limbah non-medis. Wadah yang digunakan terbuat dari bahan yang kuat, ringan, tahan karat, tidak mudah bocor, dan kedap air. Proses pengangkutan pada beberapa rumah sakit telah menggunakan trouli/dust bin dan ada juga yang secara manual, pengakutan dilakukan 2 kali sehari atau Ketika wadah telah penuh. TPS di beberapa rumah sakit belum sesuai dengan standar yang telah di tentukan oleh pemerintah. Proses pemusnahan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Ternate setiap 2 kali dalam seminggu menggunakan insinerator. Hasil pengukuran kualitas udara ambien di daerah sekitar insinerator dan daerah pemukiman dekat dengan insinerator belum melebihi dari nilai ambang batas dan dampak dari proses pemusnahan limbah medis kepada petugas, masyarakat dan lingkungan sekitar masih belum ada. Pengelolaan limbah medis padat di rumah sakit yang ada di Kota Ternate sebagian besar telah berjalan dengan baik, namun terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan di bidang SDM, sarana dan prasarana yang masih belum memenuhi standar yang berlaku, dan pada proses pemilahannya masih menemukan tercampurnya limbah medis dan non-medis. Perawatan dan pemeliharaan insinerator belum dilakukan dengan maksimal atau sesuai dengan pedoman KLH. Pengelolaan limbah medis padat di rumah sakit yang ada di Kota Ternate telah sesuai dengan peraturan yang berlaku, namun masih perlu penigkatan dibeberapa bidang.

Hospital waste management is an integral part of environmental sanitation activities, in hospital medical waste management is an integral part of environmental sanitation activities in hospitals which have the aim of protecting the community who are in the hospital and around the hospital and efforts to prevent the spread of disease due to waste generated from activities in the hospital. The objectives of this study are 1) To evaluate the availability of regulations, funding, human resources, supporting facilities and infrastructure in the implementation of solid medical waste management in the Ternate City hospital. 2) To evaluate the system of sorting, storing, collecting, transporting, storing carried out in hospitals before being transported. by the Ternate City Health Office. 3) Analyzing the impact of hospital solid medical waste management on the environment. This research is a qualitative research with a descriptive case study design. This study aims to explore in-depth information on the medical waste management process carried out by a third party. This research was conducted at the hospital and the Ternate City Health Office regarding the management of solid medical waste. The results showed that regulations related to the management of medical waste in hospitals in Ternate City refer to the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 7 of 2019 and the Regulation of the Minister of Environment and Forestry No. 56 of 2015. The medical management process must have financial readiness, housing Ternate City Hospital already has funds for solid medical waste management. Some hospitals and the Ternate City Health Office already have environmental/sanitarian health officers and several waste management hospitals carried out by health workers, and assisted by cleaning service officers and transport officers. Facilities and solid medical waste management available at hospitals and the Ternate City Health Office are trash cans, plastic bags, safety boxes, B3 waste logos, trouli/dust bins, TPS, box cars, incinerators and PPE for officers. The process of sorting medical waste is carried out in every waste-producing room, but in some hospitals medical waste is still found mixed with non-medical waste. The containers used are made of strong, lightweight, rust-resistant, not easy to leak, and airtight materials. The transportation process in some hospitals has used a trouli/dust bin and some are carried out manually, transporting is done 2 times a day or when the container is full. TPS in some hospitals are not in accordance with the standards set by the government. The extermination process is carried out by the Ternate City Health Office every 2 times a week using an incinerator. The results of the measurement of ambient air quality in the area around the incinerator and residential areas close to the incinerator have not exceeded the threshold and the impact of the waste destruction process on officers, the community and the surrounding environment is not yet available. Most of the solid medical waste management in hospitals in Ternate City has not run optimally because human resources, facilities and infrastructure still do not meet applicable standards, and in the process of sorting medical and non-medical wastes are still mixed. Incinerator care and maintenance has not been carried out optimally or in accordance with KLH guidelines.

Kata Kunci : Pengelolaan limbah medis padat rumah sakit

  1. S2-2022-449960-abstract.pdf  
  2. S2-2022-449960-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-449960-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-449960-title.pdf