Laporkan Masalah

Pengaruh Faktor Individu Dan Rumah Tangga Pada Pemuda Neet Di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020

TREE PUTRI UTAMI P, Dr. Abdur Rofi, S.Si., M.Si.

2022 | Skripsi | S1 GEOGRAFI LINGKUNGAN

Salah satu indikator untuk mengukur keterlibatan pemuda di pasar kerja adalah NEET (Not in Education, Employment, or Training). Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah pemuda NEET terbanyak di Indonesia dan memiliki tingkat persentase NEET di atas nasional. Masalah ketidakaktifan pemuda dalam pasar kerja dapat didorong dari berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik NEET Jawa Barat berdasarkan jenis kelamin, serta faktor pendorong pemuda menjadi NEET berdasarkan faktor individu dan rumah tangga. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian menggunakan raw data SAKERNAS 2020 periode pengumpulan data bulan Agustus 2020. Unit analisis penelitian adalah individu pemuda yang ada di Jawa Barat. Raw data dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif dengan teknik analisis crosstab serta statistik inferensial dengan teknik analisis logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pemuda yang menjadi NEET berasal dari kelompok umur 20-24 tahun, berjenis kelamin perempuan, tingkat pendidikan rendah (tidak lulus SD/tamatan SD), sudah/pernah kawin, penyandang disabilitas, berasal dari Kepala Rumah Tangga (KRT) dengan tingkat pendidikan rendah, KRT tidak bekerja, jumlah Anggota Rumah Tangga kurang lebih2, dan tinggal di perdesaan. Penelitian ini menemukan adanya perbedaan karateristik pemuda NEET perempuan dan laki-laki berdasarkan status kawin dan usia. Penelitian ini menunjukan faktor individu dan rumah tangga teruji memiliki pengaruh signifikan terhadap probabilitas pemuda menjadi NEET. Variabel yang paling signifikan adalah status penyandang disabilitas dan status kawin

One indicator for measuring youth engagement in the job market is NEET (Not in Education, Employment, or Training). West Java is the province with the highest number of NEET youth in Indonesia and has a neet percentage rate above the national level. The problem of youth inactivity in the job market can be driven from a variety of factors. This study aims to determine the characteristics of West Java NEET based on gender, as well as the encouragement of youth to become NEET based on individual and household factors. This study uses a quantitative approach to explore secondary data of SAKERNAS 2020. The unit of analysis of the study is the individual. There are several research methods using descriptive statistics with crosstab analysis techniques as well as inferential statistical methods with binary logistics analysis techniques. The results showed that many young people who became NEET came from the age group of 20-24 years, female, have low level of education (did not graduate from elementary school / graduated from elementary school), had / had been married, have disabilities, came from heads of households with low levels of education, and did not work, the number of family members 2, and lived in rural areas. Females and males have characteristic differences based on marital status and age. Individual and household factors tested to have a significant influence on the probability of youth becoming NEET. The most significant variables include disability status and marital status

Kata Kunci : NEET, pemuda, faktor individu, faktor rumah tangga, logistik biner,youth, individual factors, household factors, binary logistic

  1. S1-2022-429698-abstract.pdf  
  2. S1-2022-429698-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-429698-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-429698-title.pdf