Tata Kelola Kolaboratif Pariwisata Lahan Bekas Tambang di Kabupaten Bangka Tengah (Studi di Objek Wisata Kulong Biru)

ANGGA SANJAYA, Dr. Nunuk Dwi Retnandari, M.Si

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

Pengembangan wisata tambang di Bangka Tengah menjadi katalisator baru dalam memanfaatkan dan mengelola lahan bekas tambang. Pengembangan destinasi wisata ini bertujuan untuk memberikan nilai tambah terhadap kawasan bekas pertambangan yang diharapkan dapat berkontribusi dalam mendorong penguatan ekonomi masyarakat. Pertanyaan terkait bagaimana proses tata kelola destinasi wisata yang dimaksud adalah yang mendasari kajian ini dilakukan. Studi ini fokus terhadap bagaimana proses tata kelola kolaboratif kulong biru sebagai destinasi wisata lahan bekas tambang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa objek wisata kulong biru secara pemanfaatan masih sangat potensial dan memiliki prospek yang cerah untuk terus dikembangkan. Secara umum proses tata kelola objek wisata kulong biru belum sepenuhnya mengedepankan proses tata kelola yang kolaboratif. Beberapa aspek utama yang dicermati yang meliputi proses dialog, proses membangun kepercayaan, komitmen terhadap proses, dan proses pemahaman bersama, dalam praktiknya menunjukkan belum berjalan dan dikelola secara maksimal. Model kolaborasi yang dijalankan juga baru sebatas kolaborasi sumber daya, belum sampai pada kolaborasi dalam pengambilan keputusan yang bersifat konsensus ataupun melalui struktur kerja bersama.

The development of mining tourism in Central Bangka has become a new catalyst in utilizing and managing ex-mining land. The development of this tourist destination aims to provide added value to ex-mining sites which are expected to contribute to boosting the community's economy. The question related to how the process of managing the tourism destination in question is a study conducted. This study focuses on how the collaborative governance process of Kulong Biru is a tourism destination for ex-mining land. This study uses a descriptive method with a qualitative approach. The data collection method used is through observation, interview, and documentation techniques. The results of the study found that the Kulong Biru tourist attraction used is still very potent and has bright prospects to continue to be developed. In general, the process of managing the Kulong Biru tourism object has not been fully managed by a collaborative governance process. Some of the main aspects observed which include the dialogue process, the process of building trust, commitment to the process, and the process of shared understanding, in practice, show that it has not been implemented and managed optimally. The collaboration model that is being implemented is also only limited to resource collaboration, not yet reaching the decision-making collaboration which is a convention or through a joint work structure.

Kata Kunci : collaboration, mining tourism, management process.