Diantara Tarik Ulur Pasar dan Negara: Kebijakan Sosial Neoliberal di Indonesia dan Pola Bertahan Hidup Masyarakat Rentan di Masa Pandemi Covid-19

FAHRIZA NUR EROWATI, Muhtar Habibi, S.IP, M.A, Ph.D

2022 | Skripsi | S1 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Krisis Covid-19 membawa dampak serius bagi negara-negara berkembang, khususnya Indonesia yang ditandai dengan meningkatnya kemiskinan, melonjaknya angka pengangguran, dan meningkatkan kerentanan rumah tangga informal. Sebagaimana krisis ekonomi berulang di abad-21 dan agenda neoliberalisme yang dimandatkan oleh lembaga multilateral telah memicu perubahan kebijakan sosial radikal sehingga turut mewarnai lintasan rezim kesejahteraan Indonesia. Begitu pula dengan kebijakan sosial untuk merespon dampak krisis Covid-19 menegaskan rezim kesejahteran yang informal-liberal. Dicirikan dengan kombinasi pengaruh lembaga-lembaga liberal dan perlindungan sosial informal berbasis rumah tangga komunitas. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisa dampak bantuan sosial terhadap kemampuan pemenuhan kebutuhan hidup dan strategi bertahan yang diupayakan masyarakat rentan. Hasil penelitian ini penting sebab selama ini penelitian mengenai kebijakan sosial Covid-19 mayoritas menggunakan pendekatan normatif yang mengungkap hal yang bersifat teknis, normatif, dan prosedural. Namun, terbatasnya manfaat yang ditawarkan dari hasil kajian yang ada, berkaitan dengan gerak neoliberalisme dalam kebijakan sosial utamanya di negara neoliberalisme pinggiran seperti Indonesia. Penelitian ini menggunakan indikator komprehensif kebijakan sosial neoliberal yang telah dikembangkan oleh Carlos Villas (1996) dan strategi bertahan hidup oleh Snel dan Staring (2005). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif melalui literature review (kajian literatur). Penelitian ini menemukan bahwa neoliberalisme memiliki implikasi nyata pada pereduksian peran negara dalam penyediaan kesejahteraan sosial. Program-program di bawah jaring pengaman sosial tidak lebih dari sekadar obat penurun demam ketika kehadirannya berada di antara tarik ulur pro-poor dan pro-market, bersifat reaksioner, residual, dan temporer. Implikasinya, bantuan sosial terdistibusi parsial dan minim kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat rentan. Kondisi semacam ini memicu kemunculan varian-bentuk strategi bertahan atau lazimya disebut coping strategy dan mengkontruksikan alternatif lain untuk mewujudkan ketahanan rumah tangga masyarakat rentan. Keyword: Covid-19, rezim kesejahteraan, neoliberalisme, kebijakan sosial, strategi bertahan

The Covid-19 crisis has a serious impact on developing countries, especially Indonesia, which is marked by increasing poverty, soaring unemployment and increasing the vulnerability of informal households. As recurring economic crises in the 21st century and the neoliberal agenda mandated by multilateral institutions have triggered radical social policy changes that have also colored the trajectory of the Indonesian welfare regime. Likewise, social policies to respond to the impact of the Covid-19 crisis emphasize an informal-liberal welfare regime. Characterized by the combined influence of 'liberal' institutions and community household-based informal social protection. The purpose of this study is to analyze the impact of social assistance on the ability to meet the needs of life and the survival strategies pursued by vulnerable communities. The results of this study are important because so far the majority of research on Covid-19 social policies has used a normative approach that reveals technical, normative, and procedural matters. However, the limited benefits offered from the results of the existing studies are related to the neoliberalism movement in social policies, especially in peripheral neoliberalist countries such as Indonesia. This study uses comprehensive indicators of neoliberal social policy that have been developed by Carlos Villas (1996) and survival strategies by Snel and Staring (2005). This study uses a descriptive-qualitative method through a literature review. This study finds that neoliberalism has real implications for reducing the role of the state in providing social welfare. Programs under social safety nets are nothing more than 'fever-reducing drugs' when their presence lies between pro-poor and pro-market tug-of-war, reactionary, residual, and temporary. The implication is that social assistance is partially distributed and has minimal contribution to meeting the needs of vulnerable people. This kind of condition triggers the emergence of variants of survival strategies or commonly called coping strategies and constructing other alternatives to realize the resilience of vulnerable households. Keyword: Covid-19, welfare state, neoliberalism, social policy, survival strategy

Kata Kunci : Covid-19, rezim kesejahteraan, neoliberalisme, kebijakan sosial, strategi bertahan