Hubungan Mutasi Alpha Thalasemia/Mental Retardation X-Linked (ATRX) dengan Grading Histopatologi pada Glioma dengan IDH Mutant
ALVA SINUNG ANINDITA, dr.Ery Kus Dwianingsih, PhD, Sp.PA(K); dr. Rusdy Ghazali Malueka, PhD, Sp.S(K)
2022 | Tesis-Spesialis | PATOLOGI ANATOMILatar belakang: Pemeriksaan mutasi gen Alpha-thalassemia/mental retardation syndrome X-linked (ATRX) sering dilaksanakan pada pasien glioma. Gen ATRX memiliki peranan penting dalam regulasi gen sebagai regulator pada remodeling dan transkripsi. Mutasi gen alpha thalassemia/mental retardation syndrome X-linked (ATRX) dan hilangnya ekspresi protein ATRX dapat diketahui melalui pemeriksaan imunohistokimia. Adanya mutasi gen ATRX telah diamati pada glioma dengan WHO grade II, III, dan IV. Pemeriksaan imunohistokimia menjadi pemeriksaan alternatif untuk mendeteksi adanya mutasi ATRX. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara mutasi ATRX dengan grading histopatologi pada glioma dengan IDH mutant. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang pada pasien glioma dengan IDH mutant menggunakan Formalin-Fixed Paraffin Embedded (FFPE) dari rumah sakit umum dr. Sardjito pada rentang 2017 hingga Maret 2022. Diagnosis glioma ditegakkan berdasarkan gambaran morfologi histopatologi. Status IDH mutant ditegakkan dengan metode pemeriksaan PCR. Mutasi gen ATRX ditentukan berdasarkan pemeriksaan imunohistokimia. Hubungan antara mutasi ATRX dengan grading histopatologi diuji menggunakan uji chi-square. Hasil: Sebanyak 39 sampel glioma dengan IDH mutant diperiksa, terdapat 26 sampel dari pasien pria (66,67%) dengan rentang usia antara 20 hingga 66 tahun. Terdapat 19 sampel (48,72%) terdeteksi imunopositif pada pemeriksaan imunohistokimia ATRX. Hasil analisis statistik menyatakan bahwa mutasi ATRX tidak berhubungan dengan grading histopatologi (p >0.05). Kesimpulan: Mutasi ATRX tidak berhubungan dengan grading histopatologi pada pasien glioma di Indonesia. Pemeriksaan selanjutnya yang melibatkan hubungan antara mutasi ATRX dengan prognosis dapat dilakukan mengingat berbagai referensi masih menyebutkan data yang beragam
Background: Alpha-thalassemia/mental retardation syndrome X-linked (ATRX) mutations commonly examined in gliomas and plays a key role in gene expression regulation because of its involvement as a regulator of chromatin remodeling and transcription. Mutation of alpha thalassemia/mental retardation syndrome X-linked (ATRX) gene and loss expression of ATRX protein detected by immunohistochemistry have been observed in WHO grade II, III, IV gliomas. Imunohistochemistry (IHC) method such is required as alternative examination in detecting ATRX mutation. This study aims to predict correlation of immunohistochemistry (IHC) in detecting ATRX mutation in WHO grade II, III and IV glioma. Methods: This research was a cross-sectional study using Formalin-Fixed Paraffin Embedded (FFPE) of glioma patients WHO grade II, III and IV, dated back from 2017 until March 2022. Diagnosis of glioma was established based on histopathological findings. IDH mutant status was determined based on PCR. ATRX mutation was determined by imunohistochemistry. Association between ATRX immunohistochemisty and WHO grade in glioma was analyzed using chi-square test. Results: Thirty nine (39) samples glioma with IDH mutant were examined. The incidence was predominantly in male (66,67%) between 20 to 66 years old. Among them, 19 (48,72%) patients show imunopositive reaction for ATRX immunohistochemistry. Statistical analysis showed that ATRX mutation was not associated with histopathological grading (p >0.05). Conclusion: ATRX mutation was not associated with histopatological grading in Indonesian glioma patients. Further examinations involving the correlation between ATRX mutations and prognosis can be carried out considering that various references still mention diverse data.
Kata Kunci : glioma, Alpha-thalassemia/mental retardation syndrome X-linked, ATRX, IHC