PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENERAPAN INOVASI KAPUR DOLOMIT PADA USAHA TANI PISANG DI KAPANEWON NGAWEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL
ANISA ISMA FATIANA, Diah Fitria Widhiningsih, S.P., M.Sc. ; Mesalia Kriska, S.P., M.Sc.
2022 | Skripsi | S1 PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIANPetani mengadopsi suatu inovasi kapur dolomit melalui serangkaian tahapan dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang dibuat akan berdampak pada kehidupan petani. Dalam memutuskan untuk mengadopsi inovasi kapur dolomit, petani perlu mengenal karakteristik dari inovasi tersebut. Namun, sebagian petani di Kalurahan Sambirejo memiliki pemahaman yang kurang tepat mengenai kegunaan kapur dolomit untuk tanaman pisang. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui pengambilan keputusan dalam inovasi kapur dolomit pada usaha tani tanaman pisang, dan 2) Mengetahui faktor yang memengaruhi proses pengambilan keputusan dalam inovasi kapur dolomit pada usaha tani tanaman pisang. Lokasi penelitian berada di Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul yang dipilih secara purposif, karena mayoritas petani di wilayah ini menanam pisang dan mengetahui terkait inovasi kapur dolomit pada tanaman pisang. Pengambilan sampel petani dipilih secara simple random sampling. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian yang melibatkan 34 petani ini menunjukkan bahwa lebih dari 20% petani memiliki tingkat pengambilan keputusan yang tinggi untuk menerapkan inovasi kapur dolomit pada usaha tani tanaman pisang. Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda diperoleh hasil bahwa variabel keberanian mengambil risiko, jumlah tanaman pisang, pengalaman usaha tani, karakteristik inovasi, dan dukungan keluarga memengaruhi pengambilan keputusan dalam penerapan inovasi kapur dolomit pada usaha tani pisang di Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Ngawen. Tingkat pengambilan keputusan dalam penerapan inovasi kapur dolomit pada usaha tani pisang dapat ditingkatkan dengan memberikan informasi terkait biaya, manfaat, dan takaran yang dibutuhkan dalam penggunaan kapur dolomit agar sesuai dengan jumlah tanaman pisang yang dimiliki petani guna meminimalisir keputusan petani untuk tidak melanjutkan adopsi.
Farmers adopt dolomite lime innovation through some stages in decision-making. The decisions that have been made will have an impact on farmers life. In deciding to adopt the dolomite lime innovation, farmers need to know the characteristics of the innovation. However, some farmers in Sambirejo Village have an inaccurate understanding of the usage of dolomite lime for banana cultivation. This study aims to: 1) Understand decision-making in dolomite lime innovation in banana farming business, and 2) Find out the factors that affect the decision-making process in dolomite lime innovation in banana farming. This research took place at Sambirejo Village, Ngawen Sub-district, Gunungkidul Regency selected purposively because the majority of farmers in this region cultivate bananas and knew about the innovation of dolomite lime in banana farming. Farmers were selected by simple random sampling. Descriptive method was applied in this research with quantitative approach. The results of this study involving 34 farmers showed that more than 20% of farmers had a high decision-making rate to apply dolomite lime innovation to banana farming. Based on the results of the multiple linear regression test, it was found that the variables of courage to take risks, the number of banana plants, farm business experience, innovation characteristics, and family support significantly affected decision-making in dolomite lime innovation in banana crop farming in Sambirejo Village, Ngawen Sub-district. The level of decision-making in the application of dolomite lime innovation in banana farming can be increased by providing information related to the costs, benefits, and doses needed in the use of dolomite lime to match the number of banana plants owned by farmers to minimize farmers' decision not to continue adoption.
Kata Kunci : Pengambilan keputusan, Inovasi, Kapur Dolomit, Usaha Tani Pisang, Adopsi Inovasi.