Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Perempuan Menikah Untuk Bekerja Di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
ALIM ROHMAN, Dr. Abdur Rofi, S.Si., M.Si.
2022 | Skripsi | S1 GEOGRAFI LINGKUNGANPeran perempuan dalam kegiatan ekonomi terus meningkat. Namun, adanya peran reproduksi perempuan yang berstatus menikah seperti mengandung dan melahirkan menyebabkan keputusan perempuan berstatus menikah untuk bekerja menjadi lebih kompleks. Terlebih tanggung jawab pengasuhan dan tugas domestik sering kali dibebankan kepada perempuan. Isu ini menjadi penting karena dapat menjadi persoalan di tingkat individu, rumah tangga dan masyarakat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui karakteristik perempuan menikah bekerja dan mengetahui pengaruh faktor individu, suami, dan rumah tangga yang mempengaruhi keputusan perempuan menikah untuk bekerja di Provinsi Jawa Barat tahun 2020. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan raw rata Sakernas (Survei Ketenagakerjaan Nasional) tahun 2020 Provinsi Jawa Barat. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan analisis regresi logistik biner. Variabel terikatnya adalah keputusan perempuan menikah untuk bekerja, sementara variabel bebasnya adalah umur, tingkat pendidikan, wilayah tempat tinggal, status kerja suami, tingkat pendidikan suami, keberadaan balita, keberadaan ART lansia, dan keberadaan PRT. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ialah bahwa perempuan menikah bekerja di Provinsi Jawa Barat proporsinya lebih besar pada kelompok umur menengah, pendidikan terakhir S1/S2/S3, tinggal di wilayah pedesaan, memiliki suami yang bekerja, pendidikan terakhir suaminya S1/S2/S3, tidak memiliki balita, tidak tinggal bersama Anggota Rumah Tangga (ART) lansia, dan memiliki Pembantu Rumah Tangga (PRT). Berdasarkan hasil pengujian regresi logistik biner, diperoleh bahwa semua variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perempuan menikah bekerja. Variabel umur, tingkat pendidikan, status kerja suami, keberadaan ART lansia dan keberadaan PRT berpengaruh secara positif, sementara variabel wilayah tempat tinggal (perkotaan), tingkat pendidikan suami dan keberadaan balita berpengaruh secara negatif. Secara simultan, semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya mampu menjelaskan 7% variabilitas keputusan perempuan menikah untuk bekerja di Provinsi Jawa Barat tahun 2020
The role of women in economic activities continues to increase. However, the reproductive roles of married women, such as pregnancy and childbirth, make the decisions of married women to work more complex. This issue is crucial because it can hamper economic growth, especially for developing countries. Moreover, the care and domestic tasks are often assigned to women. This issue is crucial because it can become a problem at the individual, household, and community levels. This study aims to determine the characteristics of married women workers and the influence of the individual, husband, and household factors that influence the decision of married women to work in West Java Province in 2020. This quantitative study uses the 2020 Raw Data Sakernas (National Employment Survey) of West Java Province. Data analysis used descriptive statistics and binary logistic regression analysis. The dependent variable was the decision of married women to work, and the independent variables were age, education level, area of residence, husband's work status, husband's education level, presence of toddlers, presence of elderly household members, and presence of domestic worker. The findings of this study are that the proportion of married women who work in West Java Province is dominated by a higher percentage in the middle age group, their last education is S1/S2/S3, living in rural areas. In addition, this is also dominated by married working husbands, husband's last education is S1/S2/ S3, did not have toddlers, did not live with elderly household members, and had domestic workers. Based on the binary logistic regression testing, it is found that all independent variables had a significant effect on the decision of married women to work. The variables of age, education level, husband's work status, the presence of elderly household members, and the presence of domestic workers have a positive effect. In contrast, the variables of the area of residence (urban), husband's education level, and the presence of toddlers have a negative effect. Simultaneously, all the variables used in this study could only explain 7% of the variability in the decision of married women to work in West Java Province in 2020
Kata Kunci : perempuan menikah, keputusan bekerja, regresi logistik,married women, work decisions, logistic regression