Political Business Cycle - Intervensi Petahana terhadap Kebijakan Makroekonomi Masa Pemilu 2019
WILDAN FAJAR P, Dr. Nanang Indra Kurniawan, S.I.P., M.P.A.
2022 | Skripsi | S1 POLITIK DAN PEMERINTAHANStudi ini membahas mengenai fenomena Political business Cycle pada Pemilihan Umum 2019 di Indonesia. Political Business Cycle merupakan terminologi yang digunakan ketika petahana melakukan intervensi terhadap kebijakan makroekonomi pada masa pemilihan umum. Kasus yang digunakan dalam studi ini adalah intervensi petahana terhadap kebijakan makroekonomi pada masa pemilihan umum 2019 di Indonesia. Adapula tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai kebijakan-kebijakan makroekonomi yang disisipkan kepentingan oleh petahana menjelang diselenggarakannya pemilihan umum 2019 silam. Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah tersebut adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Guna memahami studi ini, penulis menggunakan konsep political business cycle. Konsep tersebut menggambarkan bagaimana terjadinya intervensi petahana terhadap kebijakan makroekonomi menjelang diselenggarakannya pemilihan umum. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa fenomena Political Business Cycle pada Pemilihan Umum 2019 di Indonesia terjadi dengan adanya intervensi petahana terhadap kebijakan makroekonomi yang meningkatkan elektabilitasnya pada saat hari pemilihan. Intervensi petahana tersebut menghasilkan menurunnya laju inflasi, tingkat pengangguran terbuka, dengan diiringi meningkatnya suku bunga Bank Indonesia sebelum pemilu 2019 diselenggarakan. Setelah pemilihan umum diselenggarakan, petahana harus kembali mengembalikan kondisi perekonomian agar tidak terlalu membebani Anggaran Pendapat dan Belanja Negara sehingga indikator makroekonomi seperti laju inflasi dan tingkat pengangguran terbuka kembali meningkat dengan suku bunga Bank Indonesia yang menurun.
This study discusses the Political Business Cycle in the 2019 General Election in Indonesia. Political Business Cycle is the terminology used when incumbents intervene in macroeconomic policies during the general election. The case used in this study is the incumbent's intervention on macroeconomic policies during the 2019 general election in Indonesia. The purpose of this research is to find out more about macroeconomic policies that the incumbent inserted before the 2019 general election was held. Qualitative research with a case study approach is implemented in answering the problem. In order to understand this study, the author uses the concept of the political business cycle. This concept illustrates how the incumbent's intervention in macroeconomic policies prior to the holding of the general election. The findings of this study indicate that the Political Business Cycle in the 2019 General Election in Indonesia occurred with the incumbent's intervention in macroeconomic policies that increased their electability on election day. The incumbent's intervention resulted in a decrease in the inflation rate, the open unemployment rate, accompanied by an increase in Bank Indonesia interest rates before the 2019 elections were held. After the general election is held, the incumbent must return to restore economic conditions so as not to burden the State Budget too much so that macroeconomic indicators such as the inflation rate and open unemployment rate will increase again with lower Bank Indonesia interest rates.
Kata Kunci : Political Business Cycle, Makroekonomi, Petahana, Pemilihan Umum