Laporkan Masalah

Permiri Jambi dan Transisi Indonesianisasi Pertambangan Minyak Bumi, 1946-1948

PUTERI SORAYA MANSUR, Dr. Farabi Fakih, M. Phil.

2022 | Tesis | MAGISTER SEJARAH

Peroesahaan Minjak Repoeblik Indonesia (PERMIRI) merupakan perusahaan pertambangan minyak bumi di Palembang dan Jambi yang didirikan oleh kaum republiken di masa perang kemerdekaan. PERMIRI mengambilalih aset-aset NIAM yang pada masa kolonial menjadi pemilik konsesi pertambangan minyak bumi di Jambi. Proses pengambilalihan aset-aset tersebut menjadi salah satu bagian penting dalam pergerakan kaum republiken pada masa itu. Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi PERMIRI sebagai sebuah perusahaan tambang minyak bumi di Jambi yang pada masa revolusi memiliki peran penting. Sumber primer dalam penelitian yaitu berupa peta Mijnwezen, Bundel Aardolie, dokumen pribadi, beberapa surat kabar terbitan sezaman, serta koleksi foto keluarga. Sumber sekunder juga digunakan yaitu wawancara dengan beberapa orang yang relevan dengan penelitian ini. Transisi Indonesianisasi menjadi kerangka konseptual dalam penelitian ini sebagai suatu proses pengambilalihan yang meliputi kontrol dan kepemilikan terhadap perusahaan-perusahaan di bekas wilayah Hindia Belanda, baik milik pemerintah kolonial maupun swasta/asing, oleh pemerintah Republik Indonesia pada masa revolusi yaitu antara tahun 1945-1949. Hasil penelitian ini ialah PERMIRI di Jambi yang dipimpin oleh R. Soedarsono berhasil mengambilalih perusahaan pertambangan minyak bumi milik NIAM. R. Soedarsono sebagai pemimpin buruh tambang di Jambi mampu melakukan koordinasi dengan kaum republiken dan militer di dua wilayah yaitu Palembang dan Bukittinggi sehingga berhasil mendirikan PERMIRI dan memproduksi bahan bakar pesawat terbang (avtur). Keberhasilan PERMIRI memproduksi avtur telah menyebabkan pemerintah Republik Indonesia berhasil menembus blokade melalui udara. Klik republiken yang terbentuk di ketiga wilayah tersebut dan keberhasilan mereka menembus blokade merupakan bagian dari upaya transisi Indonesianisasi sebagai tahap pertama dalam dekonolisasi ekonomi. Upaya tersebut gagal ke tahap selanjutnya akibat Agresi Militer Belanda II sehingga PERMIRI bubar dan pertambangan minyak bumi di Jambi kembali ke NIAM.

Peroesahaan Minjak Repoeblik Indonesia (PERMIRI) is a petroleum mining company in Palembang and Jambi which was founded by republicans during the revolutionary war. PERMIRI took over the assets of NIAM during the colonial period and was the owner of petroleum mining concession in Jambi. The process of taking over these assets became a vital part of the republican movement at that time. This research aims to reconstruct PERMIRI as a petroleum mining company in Jambi that had important role during the revolution era. The primary sources in this research were Mijnvezen map, Aardolie Bundles, personal documents, several contemporary newspapers, and family collection photos. Secondary sources were also used including interviews with several people who considered relevant to this research. Indonesianization transition becomes the conceptual framework in this research as a process of taking over the company which includes both control and ownership of the companies of the former Dutch East Indies, either owned by the colonial government or private/foreign, by the government of the Republic of Indonesia during the revolutionary period, between 1945-1949. The result of this research is that PERMIRI in Jambi who led by R. Soedarsono succeeded in taking over the petroleum mining company owned by NIAM. R. Soedarsono as the leader of the mining workers in Jambi was able to coordinate with republicans and the military in two areas, Palembang and Bukittinggi, that it succeeded in establishing PERMIRI and produced aircraft fuel (avtur). PERMIRI�s success in producing avtur had caused the government of the Republic of Indonesia to successfully break through the blockade by air. The republican cliques formed in the three regions and their success in breaking through the blockade are part of the Indonesianization transition effort as the first stage in economic decolonization. This effort however, failed to progress to the next stage due to the Dutch Military Aggression II that PERMIRI was collapsed and the petroleum mining in Jambi returned to NIAM.

Kata Kunci : permiri, minyak bumi, transisi, indonesianisasi, Jambi.

  1. S2_2022_467170_abstract.pdf  
  2. S2_2022_467170_bibliography.pdf  
  3. S2_2022_467170_tableofcontent.pdf  
  4. S2_2022_467170_title.pdf