Penilaian Risiko Potensi Kecelakaan Kerja Teknisi Maintenance Jaringan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Bangka PT PLN Kota Pangkal Pinang
MUHAMMAD AZRIN KARIM, Rochim Bakti Cahyono, S.T., M.Sc., Ph.D
2022 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKATLatar belakang: Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki makna bagaimana respon seseorang untuk memproteksi diri terhadap beban kerja yang dihadapinya. Dengan mengatasi agar tidak terjadi kecelakaan kerja, maka pekerja sangat dianjurkan untuk mematuhi peraturan-peraturan yang ada dalam perusahaan seperti halnya pada saat bekerja karyawan harus menggunakan alat pelindung diri seperti helm, masker, sarung tangan dan tali pengaman yang diikat dipinggang jika melakukan pekerjaan diatas tiang listrik. Dengan penerapan Job Safety Analysis (JSA) untuk mengidentifikasi bahaya yang ada di Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan Tujuan: Untuk menilai risiko terhadap potensi kecelakaan kerja teknisi maintenance jaringan di Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan sebagai upaya pendukung dalam pelaksana keselamatan dan kesehatan kerja di PT PLN (Persero) Kota Pangkal Pinang. Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah studi kasus deskriptif dengan desain holistic single case. Penelitian ini bersifat observasional, identifikasi bahaya menggunakan toolsJob Safety Analysis, untuk menilai risiko bahaya berdasarkan tabel penilaian risiko semi kuantitatif AS/NZS 4360:1999, tingkatan risiko dan evaluasi risiko mengacu pada tabel tingkat risiko semi kuantitatif AS/NZS 4360:2004. Hasil: Hazard identification yang teridentifikasi dengan menggunakan Job Safety Analysis di PT PLN (Persero) UP3 Bangka pada Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan memiliki 21 potensi bahaya. Hasil analisis risiko menggunakan penilaian risiko semi kuantitatif AS/NZS 4360:1999 didapatkan 15 tingkat risiko very high, 8 tingkat risiko substansial. Hasil tingkatan risiko dari 4 pekerjaan didapatkan very high, substansial dan acceptable. Hasil evaluasi risiko untuk masing-masing tingkat risiko awal yakni very high dan substansial. Setelah risiko dikendalikan pada tingkat risiko akhir secara keseluruhan menjadi priority 3 dan acceptable. Hasil pengendalian risiko yang telah dilakukan mengacu pada hirarki pengendalian yaitu eliminasi, substitusi, rekayasa engineering, administrasi, dan alat pelindung diri. Kesimpulan : Hazard identification yang telah dilakukan dengan penerapan Job Safety Analysis dapat mengetahui potensi yang ada di PDKB, analisis risiko dan tingkatan risiko didapatkan nilai yang berbeda-beda disetiap pekerjaan dengan menggunakan penilaian risiko semi kuantitatif AS/NZS 4360:1999, AS/NZS 4360:2004, evaluasi risiko dapat dikendalikan dari tingkat risiko awal yang memiliki nilai risiko tinggi menjadi rendah serta sangat rendah, dan pengendalian risiko diperusahaan telah mengacu pada hirarki pengendalian
Background: Occupational Health and Safety has the meaning of how a person responds to protect himself against the workload he faces. By overcoming so that work accidents do not occur, workers are strongly encouraged to comply with the regulations that exist within the company as well as when working employees must use personal protective equipment such as helmets, masks, gloves, and safety straps tied at the waist when doing work on a pole. electricity. With the application of Job Safety Analysis (JSA) to identy the hazards in Work Under Voltage Conditions. Objective: To assess the risk of a technician�s work accident potential work maintenance network Work Under Voltage Conditions as a supporting effort in implementing occupational safety and health at PT PLN (Persero) Pangkal Pinang City. Method : This type of research is a descriptive case study with a single case holistic design. This research is observasional, hazard identification using tools Job Safety Analysis, to assess hazard risk based on AS/NZS 4360:1999 semi quantitative risk assessment table, risk level and risk evaluation refers to AS/NZS 4360:2004 semi quantitative risk level table. Research Results: Hazard identification identified using Job Safety Analysis at PT PLN (Persero) UP3 Bangka at Work Under Voltage conditions has 21 potential hazards. The results of risk analysis using semi quantitave risk assessment AS/NZS 4360:1999 obtained 15 levels of very high risk, 8 levels of substantial risk. The results of risk levels from 4 jobs obtained very high, substantial and acceptable. The results of the risk evaluation for each initial risk level are : very high and substantial. Once the risk is controlled at the final overall risk level it become priority 3 and acceptable. The results of risk control that have been carried out refer to the control hierarchy namely elimination, namely elimination, substitution, engineering, administration and personal protective equipment. Conclusion: Hazard identification that has been carried out with the application of Job Safety Analysis can determine the potential that exists in the WUVC, risk analysis and risk levels get different values in each job using a semi quantitative risk assessment AS/NZS 4360:1999, AS/NZS 4360:2004, risk evalution can be controlled from the initial risk level determined has a high risk value to low, and very low and risk control in the company has referred to the control hierarchy.
Kata Kunci : Manajemen Risiko, Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan, Job Safety Analysis