Pengaruh Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Perilaku Aman Pada Pekerja di STO Telkom Akses Pugeran Yogyakarta
ADITYA D, dr. Agus Surono, M.Sc., Ph.D., Sp.THT-KL(K) ; Mathinus Sutena, SKM., MM., MSc
2022 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKATLatar Belakang: Angka kecelakaan kerja di Indonesia lima tahun belakangan mengalami peningkatan yang cukup siginifikan. Setiap tahun terdapat 270 juta pekerja yang mengalami kecelakaan akibat kerja dan 160 juta yang terkena penyakit akibat kerja. Tingginya angka kecelakaan kerja di Indonesia lima tahun terakhir menunjukkan bahwa pelaksanaan K3 di Indonesia masih belum maksimal. Masalah tersebut dapat dicegah melalui beberapa cara salah satunya dengan mempromosikan budaya K3 di tempat kerja yang didukung dengan kebijakan perusahaan dan program nasional baik dari regulasi maupun kebijakan serta program yang dibuat oleh pemerintah. Memperkuat budaya K3 di perusahaan akan membentuk sebuah perilaku aman pada pekerja sehingga budaya K3 yang membentuk perilaku aman ini masih perlu diteliti lebih lanjut. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh budaya keselamatan dan kesehatan kerja terhadap perilaku aman pada pekerja di STO Telkom Akses Pugeran yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan studi analitik dan desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Hasil dari studi analitik akan diperkuat dengan hasil observasi lapangan yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2022 yang akan dilakukan di STO Telkom Akses Pugeran Yogyakarta dan instrumen pada penelitian ini berupa kuesioner NOSACQ-50 dan kuesioner perilaku aman yang terdiri dari 50 pertanyaan dan 30 pertanyaan. Hasil: Hasil penelitian seluruh kondisi terhadap perilaku aman menunjukkan nilai p<0,05, yang artinya terdapat pengaruh budaya K3 dengan perilaku aman. Nilai rata-rata kondisi budaya K3 paling tinggi yaitu 3,53 artinya kondisi ini harus dijaga dan ditingkatkan secara berkelanjutan dan nilai rata-rata kondisi budaya K3 paling rendah adalah 2,94, artinya memerlukan perbaikan. Kesimpulan: Seluruh kondisi Budaya Keselamatan dan Kesehatan kerja memiliki pengaruh terhadap perilaku aman pada pekerja di STO Telkom Akses Pugeran. Nilai rata-rata kondisi budaya K3 paling tinggi yaitu kondisi komitmen pekerja terhadap keselamatan dan nilai rata-rata terendah yaitu kondisi prioritas keselamatan pekerja dan tidak ditoleransinya risiko bahaya.
Background: The number of occupational accidents in Indonesia over the past five years has risen significantly. Every year there are 270 million workers who have to work-related accidents and 160 million are affected by work-related diseases. The high number of work accidents in Indonesia in the last five years shows that the implementation of K3 in Indonesia is still not optimum.These problems can be prevented in several ways one of which is by promoting an OSH culture in the workplace. Strengthening the OHS culture in the company will establish safe behavior for the workers so that the OSH culture that shapes safe behavior still needs further research. Purpose: This study aims to determine the influence of occupational safety and health culture to safe behavior in employees at STO Telkom Akses Pugeran, Yogyakarta. Methods: This research is a quantitative study with an analytic study design, and this research design uses a cross-sectional approach. The results of the analytical study will be strengthened by the results of field observations conducted by researchers. This research was conducted in July 2022 at STO Telkom Akses Pugeran Yogyakarta and the instruments in this research are the NOSACQ-50 questionnaires and a safe behavior questionnaire. Results: The results of the research on all dimensions of safe behavior showed a p-value < 0.05, which means that there is an influence of OHS culture on safe behavior. The highest average value of the OHS cultural dimension is 3.53 and the lowest average value of the OHS culture dimension is 2.94, meaning that there are still several dimensions that require mild to extensive/fast improvement. Conclusuion: All dimensions of occupational safety and health culture have an influence on the safe behavior of employees at STO Telkom Akses Pugeran. The highest average value of the OHS cultural dimension is the dimension of worker commitment to safety, and the lowest average value is the dimension of worker safety priority and the risk of harm is untolerated.
Kata Kunci : Angka kecelakaan kerja, Budaya keselamatan dan kesehatan kerja, perilaku aman/Occupational accidents rate, Safety and health culture, Safe behavior