Perbandingan Implementasi Penatalaksanaan Klinis di Era Tatanan Kenormalan Baru Masa Pandemi COVID-19 antara Fasilitas Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Primer Mandiri dan Puskesmas di Kota Yogyakarta
KARINA CHINTYA DEWI ERSYAM, drg. Lisdrianto Hanindriyo, MPH., Ph.D.;drg. Fitrina Rachmadanty Siregar, MPH.;Dr. drg. Dibyo Pramono, S.U., MDSC.
2022 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN GIGIPenyakit pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas muncul secara tiba-tiba di Wuhan, China. Penyakit tersebut terklasifikasikan sebagai Novel Corona Virus 2019 (2019-nCoV) dan disebut sebagai Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). COVID-19 merupakan penyakit yang menyerang pernapasan manusia dan berkembang begitu pesat di seluruh dunia yang mengakibatkan World Health Organization (WHO) mendeklarasikan terjadinya pandemi akibat virus tersebut. Tenaga kesehatan di bidang kedokteran gigi memiliki risiko tertinggi terinfeksi COVID-19. Penatalaksanaan klinis dalam melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi harus diterapkan bagi semua pasien untuk menghindari terjadinya infeksi silang. Penatalaksanaan klinis di era tatanan kenormalan baru terdiri atas empat tahapan yaitu tahap persiapan, tahap sebelum kunjungan pasien, tahap saat kunjungan pasien, dan tahap setelah kunjungan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan implementasi tata laksana klinis dan perbandingan tahapan implementasi tata laksana klinis antara FKTP Mandiri dan Puskesmas di Kota Yogyakarta pada masa pandemi COVID-19. Penelitian menggunakan metode observasional analitik yang melibatkan 38 FKTP di Kota Yogyakarta. Implementasi tata laksana klinis responden penelitian diukur menggunakan kuesioner yang berisi 60 butir pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak. Jawaban kuesioner kemudian diolah secara deskriptif dan dianalisis menggunakan uji Mann Whitney U. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 63,2% FKTP di Kota Yogyakarta memiliki implementasi tata laksana klinis yang baik dengan rerata skor sebesar 45,6. Hasil uji Mann Whitney U terhadap implementasi tata laksana klinis menunjukkan nilai p yang tidak signifikan (p>0,05), sedangkan pada tahap sebelum kunjungan pasien nilai p signifikan (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa secara umum tidak terdapat perbedaan implementasi tata laksana klinis antara Puskesmas dan FKTP Mandiri, namun ditemukan perbedaan yang signifikan pada implementasi tata laksana klinis di tahap sebelum kunjungan pasien yang menunjukkan bahwa FKTP Mandiri lebih baik daripada Puskesmas.
Pneumonia with unknown etiology suddenly appeared in Wuhan, China at the end of 2019. The disease was classified as Novel Corona Virus 2019 (2019-nCoV) and referred to as Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). COVID-19 is a respiratory disease that was growing so rapidly around the woorld and World Health Organization (WHO) declared a pandemic due to the virus. Dental practitioners have the highest risk of being infected to COVID-19. Clinical management of infection prevention and control should be applied to all patients to avoid cross-infection. Clinical management in the new normal era consists of four stages, the stage of preparation, the stage of patient's pre-visit, the stage during patient's visit and the stage of patient's post-visit. This study aims to determine the comparison of the clinical management implementation and the comparison of the stages of clinical management implementation between dental clinic and public health center in Yogyakarta during the COVID-19 pandemic. The study used an analytical observational method involving 38 First Level Health Facilities (FKTP) in Yogyakarta. Clinical management implementation of research respondents was measured using a questionnaire containing 60 questions with yes or no answers. Questionnaire responses then processed descriptively and analyzed using the Mann Whitney U test. The results showed that 63,2% of FKTP in the city of Yogyakarta had good clinical management implementation with an average score of 45,6. The results of the Mann Whitney U test on the clinical management implementation showed that the p-value was not significant (p>0,05), while at the stage of patient's pre-visit, the p-value was significant (p<0,05). The conclusion of this study is that in general there is no difference in the clinical management implementation between Public Health Center and dental clinic, but a significant differences were found at the stage of patient's pre-visit which showed that dental clinic is better than Public Health Center.
Kata Kunci : Penatalaksanaan klinis, COVID-19, FKTP Mandiri, Puskesmas. Clinical management, COVID-19, First Level Health Facilities (FKTP), Public Health Center.