Laporkan Masalah

Potret Diskriminasi Perempuan di Masyarakat Korea Selatan: Analisis Wacana Kritis dalam Film Kim Ji Young, Born 1982

ANNISA HUDANI N, Dr. Rajiyem, S.IP., M.Si.

2022 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASI

Konstruksi sosial tentang gender yang membagi peran utama laki-laki dan perempuan telah memunculkan diskriminasi gender di masyarakat. Bagi perempuan khususnya, diskriminasi gender telah menempatkan mereka pada posisi yang tidak menguntungkan baik di ranah privat maupun publik. Kritik atas ketidakadilan yang terjadi kemudian muncul dalam berbagai bentuk, salah satunya film. Berdasarkan pertimbangan tersebut, penelitian ini berfokus pada bentuk diskriminasi perempuan yang dimunculkan sebagai wacana dalam film "Kim Ji Young, Born 1982" dengan menggunakan Analisis Wacana Kritis model Norman Fairclough sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukkan terdapat elemen diskriminasi yang dimunculkan sebagai wacana dalam film "Kim Ji Young, Born 1982," sebagai representasi potret diskriminasi gender yang terjadi dalam kehidupan masyarakat di Korea Selatan. Pada analisis praktik diskursif, baik direktur maupun sutradara film sama-sama bersimpati dengan kisah yang dialami Kim Ji Young. Membuat mereka sama-sama memiliki visi untuk memberikan akhir kisah yang lebih baik untuk Kim Ji Young serta memberikan comfort dan menyemangati Kim Ji Young dan perempuan-perempuan di sekitar mereka, juga menciptakan pemahaman kepada masyarakat mengenai kehidupan perempuan di masyarakat. Dalam analisis sosio-kultural, budaya patriarki di Korea Selatan yang dianggap berakar dari nilai-nilai Konfusianisme telah mendorong subordinasi perempuan di rumah tangga dan masyarakat. Meski seiring dengan perkembangan ekonomi yang pesat, terdapat kebijakan yang dibentuk untuk menekan ketidaksetaraan yang ada, namun diskriminasi masih tetap bertahan. Lazimnya praktik misogini di komunitas daring, maraknya kejahatan digital seksual, dan kekerasan berbasis gender juga memperparah diskriminasi yang dihadapi perempuan. Sebagai hasilnya, terdapat dua kelompok besar yang muncul di masyarakat, yakni feminis dan anti-feminis, yang saling berkontradiksi serta menambah dinamika diskriminasi gender di Korea Selatan.

The social construction of gender, which divides the primary roles of men and women, has developed gender discrimination in society. For women, in particular, gender discrimination has put them in a disadvantaged position in both the private and public spheres. As a result, criticism of the ongoing inequality that happened then appeared in various forms, one of them being movies. Based on these considerations, this study focuses on forms of discrimination against women shown as a discourse in the movie "Kim Ji Young, Born 1982," using Norman Fairclough's Critical Discourse Analysis as the research instrument. The results show that there are elements of discrimination that are shown as a discourse in "Kim Ji Young, Born 1982" as a representation of the portrayal of gender discrimination in South Korean society. In the analysis of discourse practice, both the CEO of the production house and the film director sympathize with the story experienced by Kim Ji Young. It makes them share the same vision to provide a better ending narrative for Kim Ji Young and provide comfort and encouragement for Kim Ji Young and the women around them, as well as create an understanding for the public about women's lives in society. Then in the socio-cultural analysis, the patriarchal culture in South Korea, which is considered rooted in the values of Confucianism, has promoted the subordination of women in household and society. Even though along with the rapid economic development, policies are formed to suppress existing inequalities, discrimination persists. The prevalent Misogyny in online communities, rampant digital sexual crimes, and gender-based violence also aggravate discrimination faced by women in society. As a result, two major groups emerged in South Korean society, the feminists and anti-feminists, which contradict each other and adding the dynamic of gender discrimination in South Korea.

Kata Kunci : Analisis Wacana Kritis, Norman Fairclough, Diskriminasi Perempuan, Ketidaksetaraan, Film, Kim Ji Young Born 1982

  1. S1-2022-394579-title.pdf