Pengaruh Frekuensi Penampungan Semen terhadap Kualitas Spermatozoa Ayam Merawang Bangka
KHALIFA ALIFIA D R, Dr. Ir. Sigit Bintara, M.Si., IPU., ASEAN Eng. ; drh. Bambang Ariyadi, M.P., Ph.D
2022 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi penampungan semen terhadap kualitas spermatozoa ayam Merawang Bangka. Semen dikoleksi dari tiga ekor pejantan ayam Merawang Bangka berumur 54 minggu. Ayam Merawang Bangka dipelihara pada kandang baterai, dengan pola pemeliharaan yang diseragamkan. Pakan yang diberikan berupa PAR-G sebanyak 100 g/hari, kecambah kacang hijau (Vigna radiata) sebanyak 25 g/hari, dan air minum yang diberikan secara ad libitum. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari. Penampungan dilakukan selama tiga bulan, dengan metode penampungan massage atau pengurutan. Penampungan semen pejantan ayam Merawang Bangka dilakukan dengan tiga frekuensi penampungan yang berbeda. Frekuensi penampungan satu kali per minggu (F1), dua kali per minggu (F2), dan tiga kali per minggu (F3). Kualitas makroskopis dan mikroskopis semen segar diperiksa segera setelah penampungan. Data yang diamati meliputi volume semen, motilitas, konsentrasi, dan viabilitas spermatozoa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan pola searah. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nyata dari frekuensi penampungan berbeda pada volume semen, konsentrasi, dan viabilitas spermatozoa. Rerata volume semen, konsentrasi, dan viabilitas spermatozoa secara berurutan yaitu 0,25 ± 0,13 mL, 295,94 ± 363,87 x 10^6/mL, dan 81,53% ± 14,03. Hasil penelitian tidak menunjukkan perbedaan nyata terhadap motilitas spermatozoa pada frekuensi penampungan berbeda. Rerata motilitas spermatozoa yaitu 66,66% ± 17,73. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan frekuensi penampungan semen berpengaruh terhadap volume semen, konsentrasi, dan viabilitas spermatozoa, namun tidak berpengaruh terhadap motilitas spermatozoa.
This study aims to determine the effect of semen collection frequency on the spermatozoa quality of Merawang Bangka cock. Semen was collected from three 54-weeks-old Merawang Bangka cocks. Merawang Bangka cocks were kept in battery cages and maintained uniformly. The feed consisted of 100 g/day of PAR-G and 25 g/day of mung bean sprouts (Vigna radiata), given twice a day, and water was provided ad libitum. The semen collection was done for three months employing the massage method with three different semen collection frequencies; once per week (F1), twice per week (F2), and thrice per week (F3). Immediately after collection, the macroscopic and microscopic quality of fresh semen was evaluated. The observed data included spermatozoa's volume, motility, concentration, and viability. A unidirectional Analysis of Variance (ANOVA) was used to analyze the obtained data. In terms of semen volume, concentration, and viability of spermatozoa, the results demonstrated that the frequency of semen collection varied significantly. The average semen volume, concentration, and viability of spermatozoa were 0,25 ± 0,13 mL, 295,94 ± 363,87 x 10^6/mL, and 81,53% ± 14,03, respectively. At different semen collection frequencies, spermatozoa motility was not significantly different. The motility of spermatozoa was 66,66 % ± 17,73 on average. Based on the results of the study, it can be concluded that the frequency of semen collection affects semen volume, concentration, and viability of spermatozoa, but not spermatozoa motility.
Kata Kunci : Ayam Merawang Bangka, Frekuensi Penampungan, Kualitas Spermatozoa