Disparitas Spasial Indeks Ketimpangan Gender Di Indonesia Tahun 2017-2020

FARADISA HILYA M, Dr. Umi Listyaningsih, S.Si., M.Si.

2022 | Skripsi | S1 GEOGRAFI LINGKUNGAN

Indeks Ketimpangan Gender mulai di kaji oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2016 menyusul Gender Inequality Index yang dibentuk oleh UNDP. Tahun 2020 Global Gap Index Indonesia menunjukkan peringkat 85 dari 153 negara. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui distribusi dan perkembangan Indeks Ketimpangan Gender menurut provinsi di Indonesia (2) mengetahui perkembangan dan kondisi setiap komponen penyusun Indeks Ketimpangan Gender di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data kuantitatif Indeks Ketimpangan Gender dan variabelnya diperoleh dari hasil publikasi laporan Badan Pusat Statistik (BPS). Metode penelitian yang digunakan antara lain analisis deskriptif kuantitatif, analisis komparatif spasial, dan analisis komparatif temporal. Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu perkembangan Indeks Ketimpangan Gender menurut provinsi di Indonesia dari tahun 2017 hingga 2020 hampir seluruh provinsi menunjukkan penurunan. Indikator proporsi persalinan tidak di fasilitas kesehatan (ULP), persentase laki-laki dan perempuan yang duduk di parlemen, persentase laki-laki dan perempuan pendidikan minimal SMA dan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) hampir seluruh provinsi menunjukkan peningkatan partisipasi perempuan namun masih di bawah partisipasi laki-laki, sedangkan perkembangan proporsi perempuan pernah kawin 15-49 tahun yang memiliki umur saat kelahiran hidup pertama kurang dari 20 tahun mengalami tren yang fluktuatif

The Gender Inequality Index began to be reviewed by the Central Statistics Agency in 2016 following the Gender Inequality Index proved by UNDP. In 2020, Indonesia's Global Gap Index shows a ranking of eighty-five out of 153 countries. The objectives of this study are (1) to determine the distribution and development of the Gender Inequality Index by province in Indonesia (2) to determine the development and condition of each component of the Gender Inequality Index in Indonesia. The data used in this research is secondary data. Quantitative data on the Gender Inequality Index and its variables were obtained from the publication of the Central Statistics Agency (BPS) report. The research methods used include quantitative descriptive analysis, spatial comparative analysis, and temporal comparative analysis. The conclusion of this study is that the development of the Gender Inequality Index by province in Indonesia from 2017 to 2020 has shown a decline in every province. Indicators of the proportion of deliveries not in health facilities (ULP), the percentage of men and women who sit in parliament, the percentage of men and women with a minimum of high school education and the labor force participation rate (TPAK) in almost all provinces show an increase in women's participation but is still below participation men, while the proportion of evermarried women 15-49 years old at the time of their first live birth was less than 20 years experienced a fluctuating trend

Kata Kunci : Gender Inequality Index, Indonesia, Condition Indicators,Indeks Ketimpangan Gender, Indonesia, Kondisi Indikator