Evaluasi Pelayanan Resep Obat Metformin dengan Simulated Patient di Apotek Wilayah Kabupaten Kulon Progo

FACHRIZAL EDHI N, Dr. apt. Susi Ari Kristina, M.Kes.

2022 | Skripsi | S1 FARMASI

Pelayanan resep merupakan salah satu bagian paling penting dalam pelayanan kefarmasian di apotek. Dalam melayani resep, apoteker harus melakukan pengecekan keabsahan dan kesesuaian resep. Agar pasien dapat menggunakan obat dengan benar dan tidak ada informasi mengenai terapi yang terlewat, apoteker yang baik seharusnya memberikan obat dengan memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kapada pasien atau keluarga pasien yang menebus obat. Selain itu, obat yang berasal dari resep dokter tersebut diberi etiket secara lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelayanan resep metformin di apotek-apotek di wilayah Kabupaten Kulon Progo. Pengumpulan data pada penelitian ini mengguanakan metode simulasi pasien. Data hasil penelitian kemudian diisikan kedalam checklist yang berisi variabel penelitian. Pertanyaan yang sering ditanyakan adalah mengenai identitas pasien (81,82%). Informasi yang selalu diberikan adalah mengenai cara dan frekuensi penggunaan obat (100%), sedangkan informasi lain jarang-jarang disampaikan dan ada beberapa informasi yang tidak pernah disampaikan. Dari 44 apotek yang melayani resep, 8 diantaranya (18,18%) tidak memberi etiket pada obat. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi kepada masyarakat umum maupun peneliti lain untuk bahan kajian, serta dapat digunakan untuk evaluasi mutu pelayanan resep di apotek-apotek wilayah Kabupaten Kulon Progo agar bisa ditingkatkan lagi.

Prescription service is one of the most critical parts of pharmacy services. Furthermore, pharmacists must check the prescriptions' validity and suitability in serving prescriptions. Thus, the patients can utilize drugs accurately, and no information regarding therapy is forgotten. On the other hand, a good pharmacist should provide drugs by providing communication, information, and education (IEC) to patients or their families who redeem drugs. In addition, drugs that come from a doctor's prescription are completely labeled. This study aims to evaluate the service of prescribing metformin in pharmacies at Kulon Progo Regency. Furthermore, the data collected in this study used the patient simulation method. Then, the research data is documented in a checklist containing research variables. The results showed that the frequently asked question was the patient's identity (81.82%). The information always given was the method and frequency of using the drug(100%). Meanwhile, other information was rarely reported, and some information was never submitted. Moreover, based on the 44 pharmacies serving prescriptions, 8 of them (18.18%) did not label the drug. It is hoped that the information the results of this study will be helpful to the general public and other researchers for study material and can be used to evaluate and improve the quality of prescription services in pharmacies in the Kulon Progo Regency area.

Kata Kunci : Pelayanan resep, resep metformin, diabetes melitus, Kulon Progo, simulasi pasien