ANALISIS KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI WILAYAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NTT
FITRY CH. M. ULY, Dr. Nunuk Dwi Retnandari
2022 | Tesis | MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PUBLIKSetiap proses pembangunan ekonomi wilayah yang telah dilakukan pada Kabupaten/Kota di Provinsi NTT menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan nilai PDRB per kapita Kabupaten/Kota di Provinsi NTT yang bervariasi, sehingga mengakibatkan permasalahan ketimpangan pembangunan ekonomi antar wilayah. Penelitian ini berfokus pada permasalahan ketimpangan pembangunan ekonomi wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi NTT. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat ketimpangan pembangunan ekonomi wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi NTT. Kemudian mengetahui apa saja faktor-faktor yang menyebabkan ketimpangan pembangunan ekonomi wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi NTT. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah data sekunder yang diperoleh dari publikasi instansi pemerintah terkait seperti Badan Pusat Statistik Provinsi NTT dan Badan Pusat Statistik 22 Kabupaten/Kota di Provinsi NTT. Penelitian ini juga menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak Bappelitbangda Provinsi NTT. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis kualitatif. Indeks Williamson dan analisis deskriptif digunakan untuk mengukur ketimpangan pembangunan ekonomi wilayah di Provinsi NTT. Selanjutnya, analisis deskriptif dan analisis kualitatif dengan alat analisis Tipologi Klassen dan Location Quotient digunakan untuk menjawab tujuan kedua yaitu mengetahui apa saja faktor-faktor yang menyebabkan ketimpangan pembangunan ekonomi wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi NTT. Temuan dari penelitian ini adalah (1) rata-rata Indeks Williamson Kabupaten/Kota di Provinsi NTT selama periode pengamatan tahun 2017-2021 sebesar 0,557 dan berstatus tinggi (> 0,35). (2) faktor-faktor yang menyebabkan ketimpangan pembangunan ekonomi wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi NTT yaitu luas wilayah dan sumber daya alam, jumlah penduduk dan tenaga kerja, infrastruktur serta kebijakan pemerintah daerah. Penelitian ini juga menunjukkan terdapat 8 dari 22 Kabupaten/Kota di Provinsi NTT yang masuk dalam kategori wilayah cepat maju dan cepat berkembang. Selain itu, terdapat 17 Kabupaten yang menjadikan sektor pertanian sebagai sektor unggulan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna untuk pemerintah daerah khususnya Kabupaten/Kota di Provinsi NTT dalam merancang kebijakan pembangunan ekonomi wilayah berbasis sektoral dan diharapkan dapat berkontribusi untuk penelitian lebih lanjut mengenai isu-isu pembangunan ekonomi wilayah. Penelitian ini menyarankan dua rekomendasi penting. Pertama, pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi NTT perlu melakukan konsolidasi dalam merancang sebuah kebijakan pembangunan berbasis sektoral seperti konsolidasi sektor pertanian dan sektor industri untuk pengelolaan hasil pertanian. Kedua, menciptakan iklim investasi yang baik bagi para investor sehingga dapat menciptakan kesempatan kerja bagi penduduk setempat dan perbaikan infrastruktur bagi wilayah relatif tertinggal.
Every regional economic-development process that has been carried out in NTT Province's cities and regions brings economic growth which is indicated by varies in each region's GDP per capita, resulting in the disparity of economic development between regions. This study focuses on the problem of unfair economic development in every region and city in NTT Province. This research aims to analyze this problem's level and find out its causal factors. Next, this study uses secondary data that is obtained from the publications of relevant government agencies such as the Central Statistics Agency for the Province of NTT and the Central Statistics Agencies in 22 Regencies/Cities in NTT Province. Furthermore, this writing also includes primary data which is obtained This study also uses primary data from interviews with the National Development Planning Agency of NTT Province. The analytical method used in this research is descriptive analysis and qualitative analysis. Williamson index combined with descriptive analysis to measure the regional economic development inequality, while descriptive analysis and qualitative analysis using Klassen Typology and Location Quotient analysis tools to find out the factors that cause inequality in the economic development of the Regency/City area in the Province of NTT. The findings from this study are (1) the average from Williamson Index in Districts and City in NTT Province during the observation period in 2017-2021 is 0.557 and has high status (> 0.35). The factors that cause inequality in the economic development of the regencies and city areas in NTT Province are the area extent and natural resources, population and workforce also infrastructure and local government policies. This study also shows that there are 8 out of 22 regencies and cities in NTT Province categorized as fast-developing and fast-growing regions. In addition, there are 17 regencies that make the agricultural sector as the leading livelihood. The results of this research are expected to provide useful information for local governments, especially districts/cities in NTT Province in designing sectoral-based regional economic development policies and are expected to contribute to further research on regional economic development issues. The researchs results are expected to provide useful information for local governments, especially for regencies and city in NTT Province in designing sectoral-based regional economic development policies, and also can contribute to further research on regional economic development issues. The result of this study suggests two important recommendations. First, the district/city government of NTT Province needs to consolidate in designing a sectoral-based development policy, such as the consolidation of the agricultural sector and the industrial sector for the management of agricultural products. Second, create a good investment climate for investors to create job opportunities for local people and improve infrastructure for relatively underdeveloped areas.
Kata Kunci : Ketimpangan Pembangunan Ekonomi, Indek Williamson, Tipologi Klassen, Location Quotient