Laporkan Masalah

Volcanic Ash Fall Hazard of Mount Merapi to the Yogyakarta Nuclear Area

ABIMANYU BONDAN W S, Imam Satyarno, Agung Harijoko

2022 | Tesis | MAGISTER TEKNIK PENGELOLAAN BENCANA ALAM

Keberadaan instalasi nuklir pada Kawasan Nuklir Yogyakarta rawan akan ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang mempunyai repetisi letusan paling sering di Indonesia. Bahaya erupsi berupa abu vulkanik berpotensi mengancam kegiatan operasional intalasi nuklir yang ada di Kawasan Nuklir Yogyakarta. Sehingga dibutuhkan analisa sebaran abu vulkanik dan potensi bahaya yang ditimbulkan oleh abu vulknaik yang berasal dari Gunung Merapi untuk erupsi di masa mendatang. Metode yang digunakan adalah pemodelan numerik sebaran abu vulkanik dengan menggunakan perangkat lunak TEPHRA2 dengan parameter letusan Gunung Merapi tahun 2010, yang selanjutya divisualisasikan dengan peta isomass dan isopach sebaran abu vulkanik. Dalam analisis mengahsilkan sebaran abu yang mengarah ke Kawasan Nuklir Yogyakarta berada di bulan April, Mei, Juni dan Agustus dengan Massa terakumulasi 20-50 kg/m3 dan ketebalan 0.2-12 cm. Diperlukan penanganan bahaya abu vulkanik seperti kekuatan dukung atap, sistim pendingin sekunder, sistim penyaringan dan sistim kelistrikan untuk beberapa instalasi di Kawasan Nuklir Yogyakarta

The existence of nuclear installations in the Yogyakarta Nuclear Area is vulnerable to the eruption of Mount Merapi, the most active volcano in Indonesia. Tephra hazard has the potential to threaten the operational activities of nuclear installations in the Yogyakarta Nuclear Area, it is necessary to analyze the distribution and potential hazard of volcanic ash from Mount Merapi for future eruptions. Numerical modeling is used in analyzing tephra distribution using TEPHRA2 software with parameters of the 2010 Mount Merapi eruption, which is then visualized to isomass and isopach maps of tephra distribution. The analysis resulted the ash dispersion leading to the Yogyakarta Nuclear Area was in April, May, June and August with an accumulated mass of 20-50 kg/m3 with thickness of 0.2-12 cm. It is necessary to deal with volcanic ash hazards such as roof strength, secondary cooling system, filtering system and electrical system for several installations in the Yogyakarta Nuclear Area

Kata Kunci : tephra hazard, nuclear area, Merapi

  1. S2-2022-467477-abstract .pdf  
  2. S2-2022-467477-bibliography .pdf  
  3. S2-2022-467477-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-467477-title.pdf