Laporkan Masalah

ANALISIS PENGARUH INFRASTRUKTUR FISIK, SOSIAL, EKONOMI DAN KETERKAITAN SPASIAL TERHADAP PERTUMBUHAN INKLUSIF DI INDONESIA

VALENT GIGIH SAPUTRI, Akhmad Akbar Susamto, S.E., M.Phil., Ph.D. ; Gigih Fitrianto, S.E., M.Sc., Ph.D.

2022 | Tesis | Magister Ekonomika Pembangunan

Pertumbuhan inklusif merupakan pertumbuhan ekonomi yang mampu mengurangi kemiskinan, ketimpangan pendapatan dan pengangguran. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa pertumbuhan inklusif di Indonesia berjalan tidak konsisten, timpang antar wilayah dan bervariasi. Selain itu, terdapat indikasi adanya keterkaitan spasial karena interaksi sosial ekonomi antar wilayah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh infrastruktur fisik, sosial, ekonomi dan keterkaitan spasial pada pertumbuhan inklusif di Indonesia. Dengan beragamnya pengukuran pertumbuhan inklusif, penelitian ini menggunakan indeks komposit pertumbuhan inklusif pada 34 provinsi di Indonesia selama tahun 2015-2020. Metode analisis yang digunakan adalah spatial durbin model untuk data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infrastruktur fisik (indeks kemahalan konstruksi, rasio panjang jalan, serta jumlah penumpang angkutan udara), sosial (jumlah penduduk, angka partisipasi sekolah dan penguasaan internet) dan ekonomi (rasio pendapatan asli daerah) berpengaruh signfikan pada pertumbuhan inklusif yang terjadi. Dengan menghitung aspek keterkaitan spasial, kontribusi infrastruktur fisik (jumlah penumpang angkutan udara), sosial (pemberdayaan gender, angka partisipasi sekolah dan penguasaan internet), ekonomi (inflasi) dan capaian pertumbuhan inklusif wilayah sekitarnya juga berpengaruh signfikan pada pertumbuhan inklusif di suatu wilayah. Secara umum, perlu adanya sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta pemerintah daerah dan pemerintah daerah lainnya. Adanya keterkaitan spasial yang terbukti mampu mencapai pertumbuhan yang lebih inklusif perlu dipertimbangkan dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan terutama terkait dimensi infrastruktur fisik, sosial dan ekonomi.

Inclusive growth is economic growth that is able to reduce poverty, income inequality and unemployment. Inclusive growth in Indonesia was inconsistent, unequal between regions and varied. In addition, there are indications of spatial linkages due to socio-economic interactions between regions. The purpose of this study is to determine the effect of physical infrastructure, social, economic and spatial linkages on inclusive growth in Indonesia. With various measures of inclusive growth, this study uses a composite index of inclusive growth in 34 provinces in Indonesia during 2015-2020. The analytical method used is spatial Durbin model for panel data. The results showed that physical infrastructure (construction cost index, road length ratio, and the number of air transport passengers), social (population, school enrollment rates and internet control) and economic (regional original income ratio) had a significant effect on the inclusive growth that occurred. By calculating aspects of spatial linkages, the contribution of physical infrastructure (number of air passengers), social (gender empowerment, school participation rates and internet control), economy (inflation) and the achievement of inclusive growth in the surrounding area also have a significant effect on inclusive growth in a region. In general, there needs to be a synergy between the central government and local governments as well as local governments and other local governments. Spatial interactions that are proven to be able to achieve more inclusive growth need to be considered in formulating and implementing policies, especially from the dimensions of physical, social and economic infrastructure.

Kata Kunci : pertumbuhan inklusif, kemiskinan, spatial durbin model, data panel

  1. S2-2022-464973-abstract.pdf  
  2. S2-2022-464973-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-464973-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-464973-title.pdf