IBU DAN PENGASUHAN ANAK DENGAN GANGGUAN SPEKTRUM AUTISME DI YOGYAKARTA

GABRIEL ADVENA ROSA, Fina Itriyati, M.A. Ph.D

2022 | Skripsi | S1 SOSIOLOGI

Ibu yang mengasuh anak dengan gangguan spektrum autisme menjadi salah satu kelompok rentan. Ibu menghadapi segala tantangan dan beban selama pengasuhan. Hal ini juga dianggap sebagai adanya krisis internal dan krisis eksternal bagi hidup ibu. Disisi lain, ibu bertanggung jawab untuk memberikan pola pengasuhan yang terbaik bagi anak dengan gangguan spektrum autisme yang mereka asuh. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk menjelaskan beban dan tantangan yang dihadapi ibu, serta pola pengasuhan yang dilakukan ibu bagi anak dengan gangguan spektrum autisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama mengasuh anak dengan gangguan spektrum autisme ibu menghadapi tantangan dan beban, seperti courtesy stigma, gejolak emosional, dan menanggung peran ganda, namun ibu dapat menghadapi segala tantangan pengasuhan dengan melakukan resiliensi. Ibu mengembangkan berbagai agensi yang mereka miliki sebagai proses mencapai resiliensi. Ibu terus berusaha memenuhi segala sumber daya yang mereka miliki agar dapat melakukan pengasuhan yang terbaik bagi anak. Dengan mencapai resiliensi, maka ibu dapat menerapkan pola pengasuhan yang terbaik bagi anak dengan gangguan spektrum autisme yang mereka asuh, seperti memberikan dukungan bagi anak di ruang publik, melibatkan anak di sektor pendidikan, dan mengupayakan agar anak memperoleh layanan terapi.

Mothers who raise children with autism spectrum disorders are one of the vulnerable groups. Mothers face all the challenges and burdens of parenting. It is also considered as an internal crisis and an external crisis for the mother's life. On the other hand, mothers are responsible for providing the best parenting for children with autism spectrum disorders that they care for. The study was conducted using a descriptive approach to explain the burdens and challenges faced by mothers, as well as the parenting pattern that mothers do for children with autism spectrum disorders. The results showed that raising children with autism spectrum disorders mothers face challenges and burdens, such as courtesy stigma, emotional turmoil, and take on multiple roles, but mothers can face all challenges by practicing resilience. Mothers develop various agencies that they have as a process of achieving resilience. Mothers continue to try to fulfill all the resources they have in order to provide the best care for their children. By achieving resilience, mothers can apply the best parenting patterns for children with autism spectrum disorders they care for, such as providing support for children in public spaces, involving children in the education sector, and seeking for children to receive therapy services.

Kata Kunci : ibu dari anak autis, gangguan spektrum autisme, pengasuhan, resiliensi