Laporkan Masalah

Analisis Kerentanan Fisik Dan Sosial Bencana Erupsi Gunungapi Merapi Di Kecamatan Turi

MUHAMMAD REZA ARISTO, Dr. Dyah Rahmawati Hizabron, M.T., M.Sc

2022 | Skripsi | S1 GEOGRAFI LINGKUNGAN

Kecamatan Turi merupakan salah satu kecamatan yang terdampak oleh erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Erupsi Gunungapi Merapi tahun 2010 mengakibatkan banyak kerusakan dan kerugian serta korban jiwa. Tercatat ada 123 korban meninggal, 143 korban rawat inap, dan sebanyak 56.414 jiwa mengungsi. Erupsi Merapi 2010 juga hampir membuat perekonomian Kabupaten Sleman lumpuh di lima kecamatan sehingga hampir tidak ada aktivitas ekonomi dan salah satu dari kelima kecamatan tersebut adalah Kecamatan Turi. Analisis tingkat kerentanan fisik dan sosial yang dilakukan dalam penelitian ini dapat menjadi pedoman untuk melakukan mitigasi bencana dan mengurangi risiko dampak bencana. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Melakukan analisis kerentanan fisik di Kecamatan Turi akibat erupsi Gunungapi Merapi tahun kajian 2022, (2) Melakukan analisis kerentanan sosial di Kecamatan Turi akibat erupsi Gunungapi Merapi tahun kajian 2022. Penelitian ini memanfaatkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE) dengan analisis deskriptif kuantitatif. Penelitian inimemanfaatkandata sekunder dan data primer yang didapatkan melalui wawancara dengan warga setempat maupun staff Kantor Kecamatan Turi. Pengolahan data yang dilakukan mendapatkan hasilyangmenunjukan bahwa Kecamatan Turi memiliki kelas kerentanan yang sedang dan tinggi untuk kedua kerentanan, yaitu kerentanan fisik dan sosial. Faktor utama yang mempengaruhi kerentanan fisik di Kecamatan Turi dalam penelitian ini adalah estimasi kerugian kerusakan fasilitas kritis. Sementara itu, faktor utama yang mempengaruhi kerentanan sosial di Kecamatan Turi dalam penelitian ini adalah kepadatan penduduk

Turi sub-district is one of the sub-districts affected by the 2010 eruption of Mount Merapi. The 2010 eruption of Merapi Volcano caused a lot of damage and loss as well as loss of life. It was recorded that 123 victims died, 143 were hospitalized, and 56,414 people were displaced. The 2010 Merapi eruption also almost paralyzed the economy of Sleman Regency in five sub-districts so that there was almost no economic activity and one of the five sub-districts was Turi District. The analysisof the level of physical and social vulnerability carried out in this study can be a guide for disaster mitigation and reducing the risk of disaster impacts. This study aims to (1) conduct an analysis of physical vulnerability in the Turi sub-district due to the eruption of Merapi Volcano in the 2022 study year, (2) conduct a social vulnerability analysis in the Turi sub-district due to the Merapi Volcano eruption in the 2022 study. This study utilizes the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. and Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE) with quantitative descriptive analysis. This study utilizes secondary data and primary data obtained through interviews with local residents and staff of the Turi District Office. The data processing carried out obtained results showing that Turi District has a medium and high vulnerability class for both vulnerabilities, namely physical and social vulnerabilities. The main factor that affects physical vulnerability in Turi Subdistrict in this study is the estimation of damage to critical facilities. Meanwhile, the main factor influencing social vulnerability in Turi Subdistrict in this study is population density

Kata Kunci : Kerentanan Fisik, Kerentanan Sosial, Erupsi Gunungapi Merapi, Kecamatan Turi, Analytical Hierarchy Process,Physical Vulnerability, Social Vulnerability, Merapi Volcanic Eruption, Turi Sub-District, Analytical Hierarchy Process

  1. S1-2022-429684-abstract.pdf  
  2. S1-2022-429684-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-429684-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-429684-title.pdf