Kecerdasan Artifisial Pada Robot Humanoid Dalam Tinjauan Nihilisme Moral Nietzsche
NUR FITHRIYYAH ARFAI, Sri Yulita Pramulia Panini, S.Fil., M.Phil.; Prof. Drs. M. Mukhtasar Syamsuddin, M.Hum., Ph.D.
2022 | Skripsi | S1 FILSAFATPerkembangan teknologi, terkhusus pada kecerdasan artifisial pada robot humanoid penting untuk ditelaah pada dalam lingkup moral. Keberadaannya yang dapat menjadi subjek moral dan kemampuan yang dimiliki oleh kecerdasan artifisial pada robot humanoid ini juga berpotensi mengambil alih posisi manusia sebagai makhluk tertinggi dalam struktur rantai makanan menjadi dasar dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dari perspektif nihilisme moral dalam melihat perkembangan kecerdasan artifisial pada robot humanoid. Penelitian ini merupakan penelitian filsafat dengan menggunakan studi kepustakaan yang bersifat deskriptif kualitatif. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini, yaitu hermeneutika filosofis dengan unsur-unsur berupa deskripsi, interpretasi, dan refleksi kritis oleh peneliti. Hasil yang dicapai pada penelitian ini, yaitu Nihilisme moral adalah aliran yang menyatakan bahwa semua nilai tidak berdasar. Artinya, pandangan ini menganggap bahwa tidak ada yang benar dan juga tidak ada yang salah. Nilai hanyalah ekspresi dan preferensi pribadi masing-masing individu. Nihilisme adalah nilai tertinggi dalam merendahkan diri sendiri. Akar dari nihilisme yaitu pertama dengan kelelahan dalam mencari makna dala semua peristiwa yang tidak ada yang berakhir dengan kuputusasaan. Kedua adalah manusia menujukkan sikap totalitas dan sistematisasi dalam suatu peristiwa sebagai akibat dari merindukan bentuk dominasi tertinggi. Ketiga adalah penjelmaan tidak memiliki tujuan sehingga tidak ada kesatuan yang terbentuk sehingga manusia tidak lagi dapat menenggelamkan diri di dalamnya Frustration momento menjadi istilah yang dipakai dalam menggambarkan nihilisme kompleks yang penuh dengan dilema sebagai akibat dari keterlibatan kecerdasan artifisial dalam bidang kehidupan manusia.
Technological developments, especially artificial intelligence in humanoid robots, are important to study in the moral sphere. Its existence which can be a moral subject and the abilities possessed by artificial intelligence in this humanoid robot also have the potential to take over the position of humans as the highest beings in the structure of the food chain which is the basis of this research. The purpose of this study is to describe from the perspective of moral nihilism in seeing the development of artificial intelligence in humanoid robots. This research is a philosophical research using literature study which is descriptive qualitative. The analytical method used in this research is philosophical hermeneutics with elements in the form of description, interpretation, and critical reflection by the researcher. The results achieved in this research, namely that moral nihilism is an understanding which states that all values are unfounded. That is, this view assumes that there is neither right nor wrong. Values are just individual expressions and personal preferences. Nihilism is the highest value in humbling oneself. The roots of nihilism are firstly with the exhaustion of searching for meaning in all non-existent events that end in despair. The second is that humans show an attitude of totality and systematization in an event as a result of longing for the highest form of domination. Third, the incarnation has no purpose so that no unity is formed so that humans can no longer immerse themselves in it. Frustration momento is the term used to describe complex nihilism which is full of dilemmas as a result of the involvement of artificial intelligence in the field of human life.
Kata Kunci : Kecerdasan Artifisial, Nihilisme Moral Nietzsche, Robot Humanoid