Kebijakan publik dan resistensi masyarakat :: Analisa kritis terhadap kebijakan pemerintah Kabupaten Gresik dalam pengelolaan retribusi kawasan wisata Malik Ibrahim
NUGROHO, Mohammad, Dr. Riswandha Imawan, MA
2003 | Tesis | S2 Ilmu Politik, (Politik Lokal dan Otonomi DaerahPerubahan paradigma tata pemerintahan baru, paradigma Otonomi Daerah telah memberikan kesempatan seluas- luasnya kepada daerah untuk mengoptimalkan pengelolaan potensi daerahnya. Salah satunya adalah potensi pariwisata. Keberadaan makam Sunan Giri, makam Malik Ibrahim dan Siti Fatimah Binti Maimun telah menjadi daya tarik wisata di Kabupaten Gresik, walaupun baru sebatas wisatawan domestik. Melihat peluang yang ada Pemerintah Kabupaten Gresik sampai saat ini menempatkan wisata budaya dan religi sebagai aset terbesar dalam dunia pariwisata. Sayangnya usaha Pemerintah Kabupaten Gresik untuk mengelola dunia pariwisata di daerah menuai sedikit konflik. Konflik ini diawali oleh munculnya resistensi dari masyarakat Desa Gapurosukolilo terhadap kebijakan Pemerintah Kabupaten Gresik tentang pengelolaan retribusi kawasan wisata khususnya kawasan wisata Malik Ibrahim. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang dikombinasikan dengan penelitian eksploratif. Memusatkan perhatian pada upaya Pemerintah Kabupaten Gresik untuk memaksimalkan potensi pariwisatanya dengan dikeluarkanya Peraturan Daerah No. 17 tahun 2001 dan segala yang terkait dengan pengelolaan retribusi kawasan wisata yang ada di Kabupaten Gresik khususnya Kawasan Wisata Malik Ibrahim. Data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini berasal dari dilakukannya observasi, wawancara mendalam dan menyebar quistioner kepada masyarakat yang mewakili seluruh eksponen - Pemerintah Kabupaten Gresik, DPRD, Masyarakat Desa Gapurosukolilo dan juga komentar dari kalangan LSM dan para peziarah - yang terlibat dalam rangkaian kegiatan kebijakan publik. Penelitian ini mengulas tahap-tahap proses kebijakan publik mulai dari proses agenda setting, formulasi, legitimasi, implementasi dan juga evaluasi dengan analisis kritisnya. Karena dalam penelitian ini diperlihatkan segala bentuk pertarungan dan resistensi dari masyarakat kepada penguasa. Pertarungan dan resistensi yang dilakukan masyarakat terhadap penguasa seharusnya menjadikan kebijakan publik adalah sesuatu yang dinamis dan komplek, bukannya sesuatu yang kaku dan didominasi oleh para pejabat. Tujuan penelitian ini bukanlah untuk memancing konflik - dengan membuka borok para pejabat, mengadu domba masyarakat - tapi semata-mata mengajak seluruh eksponen yang terlibat dalam proses kebijakan publik untuk melihat secara arif bahwa konflik yang terjadi akibat dari adanya pertarungan dan resistensi dari masyarakat yang ada dalam setiap tahap dalam rangkaian proses kebijakan publik hendaklah tidak dipahami hanya sebagai pertentangan kepentingan tapi upaya memperbaiki diri untuk menuju kearah yang lebih baik demi kepentingan bersama.
The paradigm change of new government order, a paradigm of local autonomy has given broadest opportunity to local government for optimizing the management of their local potencies. One of these potencies is tourism. The existence of such as graves of Sunan Giri, Malik Ibrahim, and Siti Fatimah Binti Maimun have become a tourism interesting-power in Gresik Regency, although just only as domestically-limited tourists. Seeing the available chance, the Regency Government of Gresik until presently placed culture and religion tourism as largest asset in tourism world. Unfortunately, the efforts of Regency Government of Gresik to manage tourism world in its region produced few conflict. This conflict started from appearance of people’resistance of Gapurosukolilo village to policy of Regency Government of Gresik on management of tourism-zone retribution especially tourism-zone of Malik Ibrahim grave. Method used in this research is a descriptive combined with explorative research. The focus interest of this research is attempts of Regency Government of Gresik to maximize its tourism potencies by enactment of local regulation No.17/2001 and entire terms related to management of tourism-zona retribution existing in Gresik Regency particularly the tourism-zona of Malik Ibrahim grave. Data which is succesful collected in this research derived from observation, deep interview and by spreading questionaires to people who represented all exponents - Government of Gresik Regency, DPRD, community of Gapurosukolilo village, and also comments from nongovernment organization as well as visitors of Malik Ibrahim’ grave-who involved in series of activities of public policy. This research examines stages of public policy process ranged from agenda setting, formulation, legitimacy, implementation and also evaluation with its critical analysis. Because in this research it is showed all forms of conflict and resistance from people to authorities. The conflict and resistance performed by people to their authorities should make the public policy become any dinamic and complex items, not rigidly dominated by officials. This reserach’purpose is not to stimulate conflict - by exposing defect of officials, divide one people to another- but merely to persuade entire exponents involving in public policy process to see wisely that all conflicts have been occured as implication of conflicts and resistance of existed people in each stages of public policy process and should not be understood only as an interest-conflict but as a self-improving toward better condition for communal interest.
Kata Kunci : Kebijakan Pemda TkII,Retribusi,Resistensi Masyarakat