Laporkan Masalah

Analisis Tingkat Kerentanan Terhadap Demam Berdarah di Kecamatan Bantul

OKI SILVIE W, Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron, M.T., M.Sc.

2022 | Skripsi | S1 GEOGRAFI LINGKUNGAN

Ilmu Geografi salah satunya dapat dimanfaatkan dalam melakukan pemetaan untuk mengetahui tingkat kerentanan wilayah terhadap suatu penyakit. Demam berdarah merupakan penyakit yang menular kepada manusia melalui vektor penyebaran berupa nyamuk demam berdarah. Tujuan penelitian ini meliputi, (1) mengetahui tingkat kerentanan terhadap demam berdarah di Kecamatan Bantul, (2) mengetahui hubungan setiap parameter yang digunakan dengan jumlah kejadian demam berdarah di Kecamatan Bantul. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi metode kuantitatif dengan pembobotan parameter menggunakan AHP. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari persentase rumah tangga ber-PHBS, angka bebas jentik, kegiatan pemberantasan sarang nyamuk di pedukuhan, kepadatan penduduk, kepadatan permukiman, jarak permukiman dengan sungai, dan jarak permukiman dengan fasilitas kesehatan. Analisis kerentanan dilakukan dengan membuat peta kerentanan demam berdarah menggunakan software ILWIS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat tiga tingkat kerentanan terhadap demam berdarah yaitu Kelurahan Ringinharjo dengan tingkat kerentanan tinggi, Kelurahan Palbapang dengan kerentanan rendah, sedangkan Kelurahan Bantul, Kelurahan Sabdodadi, dan Kelurahan Trirenggo memiliki tingkat kerentanan sedang. Kelurahan Ringinharjo memiliki tingkat kerentanan yang paling tinggi karena hampir semua parameter memiliki bobot kerentanan yang tinggi. Berdasarkan perhitungan korelasi Kendall Tau-b dihasilkan signifikansi >0.5, sehingga tidak terdapat parameter yang berhubungan dengan jumlah kejadian demam berdarah di Kecamatan Bantul. Hal tersebut dipengaruhi oleh metode penelitian yang menggunakan seluruh wilayah, sedangkan kasus demam berdarah hanya terjadi di wilayah permukiman.

Geography can be used in mapping to determine the level of vulnerability of an area to a disease. Dengue fever is a disease that is transmitted to humans through the vector of transmission in the form of dengue fever mosquitoes. The objectives of this study include, (1) identify the level of susceptibility to dengue fever in Bantul District, (2) analysist the relationship between each parameter used with the number of occurrences of dengue fever in Bantul District. The method used in this study includes a quantitative method with parameter weighting using AHP. The parameters used in this study consisted of the percentage of households using PHBS, larva free rate, mosquito nets eradication activities in the hamlet, population density, settlement density, distance from settlement to river, and distance from settlement to health facilities. Vulnerability analysis was carried out by making a dengue susceptibility map using ILWIS software. The results of this study indicate that there are three levels of vulnerability to dengue fever, Ringinharjo Village have a high level of vulnerability, Palbapang Village with low vulnerability, while Bantul Village, Sabdodadi Village, and Trirenggo Village have a moderate level of vulnerability. Ringinharjo Village has the highest level of vulnerability because almost all parameters have a high vulnerability weight. Based on the calculation of the Kendall Tau-b correlation, a significance of >0.5 was obtained, so there were no parameters related to the number of dengue fever occurrences in Bantul District. This is influenced by research methods that use the entire region, while cases of dengue fever only occur in residential areas.

Kata Kunci : kerentanan, demam berdarah, Kecamatan Bantul / vulnerability, dengue fever, Bantul District

  1. S1-2022-408921-abstract.pdf  
  2. S1-2022-408921-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-408921-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-408921-title.pdf