Laporkan Masalah

Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dalam era otonomi daerah :: Studi tentang kinerja Bappeda Kabupaten Maluku Tengah

SILAWANE, Hasanudin Sy, Drs. Haryanto, MA

2003 | Tesis | S2 Ilmu Politik

Pelaksanaan otonomi daerah melalui desentralisasi yang disertai dengan perubahan pendekatan top down menjadi bottom up planning dalam pola perencanaan pembangunan guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sebagai upaya untuk menjamin terwujudnya pelaksanaan otonomi daerah, nyatanya masih menunjukan hubungan yang signifikan dengan tingkat kinerja birokrasi di daerah sebagai pilar pelaksana pembangunan daerah. Hasil perencanaan pembangunan di Kabupaten Maluku Tengah masih menunjukan adanya suatu gejala proses pembangunan daerah yang berjalan tidak selaras dengan tuntutan pelayanan masyarakat di daerah Kabupaten Maluku Tengah. Hal ini disebabkan oleh adanya cara dan pola kerja BAPPEDA Kabupaten Maluku Tengah yang masih menggunakan pendekatan top down, ikut petunjuk dan arahan dari atas sehingga program atau perencanaan yang dihasilkan tidak mampu menyentuh kebutuhan rakyat. Sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui program perencanaan pembangunan daerah, maka penelitian yang dideskripsikan dalam tulisan ini mengkaji tentang kinerja BAPPEDA dengan menggunakan indikator Produktifitas, Responsivitas, Responsibilitas dan Akuntabilitas, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hal ini dimaksudkan untuk melihat, menggambarkan dan menganalisa aktifitas kerja BAPPEDA sesuai tugas pokok dan fungsi. Data dan informasi diperoleh dari pejabat struktural BAPPEDA, staf dan kelompok Stakehalders, serta beberapa anggota masyarakat sebagai obyek pembangunan, sedangkan tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumenter, wawancara dan observasi partisipatif. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa kualitas kinerja BAPPEDA yang diukur dengan aspek atau indikator tersebut diatas, masih rendah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor penghambat antara lain : 1) Praktek patronase, 2) Manajemen Sumber daya aparatur, 3) Budaya organisasi dalam kinerja pelayanan 4) Perilaku manusia dalam organisasi, 5) Pendekatan perencanaan. Untuk mengatasi persoalan diatas, maka perlu pembenahan dan penataan organisasi terkait dengan Praktek Patronase, Manajemen Sumber Daya Aparatur, Budaya Organisasi, Perilaku Manusia dalam organisasi dan Pendekatan perencanaan berdasarkan bottom up planning.

The development planning which was being the duty of BAPPEDA till this time was not able to reach the target of public need priority because the approach in the planning was placed on the top down planning mechanism. Therefore the top down approach was replaced by bottom up planning. BAPPEDA of Center Maluku still applied “following the leader guide and dirrection ” in framework, measure of BAPPEDA performance was based on the satisfy level of the leader, therefore the performance quality of BAPPEDA in Region development planning did not reflect the public wish, need, and aspiration through resourcing programs to increase the public prosperity. This topic is very interesting to be examined because it has relevance with the implementation of regional autonomy. The regional authority became stronger in controlling the development, from planning, implementation to controlling and the institution that most responsible on it was BAPPEDA. This research was on the performance of Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) of Center Maluku. It is objectieved to know the performance quality of BAPPEDA which is measured with Productivity, Responsivity, Responsibility and Accountability indicator, and some factors that influence it both internal environmental factor and external environmental factor. This research uses qualitative methods with descriptive research type. It was aimed to see, reflect dan analyze the working activity of BAPPEDA appropriate with its main duty and function. Data and information were obtained from structural official of BAPPEDA, staff and group of Stakeholders, whereas the data collecting technique used was documentary study, interview and participative observation. The result of the research tells that the performance quality of BAPPEDA in all aspec is low. It was impacted by : 1). BAPPEDA had not exert optimally its resource and facility; 2) working activity of BAPPEDA had not totally aim at main duty and function, there were overlaps between units in BAPPEDA; 3) the planning system (bottom up planning) had not been the model in arranging the planning of regional development. To solve that problem, it is to fix and reverange the optmalisation related to main duty and function, and increase the quality of the planning result, keep the consistence between planning result and emphasize the bottom up planning system which is appropriate with regional autonomy spirit.

Kata Kunci : Otonomi Daerah,Kinerja Bappeda

  1. S2-PAS-2003-Hasanudin_Sy_Silawane-Abstract_pdf.pdf  
  2. S2-PAS-2003-Hasanudin_Sy_Silawane-Bibliography_pdf.pdf  
  3. S2-PAS-2003-Hasanudin_Sy_Silawane-Tableofcontent_pdf.pdf  
  4. S2-PAS-2003-Hasanudin_Sy_Silawane-Title_pdf.pdf