Laporkan Masalah

Social Movement sebagai digital advokasi studi kasus #Perlidungandatapribadi Di Twitter

NICO ABDI PRIOHUTOMO, Dr. Bevaola Kusumasari, SIP, M.Si

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

Gerakan sosial merupakan gerakan yang dilakukan oleh beberapa orang yang telah direncanakan dan teroganisis dengan tujuan untuk mencapai sesuatu yang sesuai dengan visi misi dari gerakan. Gerakan sosial di media sosial twitter memiliki peran dan fungsi penting dalam memberi opini. Gerakan sosial di media sosial merupakan respon secara spontan oleh masyarakat dengan mengungkapkan pendapatnya di media sosia. Twitter menjadi media sosial dalam membuat gerakan sosial di media sosial pada saat ini, karena berkembang secaa pesat dan cepat, salah satunya adalah gerakan sosial di Twitter dengan hashtag #Perlindungandatapribadi. Kemudian penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan mengenai gerakan sosial di media sosial yang dilakukan masyarakat sebagai bentuk aksi protes, dengan menggunakan hashtag #Perlindungandatapribadi sebagai bentuk advokasi digital dan memahami peran aktor dan keterlibatan masyarakat dalam gerakan sosial. Penelitian ini akan menggunakan analisis isi konten (analysis contect) dan Social Network Analysis (SNA) dalam mengolah data. Analisis konten digunakan menganalisis secara komprehensif konten yang akan diteliti dengan fokus pada sebuah kata kunci atau sensual yang koheren dengan pertanyaan, tujuan dan kerangka konseptual. Berbeda dengan SNA digunakan untuk memetakan situs jejaring sosial dan melacak pola interaksi sosial dalam gerakan #Perlindungandatapribadi di Twitter. Dalam penelitian ini menggabungkan konsep mengenai tahapan gerakan sosial dalam media sosial menurut Almazan dan Gil-gracia (2013) yaitu fase pemicu, reaksi media, organisasi viral dan aksi langsung. Temuan pada penelitian ini adalah tahapan dari gerakan sosial di media sosial dengan menggunakan hashtag #Perlindungandatapribadi hingga pada fase aksi langsung di media sosial Twitter. Pemicu dari gerakan ini adalah keresahan yang dirasakan masyarakat agar pemerintah segera mengesahkan RUU Perlindungan Data Pribadi. Hashtag #Perlindungandatapribadi menjadi trending topic ketika kasus kebocoran data pribadi milik Presiden Joko Widodo bocor ke publik bersamaan dengan munculnya aplikasi PeduliLindungi. Pada tahapan gerakan ini peneliti juga menemukan aktor-aktor yang ikut serta dalam menyuarakan pesan dan pendapat mereka di Twitter dengan menggunakan #Perlindungandatapribadi. Peneliti juga telah menganalisis #Perlindungandatapribadi sebagai gerakan sosial yang terbentuk menjadi advokasi digital dengan mengacu kepada literatur yang telah dilakukan penelitian sebelumnya. Penelitian ini juga memetakan aktor dan keterlibatan publik dibalik gerakan sosial di media sosial. Pada setia kriterianya telah diselaraskan dengan kerangka konseptual dalam penerapan #Perlindungandatapribadi sebagai gerakan sosial, penyampaian pesan melalui Twitter sebagai alat advokasi digital, serta struktur jaringan #Perlindungandatapribadi untuk menemukan aktor dalam gerakan tersebut dalam keterlibatan gerakan di Twitter. Implikasi dari penelitian ini adalah guna menunjukan keberhasilan dari suatu gerakan sosial dalam menilai pembuatan kebijakan dan kegagalan kebijakan.

A social movement is a movement carried out by several people who have been planned and organized with the aim of achieving something that is in accordance with the vision and mission of the movement. Social movements on Twitter social media have an important role and function in giving opinions. Social movements on social media are a spontaneous response by the community by expressing their opinions on social media. Twitter is becoming a social media in making social movements on social media at this time, because it is growing rapidly and rapidly, one of which is a social movement on Twitter with the hashtag #Perlindungandata Pribadi. Then this study aims to identify social movements on social media that are carried out by the community as a form of protest action, using the hashtag #Perlindungandata Pribadi as a form of digital advocacy and understanding the role of actors and community involvement in social movements. This research will use content analysis (contect analysis) and Social Network Analysis (SNA) in processing the data. Content analysis is used to comprehensively analyze the content to be researched with a focus on a keyword or sensual that is coherent with the questions, objectives and conceptual framework. In contrast, SNA is used to map social networking sites and track social interaction patterns in the #PersonaldataProtection movement on Twitter. This study combines the concept of the stages of social movements in social media according to Almazan and Gil-gracia (2013), namely the trigger phase, media reaction, viral organization and direct action. The findings in this study are the stages of a social movement on social media using the hashtag #Perlindungandata Pribadi to the direct action phase on Twitter social media. The trigger for this movement is the anxiety felt by the public so that the government immediately passes the Personal Data Protection Bill. The hashtag #Perlindungandata Pribadi became a trending topic when the case of leaking personal data belonging to President Joko Widodo was leaked to the public along with the emergence of the PeduliLindung application. At this stage of the movement, researchers also found actors who participated in voicing their messages and opinions on Twitter by using #Perlindungandata Pribadi. Researchers have also analyzed #Perlindungandataprivate as a social movement that is formed into digital advocacy by referring to the literature that has been done by previous research. This study also maps the actors and public involvement behind social movements on social media. Each of the criteria has been aligned with the conceptual framework for implementing #Perlindungandatapersonalas a social movement, sending messages through Twitter as a digital advocacy tool, as well as the #Perlindungandatapersonal network structure to find actors in the movement in the movement's involvement on Twitter. The implication of this research is to show the success of a social movement in assessing policy making and policy failure.

Kata Kunci : Kata Kunci : Gerakan sosial, Twitter, Advokasi Digital, Jejaring Sosial, #Perlindungandatapribadi / Keywords: Social movement, Twitter, Digital Advocacy, Social Network Analysis, #Perlindungandatapribadi

  1. S2-2022-470102-abstract.pdf  
  2. S2-2022-470102-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-470102-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-470102-title.pdf