Le Monde and Le Figaro Discourse on French's Bill of Anti Separatism: Critical Discourse Analysis

AYUDHIA RATNA WIJAYA, Dr. B.R. Suryo Baskoro, M.A.

2022 | Tesis | MAGISTER LINGUISTIK

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana dua media terkemuka di Perancis, Le Monde dan Le Figaro menggambarkan wacana mengenai RUU anti separatisme. Tiga pertanyaan penelitian diajukan terkait isu struktur skematik, representasi aktor sosial, dan strategi produksi berita serta dampak Le Monde dan Le Figaro terhadap Islam di Prancis. Untuk menjawab pertanyaan penelitian, tesis ini menggunakan metode kualitatif dengan teori Analisis Wacana Kritis (AWK). Metode kualitatif menggunakan kombinasi teori struktur skematik van Dijk (1985) dan alokasi peran dalam sosio-semantik inventori Leeuwen (2008) yang diolah dalam perangkat lunak NVIVO. Kajian yang dihasilkan dari analisis struktur skematik menunjukkan bahwa LM dan LF memiliki kesamaan dalam memahami kontroversi RUU tersebut. Terdapat tiga dominasi kategori pada struktur skematik yaitu: konsekuensi, peristiwa sebelumnya, dan reaksi verbal. Kategori-kategori tersebut menunjukkan pembahasan sebab akibat RUU anti separatisme. Kontroversi pelanggaran kebebasan beragama dan hak asasi manusia menjadi perhatian utama yang berkorelasi kuat dengan stigmatisasi Islam. Analisis alokasi peran menununjukkan kesamaan antara LM dan LF pada kategorisasi aktor sosial. Empat kategori besar dibuat oleh kedua media yaitu; Pemerintah Prancis, Asosiasi Keagamaan, Pihak yang Terkena Dampak, dan Pihak yang Menanggapi. Pemerintah Prancis digambarkan secara positif sebagai aktor yang sah yang membenarkan persetujuan RUU tersebut. Sementara asosiasi keagamaan paling banyak diwakili oleh Islam sebagai aktor sosial yang digambarkan dalam impersonalisasi negatif sebagai "other" dan "minority" yang bertanggung jawab atas setiap gerakan radikal dan separatis di Prancis. Penggambaran struktur skematik dan representasi aktor sosial terkait RUU anti separatisme dalam LM dan LF mempengaruhi cara pandang masyarakat, khususnya cara pandang warga Perancis dalam melihat Islam dan Muslim sebagai entitas yang mengancam. Hal tersebut meningkatkan stigmatisasi terhadap Muslim dengan generalisasi yang berlebihan bahwa seluruh Muslim di Prancis merupakan penyebab separatisme dan radikalisme di Prancis.

This study is aimed to reveal how two prominent media in France, Le Monde and Le Figaro depicted the discourse regarding the bill of anti-separatism. Three research questions were proposed regarding the issue of the schematic structure, representation of social actors, and news production strategies and the impact of Le Monde and Le Figaro towards Islam in France. To answer the research question, this thesis applied a qualitative method along with Critical Discourse Analysis (CDA). The qualitative method uses the combination theories of the schematic structure by van Dijk (1985) and role allocation in Leeuwen's socio-semantic inventory (2008) which are processed in NVIVO software. The resulting study from schematic structure analysis shows LM and LF shared similarities in the notion of controversy of the bill. It resulted in the top three dominant categories which are consequences, previous events, and verbal reaction. Those are the categories that accommodate discussion in any cause and effect of the bill of anti-separatism. The controversy regarding the violation of freedom of religion and human rights are main concern that also has a strong correlation with Islamic stigmatization. The resulting study of social actors' categories shows the similarities between LM and LF. Four major categories were made by both media namely; French Government, Religious Associations, Impacted Parties, and Responding Parties. The French Government is depicted positively as a legitimate actor who justified the bill's approval. Meanwhile religious association is represented the most by Islam as social actors who are depicted in impersonalisation of negative category as "other" and "minority" who is responsible for any radical and separatist movement in France. The depiction of schematic structure and social actors' representation regarding the bill of anti-separatism in LM and LF influence the public perspective, especially French Citizens' perspective in seeing Islam and Muslims as threat entities. It raised the stigmatization towards Muslims by over-generalizing French Muslims as the cause of any separatism and radicalism attacks in France.

Kata Kunci : Bill of Anti-Separatism, Islam, French Government, Radical