Penyajian Koleksi Museum Gula Jawa Tengah Gondangwinangun Klaten, Jawa Tengah sebagai Atraksi Wisata Edukasi
MILENNESIA IMANI K, Dr. Tular Sudarmadi, M.A
2022 | Skripsi | S1 PARIWISATAMuseum Gula Jawa Tengah merupakan salah satu atraksi wisata edukasi yang ada di Kabupaten Klaten. Museum ini didirikan dan diresmikan pada tanggal 11 September 1982 oleh Gurbenur Jawa Tengah pada waktu itu yaitu Bapak H. Soepardjo Roestam. Teknik penyajian yang cenderung statis membuat museum ini mengalami penurunan jumlah kunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik penyajian koleksi Museum Gula di PG. Gondang Klaten, Jawa Tengah sebagai atraksi wisata edukasi yang menyenangkan bagi wisatawan. Teori yang digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini mengacu kepada Model mindfulness dan mindlessness yang dikemukakan oleh Moscardo (1996). Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi partisipasi, wawancara semi-terstruktur, dan studi pustaka. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 20 orang wisatawan, dan pengelola museum. Hasil penelitian membuktikan bahwa Museum Gula Jawa Tengah perlu untuk menambahkan beberapa fasilitas dan layanan dalam menujang penyajian koleksinya menjadi lebih menarik. Fasilitas tersebut berupa narasi tambahan baik dalam bentuk tulisan, audio, maupun video/visual. Selain itu, guna meningkatkan interaksi dua arah saat berkunjung di museum pengunjung juga mengusulkan adanya penggunaan teknologi (AR, VR, LCD interaktif) dalam penyajian koleksi, permainan, dan maket bergerak yang dapat dioperasikan langsung oleh pengunjung. Orientasi fisik berupa peta maupun papan nama belum menjadi perhatian pengelola sehingga menimbulkan adanya potensi kesembronoan pengunjung saat mengikuti tur di museum. Layanan pemanduan di Museum Gula Jawa Tengah sudah cukup baik hanya saja perlu ditingkatkan teknik pemanduan yang lebih interaktif sehingga mampu menghasilakan komunikasi dua arah yang berkesan dan menyenangkan bagi pengunjung.
The Central Java Sugar Museum is one of the educational tourism attractions in Klaten Regency. This museum was founded and inaugurated on September 11, 1982 by the Governor of Central Java at that time, Mr. H. Soepardjo Roestam. The presentation technique that tends to be static makes this museum experience a decrease in the number of visitors. This study aims to determine the technique of presenting the collection of the Sugar Museum in PG. Gondang Klaten, Central Java as a fun educational tourist attraction for tourists. The theory used as an instrument in this study refers to the mindfulness and mindlessness model proposed by Moscardo (1996). The research method used is descriptive qualitative method. Data were collected by means of participatory observation, semi-structured interviews, and literature study. Informants in this study consisted of 20 tourists, and museum managers. The results of the study prove that the Central Java Sugar Museum needs to add some facilities and services to support the presentation of its collection to be more attractive. These facilities are in the form of additional narration in the form of writing, audio, and video/visual. In addition, in order to increase two-way interaction when visiting the museum, visitors also propose the use of technology (AR, VR, interactive LCD) in presenting collections, games, and moving mockups that can be operated directly by visitors. Physical orientation in the form of maps and nameplates has not been a concern of the manager, giving rise to the potential for recklessness of visitors when taking a tour of the museum. The scouting service at the Central Java Sugar Museum is quite good, it just needs to be improved on more interactive scouting techniques so that it can produce memorable and enjoyable two-way communication for visitors.
Kata Kunci : museum, wisata edukasi, penyajian koleksi/ museum, educational tour, collection presentation