Laporkan Masalah

Faktor-faktor Disinhibisi Daring Toksik pada Pengguna Media Sosial Dewasa

RIZA AKHDISHOLIKHAH, Dra. Sri Kusrohmaniah, M.Si., Ph.D.

2022 | Tesis | MAGISTER PSIKOLOGI

Disinhibisi daring toksik merupakan keadaan psikologis individu yang biasa terjadi di dunia maya, di mana individu merasa kurangnya hambatan sehingga bebas untuk mengekspresikan diri dalam bentuk perilaku dan perkataan dalam konteks yang negatif atau tindakan yang merusak. Dampaknya dapat menyebabkan tindakan perundungan siber dan kesehatan mental individu. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor disinhibisi daring toksik pada pengguna media sosial dewasa (18-42 tahun; N= 387). Hipotesis yang diajukan yakni Frekuensi Penggunaan Media Sosial (FPMS), Keterlibatan Penggunaan Media Sosial (KPMS), Fungsi Eksekutif (FE), dan Empati Virtual (EV) berperan terhadap Disinhibisi Daring Toksik (DDT). Penelitian dilakukan secara non-eksperimen dengan menggunakan instrumen ukur Online Disinhibition Scale-Toxic (ODS-T), Social Media Use Frequcency (SMUF), Social Media Use Engagement (SMUE), Comprehensive Executive Function Inventory (CEFI), dan Basic Empathy Scale (BES). Hasil uji regresi berganda dengan metode stepwise melalui JASP 0.16.3.0 menemukan bahwa hanya keterlibatan penggunaan media sosial (�² = 0,135; p = 0,012) dan fungsi eksekutif (�² = -0,010; p = 0,039) berperan secara signifikan terhadap disinhibisi daring toksik pada pengguna media sosial dewasa. Kajian ini menjadi sebuah kebaruan dalam literatur efek media terhadap perilaku pengguna media sosial dewasa yang merusak di Indonesia dan diharapkan dapat menambah sumber literatur terkait efek media, spesifik pada interaksi antara lingkungan media sosial dan proses kognitif pengguna media sosial.

Toxic online disinhibition is an individual psychological state that usually occurs in cyberspace, where individuals feel a lack of barriers so that they are free to express themselves in the form of behavior and words in a negative context or destructive actions. The impact can lead to cyberbullying and individual mental health. This study aims to explore toxic online disinhibition factors in adult social media users (18-42 years; N= 387). The hypothesis is Frequency of Social Media Use (F-SMU), Engagement Social Media Use (E-SMU), Executive Function (EF), and Virtual Empathy (VE) have an effect on Online Disinhibition Toxic (ODT). The study was conducted non-experimentally using the Online Disinhibition Scale-Toxic (ODS-T), Social Media Use Frequcency (SMUF), Social Media Use Engagement (SMUE), Comprehensive Executive Function Inventory (CEFI), dan Basic Empathy Scale (BES) measuring insruments. The results of the multiple regression test using the stepwise method through JASP 0.16.3.0 found that only the engagement of social media use and executive function had a significant role in toxic online disinhibition in adult social media users. This study is a novelty in the litarure on effects of media on the destructive behavior of adult social media users in Indonesia and is expected to add to the source of literature related to media effects, specifically on the interaction between the social media environment and the cognitive processes of social media users.

Kata Kunci : disinhibisi daring toksik, penggunaan media sosial, fungsi eksekutif, empati virtual, dewasa

  1. S2-2022-452009-abstract.pdf  
  2. S2-2022-452009-bibliography .pdf  
  3. S2-2022-452009-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-452009-title.pdf