Deteksi dan Analisis Bakteri Patogen pada Olahan Ikan Pindang Produksi UMKM di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek
LAILATUL NURKAROMAH, Dr. Endah Retnaningrum, M.Eng.
2022 | Skripsi | S1 BIOLOGIKabupaten Trenggalek merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi Jawa Timur dengan sebagian besar pantainya berbentuk teluk, yakni teluk Munjungan, Panggul dan teluk Prigi sebagai pusat perikanan yang berada di Kecamatan Watulimo. Dari teluk Prigi, hasil perikanan yang didapat diolah menjadi berbagai macam olahan seafood salah satunya adalah ikan pindang. Olahan ikan pindang dibuat dengan proses penggaraman dan perebusan. Tetapi ikan pindang merupakan bahan makanan yang mudah rusak, terutama karena degradasi mikrobiologis, seperti terkontaminasi oleh bakteri patogen. Bakteri koliform merupakan salah satu bakteri patogen yang menjadi indikator keamanan pangan. Berdasarkan jenisnya, bakteri koliform dikelompokkan menjadi koliform fekal dan non fekal. Bakteri Shigella sp. merupakan bakteri gram negatif, berbentuk batang. Bakteri tersebut sering ditemukan menjadi salah satu penyebab diare dan disentri. Selain itu bakteri Salmonella sp., merupakan bakteri berbentuk batang dan gram negatif yang dapat menyebabkan penyakit salmonellosis. Untuk menguji kelayakan konsumsi ikan pindang dari cemaran bakteri patogen, dilakukan uji mikrobia total, uji koliform dan uji kontaminasi bakteri patogen pada medium Salmonella Shigella Agar dan perhitungan prevalansi serta uji biokimia. Karakterisasi morfologi koloni, sel, serta uji biokimia menunjukkan bahwa bakteri koliform, Salmonella sp. dan Shigella sp., sesuai dengan karakter kunci yang terdapat di buku Bergey’s Manual of Systematics Bacteriology. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari sampel ikan pindang yang diperiksa, 83 % sampel terkontaminasi bakteri patogen dengan rincian 57 % sampel terkontaminasi Salmonella sp., 6 % sampel terkontaminasi Shigella sp. dan 20 % sampel terkontaminasi bakteri kolifom.
Trenggalek is one of the regencies in East Java province with most of its beaches in the form of bays, which are Munjungan, Panggul and Prigi Bay as a fishery center located in Watulimo District. From Prigi Bay, the fishery products obtained are processed into various kinds of processed seafood, such as pindang. Pindang is made by salting and boiling, but it is easily damaged by microbiological degradation such as contamination by pathogenic bacteria. Coliform bacteria is one of the pathogenic bacteria, also an indicator of food safety. Coliforms bacteria are divided into faecal and non-fecal. Furthermore, Shigella sp. is a gram-negative, rod-shaped bacterium and one of the causes of diarrhea and dysentery. While Salmonella sp., is a rod-shaped and gram-negative bacteria that can cause salmonellosis. The feasibility of consuming pindang fish from contamination of pathogenic bacteria, were tested by conducting total microbial, coliform and contamination test for pathogenic bacteria using Salmonella Shigella Agar, calculation of prevalence and biochemical tests. Meanwhile, based on the morphological characterization of colonies and cells also biochemical tests showed that coliform bacteria, Salmonella sp. and Shigella sp., matched with the key characters from Bergey’s Manual of Systematic Bacteriology. Also based on the results obtained, it can be concluded that the samples of pindang, 83 % of them were positively confirmed to be contaminated with pathogenic bacteria with details 57 % samples confirmed positive for Salmonella sp., 6 % samples confirmed positive for Shigella sp. and 20% samples confirmed positive for coliform bacterias.
Kata Kunci : Penggaraman, Perebusan, Mikrobia Total, Koliform, Bakteri Patogen