Laporkan Masalah

Reassembling Sovereignty : Konstruksi Kedaulatan Negara dalam Program Rekonstruksi Perumahan di Aceh Pasca Gempa dan Tsunami 2004

RATIH HERNINGTYAS, Dr. Dafri, MA ; Dr. Nanang Indra Kurniawan, MPA

2022 | Disertasi | DOKTOR ILMU POLITIK

Disertasi ini adalah studi tentang dinamika konsep dan praktek kedaulatan negara yang mengalami keguncangan akibat terjadinya sebuah bencana alam. Diskusi dalam disertasi ini akan melihat kedaulatan sebagai sebuah fenomena sosial yang terus menerus mengalami proses pembentukan akibat perubahan interkoneksi dari jejaring elemen-elemen yang menyusunnya. Dengan menggunakan kasus rekonstruksi perumahan pasca terjadinya gempa dan tsunami yang melanda Aceh pada tanggal 26 Desember 2004, disertasi ini mengajukan pertanyaan bagaimana konsep dan praktek kedaulatan negara dibentuk dalam program rekonstruksi perumahan di Aceh pasca gempa dan tsunami 2004? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, disertasi ini menggunakan pendekatan network atau jaringan dari assemblage approach yang diperkenalkan oleh Deleuze dan Guattari (1980). Pendekatan ini menekankan pentingnya memahami fenomena sosial dari dinamika interkoneksi antara elemen-elemen manusia dan non manusia dalam sebuah network (jejaring) asosiasional. Pendekatan assemblage melihat fenomena sosial seperti kedaulatan negara seperti rhizoma, dimana elemen-eleman yang membentuknya bisa datang dan pergi, bisa tersambung dan terputus sewaktu-waktu, serta membentuk relasi yang baru dalam ruang spasial yang tidak terbatas. Pendekatan ini semakin diperkuat dengan Actor Network Theory (ANT) yang melihat elemen-elemen non manusia seperti bencana, dana bantuan bencana, teknologi pemetaan, kayu, kapal, dll berperan dalam mendefinisikan kehidupan sosial. Menurut pemikir ANT, elemen non manusia yang bekerja dalam sebuah fenomena sosial bukan karena memiliki kemampuan sebagai agensi yang melekat dalam dirinya, namun karena adanya jejaring asosiasional antar elemen manusia dan non manusia yang tercipta, dan menjadikan interaksi sosial bisa bekerja. Lokus dari disertasi ini adalah peristiwa gempa dan tsunami yang terjadi di Aceh 2004, karena peristiwa ini menimbulkan situasi krisis dan abnormal dalam praktek kedaulatan negara. Kedaulatan negara yang sebelum bencana dipahami sebagai kemampuan negara melakukan kontrol atas wilayahnya, menegakkan otoritas dan menyediakan kebutuhan masyarakatnya, mengalami guncangan ketika bencana terjadi. Diskusi dalam disertasi ini dibagi menjadi tiga fase yaitu sebelum bencana, fase tanggap darurat dan fase rekonstruksi perumahan. Tiga fase ini menunjukkan adanya perubahan konsep dan praktek kedaulatan negara, karena perubahan jejaring elemen-elemen di dalam setiap fase yang didiskusikan. Disertasi ini disusun dari riset yang memanfaatkan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan utama adalah penyitas bencana, anggota BRR, kontraktor, dan NGO. Sementara dokumentasi bersumber dari data laporan BRR, denah tata ruang, laporan kemajuan maupun laporan tahunan lembaga donor dan dokumen lainnya yang dapat memberikan gambaran tentang proses rekonstruksi perumahan, serta publikasi media, jurnal, buku dll. Disertasi ini berkontribusi menawarkan pendekatan network atau jaringan sebagai alternatif dalam studi HI yang tidak hanya perhatian pada analisis aktor, kelembagaan atau relasi antar aktor, tetapi juga melihat jejaring dari asosiasi manusia dan elemen non manusia dalam sebuah fenomena HI.

This dissertation is a study of the dynamics of the concept and practice of state sovereignty which is in shock due to a natural disaster. The discussion in this dissertation will look at sovereignty as a social phenomenon that is constantly undergoing a process of formation due to changes in the interconnection of the network of elements that compose it. Using the case of housing reconstruction after the earthquake and tsunami that hit Aceh on December 26, 2004, this dissertation raises the question of how the concept and practice of state sovereignty was shaped in the housing reconstruction program in Aceh after the 2004 earthquake and tsunami? To answer this question, this dissertation uses a network approach from the assemblage approach introduced by Deleuze and Guattari (1980). This approach emphasizes the importance of understanding social phenomena from the dynamics of interconnection between human and non-human elements in an associational network. The assemblage approach looks at social phenomena such as state sovereignty such as rhizomes, where the elements that make it up can come and go, can be connected and disconnected at any time, and form new relationships in an unlimited spatial space. This approach is further strengthened by the Actor Network Theory (ANT) which sees non-human elements such as disasters, disaster relief funds, mapping technology, wood, ships, etc. play a role in defining social life. According to ANT thinkers, non-human elements that work in a social phenomenon are not because they have the ability as an agency inherent in themselves, but because of the associational network between human and non-human elements that are created, and make social interactions work. The locus of this dissertation is the earthquake and tsunami that occurred in Aceh 2004, because these events created a crisis and abnormal situation in the practice of state sovereignty. State sovereignty, which before the disaster was understood as the ability of the state to exercise control over its territory, enforce authority and provide for the needs of its people, experienced shocks when a disaster occurred. The discussion in this dissertation is divided into three phases, namely pre-disaster, emergency response phase and housing reconstruction phase. These three phases indicate a change in the concept and practice of state sovereignty, due to changes in the network of elements in each phase discussed. This dissertation is composed of research that utilizes interview, observation and documentation data. The main informants were disaster survivors, members of BRR, contractors, and NGOs. Meanwhile, documentation was sourced from BRR report data, spatial plans, progress reports as well as donor agency annual reports and other documents that could provide an overview of the housing reconstruction process, as well as media publications, journals, books, etc. This dissertation contributes to offering a network approach as an alternative in the study of IR which is not only concerned with the analysis of actors, institutions or relations between actors, but also looks at the network of human associations and non-human elements in an IR phenomenon.

Kata Kunci : State, Sovereignty, Disaster, Aceh

  1. S3-2022-420399-abstract.pdf  
  2. S3-2022-420399-bibliography.pdf  
  3. S3-2022-420399-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2022-420399-title.pdf