Pengembangan Seismic Vulnerability Index for Water Distribution System (SVI-WDN). Area Studi : Wilayah Pelayanan PDAM Kota Yogyakarta
ELSA FEBRIANA DEVI, Ni Nyoman Nepi Marleni, S.T., M.Sc., Ph.D. ; Dr. Ir. Budi Kamulyan, M.Eng.
2022 | Tesis | MAGISTER TEKNIK PENGELOLAAN BENCANA ALAMGempabumi adalah bencana alam yang memiliki frekuensi yang tinggi di Yogyakarta. Kejadian gempabumi pada tahun 2006 di Yogyakarta memiliki titik gempa di dekat Sesar Opak. Sesar Opak adalah sesar aktif hingga saat ini yang sering kali menjadi penyebab peristiwa gempabumi. Dalam peristiwa bencana, perbaikan kerusakan pipa dan kegagalan sambungan memakan waktu dan biaya yang besar. Dari sudut pandang manajemen risiko, sangat penting untuk mengevaluasi kerentanan dari fasilitas jaringan sistem distribusi. Menganalisa kerentanan terhadap seismik dan mengevaluasi performa jaringan perpipaan dapat memberikan strategi mitigasi yang tepat dan efektif. Hal ini juga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam rehabilitasi pipa. Penelitian ini menggunakan metode yang diawali dengan analisis serta perangkuman kriteria dan subkriteria. Penelitian sebelumnya dan peraturan yang berlaku adalah dasar yang digunakan sebagai pertimbangan kriteria, sub kriteria dan rentang skor kerentanan pipa. Selanjutnya, untuk menentukan kriteria, subkriteria dan rentang skor kerentanan dilibatkan beberapa stakeholder / tenaga ahli antara lain, pekerja ahli PDAM, akademisi dan perwakilan instansi pemerintah. Keterangan dari para ahli diambil dengan menyebarkan kuesioner pertama. Langkah selanjutnya adalah penyebaran kuesioner kedua yang berisi tentang perbandingan kriteria dan subkriteria untuk dianalisa dalam perhitungan Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasil dari AHP adalah pembobotan untuk setiap kriteria dan subkriteria yang dihitung dengan menggunakan rumus SVI-WDN. Tahap akhir dari penelitian ini adalah visualisasi dan validasi hasil dari perhitungan indeks yang telah dilakukan. Validasi dilakukan dengan membandingkan hasil analisa dengan hasil wawancara dengan tenaga ahli PDAM yang terlibat dalam perbaikan pipa pasca gempabumi 2006. Penelitian ini memiliki hasil dengan jumlah kriteria, sub kriteria yang digunakan adalah 3 kriteria dan 14 subkriteria. Kriteria dalam penilaian ini adalah kriteria fisik, lingkungan dan operasional. Hasil perhitungan bobot kriteria dengan menggunakan AHP adalah bobot kriteria fisik 47%, lingkungan 34% dan operasional 19%. Persentase bobot tertinggi dari sub kriteria adalah umur pipa dan intensitas gempa yaitu 15%, sedangkan subkriteria terendah adalah kualitas air dan discontinuity yaitu 2%. Hasil akhir dari penelitian ini adalah visualisasi yang dilakukan dengan skenario gempa tahun 2006 yaitu dengan MMI VII. Hasil dari visualisasi adalah sebagian besar pipa termasuk dalam rentang skor kerentanan moderate vulnerable (rentang skor kerentanan 4) dan vulnerable (rentang skor kerentanan 5). Validasi menunjukkan kecocokan dengan daerah rawan yang disebutkan oleh tenaga ahli PDAM yang terlibat dalam perbaikan pipa pasca gempabumi 2006.
Earthquakes are a natural disaster that occur frequently in Yogyakarta. The earthquake point through Yogyakarta in 2006 was near the Opak Fault. The Opak Fault is an active fault that is frequently the source of earthquakes. Repairs to damaged pipes and failed connections are time consuming and costly in the event of a disaster. From the perspective of risk management, it is very important to evaluate the vulnerabilities of the distribution system network facilities. Seismic vulnerability analysis and pipeline performance evaluation can provide appropriate and effective mitigation strategies. It can also be considered in pipeline rehabilitation.. This study uses a method that begins with analysis and summary of criteria and sub-criteria. The criteria, sub-criteria, and pipeline vulnerability score ranges are based on previous research and applicable regulations. Furthermore, several stakeholders/experts, including PDAM expert workers, academics, and government agency representatives, were involved in determining the criteria, sub-criteria, and vulnerability score ranges. The first questionnaire was distributed to obtain information from experts. The following step is to distribute the second questionnaire, which compares the criteria and sub-criteria to be analyzed in calculating the Analytic Hierarchy Process (AHP). The weighting for each criterion and sub-criterion is calculated using the SVI-WDN formula as a result of the AHP. This latest results are based on a number of criteria, including three criteria and fourteen sub-criteria. This assessment includes physical, environmental, and operational criteria. The results of using AHP to calculate the criteria weight are 47% physical criteria weight, 34% environmental, and 19% operational. The sub-criteria with the highest weight percentage are pipe age and earthquake intensity (15%), while the sub-criteria with the lowest weight percentage are water quality and discontinuity (2%). The visualization created with the 2006 earthquake scenario, namely MMI VII, is the end result of this research. The visualization shows that the majority of the pipes are moderately vulnerable (vulnerability score range 4) and vulnerable (vulnerability score range 5). This following measures are based on a number of criteria, including three criteria and fourteen sub-criteria. This assessment includes physical, environmental, and operational criteria. The results of using AHP to determine the criteria weight are 47% physical criteria weight, 34% environmental, and 19% operational. The sub-criteria with the highest weight percentage are pipe age and earthquake intensity (15%), while the sub-criteria with the lowest weight percentage are water quality and discontinuity (2%). The visualization created with the 2006 earthquake scenario, namely MMI VII, is the end result of this research. The visualization shows that the majority of the pipes are moderately vulnerable (vulnerability score range 4) and vulnerable (vulnerability score range 5). The validation illustrates compatibility with the vulnerable areas identified by PDAM experts involved in pipeline repair following the 2006 earthquake.
Kata Kunci : Earthquake, SVI-WDN, vulnerability Index, Distribution Pipe, Risk Analysis .