PENGARUH PERIODE PENGENDALIAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa L. Kelompok Aggregatum)
FADLAN SOLICHIN, Dr. Ir. Endang Sulistyaningsih, M.Sc.; Valentina Dwi Suci Handayani, S.P., M.Sc., Ph.D.
2022 | Skripsi | S1 AGRONOMIBawang merah termasuk komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomis. Manajemen produksi tanaman yang tepat perlu dilakukan untuk dapat menjaga kuantitas dan kualitas bawang merah. Pengendalian gulma merupakan salah satu faktor produksi tanaman yang bila dilakukan maka dapat mempertahankan atau menaikkan hasil tanaman. Penelitian ini bertujuan mempelajari efek periode pengendalian gulma terhadap pertumbuhan bawang merah dan menentukan waktu pengendalian yang tepat sehingga diperoleh pertumbuhan dan hasil maksimal. Bawang merah varietas Bima digunakan dalam penelitian ini, yang dilaksanakan pada bulan September – November 2021 di Kebun Tridharma Banguntapan Fakultas Pertanian UGM di Banguntapan, Bantul, D. I. Yogyakarta. Rancangan acak kelompok lengkap dengan satu faktor dan tiga blok sebagai ulangan digunakan sebagai desain penelitian. Faktor yang diujikan adalah periode pengendalian gulma yang terdiri dari lima taraf perlakuan. Lima taraf perlakuan tersebut terdiri dari bebas gulma 0-2 minggu setelah tanam (mst), bebas gulma 2-8 mst, bebas gulma 0-4 mst, bebas gulma 4-8 mst, dan bebas gulma 0-8 mst. Hasil penelitian menunjukkan periode pengendalian gulma berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Kehadiran gulma berpengaruh menurunkan luas daun tanaman, bobot segar dan kering tanaman, bobot umbi askip dan produktivitas. Pengendalian gulma yang dilakukan dapat menurunkan kehilangan hasil bawang merah hingga 42,40 %. Periode pengendalian gulma pada minggu ke 2-8 mst memberikan hasil produktivitas dan kualitas yang sama baik dengan yang dibersihkan terus yaitu 7,01 ton/ha dan 8,45 ton/ha.
Shallot is horticultural commodities that have economic value. Plant production management is needed to maintain the quantity and quality of shallots. Weed control is one aspect of plant production management which is able to decrease losing of crop yields. This research aimed to study the effect of the weed control period on the growth of shallots and determined the most appropriate weeding time in order to obtain maximum growth and yield. The Bima variety were used in the reseach which was conducted in September – November 2021 at the Tridharma Banguntapan Garden, Faculty of Agriculture, UGM in Banguntapan, Bantul, D. I. Yogyakarta. Completely randomized block design with one factor and three blocks as replication was used as the reseach design. The factor tested was the weed control period which consisted of five treatment levels. The five treatment levels consisted of weed-free 0-2 weeks after planting (wap), weed-free 2-8 wap, weed-free 0-4 wap, weed-free 4-8 wap, and weed-free 0-8 wap. The results showed that the period of weed control significantly affected the growth and yield of shallot. The presence of weeds had an effect on reducing plant leaf area, plant fresh and dry weight, tuber weight and productivity. Weed control could reduce shallot yield loss up to 42.40%. The weed control period at week 2-8 wap gave the same good productivity and quality with continuous cleaning (weed-free 0-8 wap), 7.01 tons/ha and 8.45 tons/ha.
Kata Kunci : bawang merah, gulma, periode pengendalian gulma