HEDGING IN INDONESIAN OP-ED ARTICLES: AN ANALYSIS OF FORMS AND FUNCTIONS
DEVI NAILIS YUSNIA, Dr. Tofan Dwi Hardjanto, M.A.
2022 | Tesis | MAGISTER LINGUISTIKKolom opini diciptakan untuk mendorong munculnya pemikiran baru serta memicu dialog tentang isu-isu penting yang dihadapi oleh masyarakat. Tidak mengherankan jika isi dari artikel opini sering kali bersifat persuasif dan dapat diperdebatkan. Dalam wacana yang demikian, pembentengan ditengarai akan sering digunakan. Untuk menjawab asumsi ini, penelitian ini dirancang untuk mengkaji tentang penggunaan benteng dalam artikel opini berbahasa Indonesia, terutama yang berkaitan dengan bentuk formal dan fungsi mereka dalam konteks jurnalisme. Sebanyak 45 artikel opini dari tiga media masa lokal bereputasi dianalisa untuk mengkaji penggunaan benteng dalam wacana tersebut. Sebuah korpus kemudian dirancang untuk bisa melihat frekuensi kemunculan serta distribusi dari pembentengan dalam artikel opini dengan topik yang berbeda: ekonomi, pendidikan, dan politik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian ini kemudian menemukan bahwa pembentengan di dalam artikel opini berbahasa Indonesia merupakan sebuah fenomena leksikal. Dalam hal ini, pembentengan didominasi oleh penggunaan verba dan adverbia, dan diikuti oleh nomina, numeralia, dan ajektiva. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa benteng tidak hanya berbentuk leksikal namun juga dapat berbentuk konstruksi gramatikal seperti konstruksi kondisional, impersonal, preposisional, dan interogatif. Lebih lanjut, penelitian ini menemukan bahwa topik artikel memiliki pengaruh terhadap pengunaan benteng dalam artikel opini berbahasa Indonesia. Artikel di bidang politik menjadi topik dengan frekuensi penggunaan benteng paling tinggi, dan diikuti oleh artikel di bidang ekonomi. Sebaliknya, artikel di bidang pendidikan memiliki frekuensi kemunculan yang paling rendah dibandingkan dengan kedua topik tersebut. Selain itu, secara umum, penggunaan benteng baik yang berupa leksikal maupun gramatikal dalam artikel pendidikan juga tidak lebih tinggi daripada topik yang lain. Dalam hal fungsi, penggunaan pembentengan dalam wacana ini utamanya adalah berorientasi pada isi. Pembentengan tersebut memungkinkan penulis untuk bisa menyajikan informasi seterpercaya dan seakurat mungkin. Selain itu, pembentengan juga dapat digunakan sebagai alat untuk melindungi diri (writer-oriented hedges). Sebagai strategi komunikasi, pembentengan dalam artikel opini merupakan strategi penting untuk membangun hubungan antar penulis dan pembaca (reader-oriented). Pembentengan tersebut memungkinkan penulis untuk bisa memitigasi efek buruk dari klaim yang disampaikan, menunjukkan rasa hormat terhadap pembaca, membangun solidaritas dengan pembaca, dan memancing partisipasi pembaca dalam teks dengan cara membuka dialog dengan mereka.
The op-ed page is created to encourage new thought and provoke dialogue on our salient issues. Thus, it is not surprising that the content of op-ed articles is frequently persuasive and debatable. In such discourse, hedging is assumed to make a high appearance. To answer this assumption, this study is designed to scrutinize the use of hedges in Indonesian op-ed articles, especially their surface features and functions in the journalism context. A total of 45 op-ed articles from three reputable local news media were analyzed to investigate the use of hedges in this discourse. A small corpus was established to find the frequency and distribution of hedges in op-ed articles on three different topics: economics, education, and politics. Both qualitative and quantitative research designs were applied in this study. This study then finds that hedging in op-ed articles was mainly a lexical phenomenon. In this case, hedging was dominated by the use of verbs and adverbs, followed by nouns, numerals, and adjectives. This study also shows that hedges were not only in the forms of lexical categories but also in grammatical categories such as conditional construction, impersonal construction, prepositional and interrogative construction Furthermore, this study finds that the articles' topic influenced the use of hedges in Indonesian op-ed articles. Political articles in this case had the highest use of hedges, followed by economics articles. On the other hand, education articles in this case had the lowest frequency of hedges than the other two topics. It was also found that the use of hedges in education in general, either in the forms of lexical and grammatical categories, was not higher than the other topics. In terms of functions, the use of hedging in this discourse was primarily content-oriented. These hedges allowed the authors to serve the information as reliably and accurately as possible. In addition, hedges can also be used as a means of the author's self-protection (writer-oriented hedges). As a communicative strategy, hedges in op-ed articles were an essential means of establishing writer-reader relationships (reader-oriented). These hedges allowed the author to mitigate the ill-effect of a claim, show deference to the readers, establish solidarity with the readers, and invite the readers to participate in the text by opening a dialogue with them.
Kata Kunci : op-ed articles, epistemic modality, hedging, news media