RELASI ILMU DAN DEMOKRASI SERTA PERANANNYA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN COMMON GOOD MENURUT PHILIP KITCHER
MOCH ZIHAD ISLAMI, Dr. Lailiy Muthmainnah, S.Fil., M.A.
2022 | Skripsi | S1 FILSAFATRelasi ilmu dan demokrasi yang bersifat ambivalen telah menciptakan dilema politik, yaitu ilmu dianggap bersifat elitis dan legitimatif dengan mendasarkan pada temuan ilmiah. Seiring perkembangan masyarakat demokratis, sudah seharusnya ilmu dikembangkan sesuai dengan konsepsi nilai-nilai demokratis dengan tujuan mencapai common good. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri pandangan Kitcher mengenai relasi ilmu dan demokrasi yang mampu mewujudkan common good pada masyarakat demokratis. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan metode pengumpulan data studi literatur. Adapun model penelitian filsafat yang digunakan adalah konsep pemikiran tokoh. Penelitian dilakukan dengan metode inventarisasi dan kategorisasi; klasifikasi; pengolahan data sistematis; analisis sintesis; dan evaluasi kritis. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan tiga unsur metodis filosofis, yakni deskripsi, interpretasi, dan refleksi kritis. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa relasi ilmu dan demokrasi dalam pandangan Kitcher berangkat dari konsepsi mengenai kebenaran yang signifikan pada ilmu baik secara epistemik dan praktis. Atas dasar signifikansi ini kemudian ilmu memerlukan sebuah upaya well-ordered science. Konsep ini menurut Kitcher dapat tercapai apabila penyelidikan ilmiah didasarkan pada metode etis yang disebut percakapan yang ideal (ideal conversation). Metode Kitcher ini menghendaki tiga kondisi penting, yaitu: percakapan harus secara penuh representatif (fully representative), tersampaikan dengan baik (well-informed), dan terjadi di bawah kondisi keterlibatan timbal balik (mutual engagement). Adapun proses musyawarah dalam well-ordered science berkaitan dengan beberapa prosedur ilmiah yakni penyelidikan (inquiry), penyampaian (submission), sertifikasi (certification), transmisi (transmission). Pemikiran Kitcher mengenai relasi ilmu dan demokrasi serta relevansinya dengan common good dapat dilihat dari indikator teleologis moral dan proses penyelidikan ilmiah yang turut mengambil posisi publik sebagai hal sentral.
The ambivalent relationship between science and democracy has created a political moral dilemma, that science is perceived as both elitist and legitimate on the basis of scientific findings. To achieve the common good as a democratic society emerge, scientific knowledge should be expanded in compliance with democratic values. This study seeks to investigate Kitcher's perspective on relationships and democracy that can realize the common good in a democratic society. This research method is qualitative with a literature study data collection method. The philosophical research model used is the concept of character notion. The research was conducted using the method of inventory and categorization; classification; systematic data processing; synthesis analysis; and critical evaluation. The data that has been collected is then analyzed using three philosophical methodical elements, i.e. description, interpretation, and critical reflection. This study concludes that Kitcher's conception of the relationship between science and democracy departs from the concept of science as epistemically and practically significant. In light of this significance, science necessitates a well-ordered ideal. According to Kitcher, this concept can be realized if scientific research is based on an ethical method known as the ideal conversation. Kitcher's method necessitates three important conditions, namely that the conversation must be fully representative, well-informed, and under mutual engagement. The process of deliberation in well-ordered science is related to several scientific procedures, namely investigation, submission, certification, and transmission. Kitcher's views on the relationship between science and democracy and their relevance to the common good can be inferred from the moral teleological indicators and the process deliberative democracy of scientific inquiry, both of which place the public's perspective at the centre of their considerations.
Kata Kunci : Filsafat Ilmu, Politik Ilmu, Demokrasi, Kebijakan Ilmu