Laporkan Masalah

Partisipasi Petani Perempuan dalam Program Makmur: Studi Kasus di Desa Kebonsari, Madiun, Jawa Timur

TASYA SAFITRI, Dr. Nunuk Dwi Retnandari, M.Si

2022 | Skripsi | S1 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Diskursus mengenai gender gap dalam pertanian mengahantarkan isu mengenai pentingnya sorotan akan partisipasi petani perempuan dalam aspek pengambilan keputusan sebagai indikator pemberdayaan perempuan di bidang pertanian. Penelitian ini meneliti mengenai partisipasi petani perempuan dalam Program Makmur di Desa Kebonsari, Madiun, Jawa Timur. Penelitian ini juga menganalisis faktor dan kondisi yang memengaruhi partisipasi petani perempuan serta implikasinya terhadap output pertanian. Data dikumpulkan melalui metode wawancara mendalam dan FGD, dipaparkan secara kualitatif-deskriptif. Melalui penelitian ini, ditemukan bahwa partisipasi petani perempuan di Desa Kebonsari pada ekosistem Program Makmur berada pada tingkat partisipasi aktif dan partisipasi interaktif (terberdaya). Namun, narasi agama dan budaya dalam masyarakat melahirkan norma dan ekspektasi gender mengenai aktor utama dalam mencari nafkah yang kemudian mengaburkan signifikansi partisipasi petani perempuan. Penelitian ini kemudian mengindikasikan perlunya memasukkan aspek pengarusutamaan gender, terutama terkait pemberdayaan petani perempuan untuk menangkap dimension partisipasi petani perempuan sebagai peserta Program Makmur.

Gender gap discourse in agriculture raises the importance of highlighting of women farmers participation in decision-making dimension, as an indicator of women's empowerment in agriculture. This paper examines the participation of women farmers in Makmur Program in Kebonsari Village, Madiun, East Java. This study also analyzes the factors and conditions that influence the participation of women farmers and their implications for agricultural output. Data were collected through in-depth interviews and FGD methods, presented in a qualitative-descriptive. Through this study, it was found that the participation of women farmers in Kebonsari Village in the Makmur Program ecosystem was at the level of active participation and interactive participation (empowered). However, religious, and cultural narratives in society bring forth gender norms and expectations regarding the main actors in breadwinning, which obscure the significance of women farmers' participation. This study then indicates the need to include gender mainstreaming aspects, especially related to empowering women farmers to capture the dimensions of women farmers' participation as participants in the Makmur Program.

Kata Kunci : Partisipasi petani perempuan, pengambilan keputusan, Program Makmur

  1. S1-2022-430780-abstract.pdf  
  2. S1-2022-430780-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-430780-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-430780-title.pdf