Laporkan Masalah

Pengembangan model bisnis cloud kitchen cilita indonesian food

Monica Tambajong, Rocky Adiguna, SE., M.Sc., P.hD

2022 | Tesis | Magister Manajemen

Usaha kuliner merupakan industri paling banyak diminati pelaku usaha karena makanan dan minuman merupakan kebutuhan primer yang manusia butuhkan setiap hari sehingga bisnis kuliner menjadi pilihan banyak pelaku usaha. Hal ini disebabkan karena bisnis kuliner dapat dibangun dengan modal relatif kecil serta memiliki kemungkinan balik modal lebih cepat. Namun, pada tahun 2020 pandemic covid 19 menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini berdampak pada sebagian besar pelaku usaha karena tidak dapat menyesuaikan dengan perubahan perilaku masyarakat dan kecepatan teknologi. Sehingga dibutuhkan inovasi terbaru yang tepat untuk menghadapi fenomena ini. Pelaku usaha harus harus mampu mengadopsi penyediaan layanan pesan antar sehingga Dapur Awan (Cloud Kitchen) merupakan sebuah inovasi tepat bagi pelaku bisnis kuliner di era teknologi saat ini dimana Cloud Kitchen tidak memerlukan modal banyak karena hanya perlu menyediakan ruang dapur dikemas dengan modern khusus melayani layanan pesan antar tanpa bangunan luas serta peralatan untuk makan ditempat sehingga ini dapat menekan biaya operasional yang tinggi ketik dibandingkan dengan membuka restauran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Bagaimana bentuk model bisnis yang tepat bagi Cilita Cloud Kicthen di Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif melalui pendekatan analisis tematik dengan melibatkan 6 informan pihak Cilita, Pelaku Usaha Cloud Kitchen, Pelanggan Potensial. Penelitian melalui wawancara semi tersetruktur dengan pertanyaan wawancara disusun berdasarkan Kanvas Model Bisnis dan pertanyaan kepada pelanggan potensial menggunakan Peta Empati dan 125 responden penelitian melalui penyebaran survei kuesioner. Selain metode tersebut, observasi juga dilakukan untuk melihat kekurangan dan kelebihan dari kompetitor sejenis. Penelitian ini juga didukung dengan penghitungan Uji Kelayakan Finansial yaitu NPV, IRR, dan PP. Berdasarkan dari analisis dan hasil penelitian, modal yang dibutuhkan perusahaan adalah Rp 54.450.000 dan memperoleh nilai NPV Rp 503.727.812, IRR 60%, dan nilai pengembalian selama 3 tahun 4 bulan . Dengan demikian, Cilita Cloud Kitchen mampu memanfaatkan peluang dengan menawarkan makanan dan pelayanan yang belum dimiliki kompetitor lain serta berkontribusi bagi lingkungan sosial.

Culinary business is the industry most in demand by business actors because food and beverages are the primary needs that humans need every day so that the culinary business is the choice of many business actors. This is because a culinary business can be built with relatively small capital and has the possibility of a faster return on investment. However, in 2020 the covid 19 pandemic caused a decline in Indonesia's economic growth. This has an impact on most business actors because they are unable to adjust to changes in people's behavior and the pace of technology. So that the latest innovations are needed to deal with this phenomenon. Business actors must be able to adopt the provision of delivery services so that the Cloud Kitchen is an appropriate innovation for culinary business people in the current technological era where Cloud Kitchen does not require a lot of capital because it only needs to provide a kitchen space packed in a modern way specifically for serving ordering services. delivery without large buildings and equipment for eating on the spot so that this can reduce high operating costs compared to opening a restaurant. This research was conducted to find out how to form the right business model for Cilita Cloud in Manado. The method used in this study is qualitative through a thematic analysis approach involving 6 Cilita informants, Cloud Kitchen Business Actors, Potential Customers. The research was conducted through semi-structured interviews with interview questions prepared based on the Business Model Canvas and questions to potential customers using the Empathy Map and 125 research respondents through distributing a questionnaire survey. In addition to these methods, observations were also made to see the strengths and weaknesses of similar competitors. This research is also supported by calculating the Financial Due Diligence, namely NPV, IRR, and PP. Based on the analysis and research results, the capital needed by the company is IDR 54,450,000 and the NPV value is IDR 503,727,812, IRR is 60%, and the return value is 3 years and 4 months. Thus, Cilita Cloud Kitchen able to take advantage of opportunities by offering food and services that other competitors don't have and contribute to the social environment.

Kata Kunci : Cloud kitchen, food delivery service, business model canvas, empathy map, financial feasibility test, thematic analysis

  1. S2-2022-486301-abstract.pdf  
  2. S2-2022-486301-Abstract_en.pdf  
  3. S2-2022-486301-bibliography.pdf  
  4. S2-2022-486301-tableofcontent.pdf  
  5. S2-2022-486301-title.pdf