Analisis Perencanaan Tekno Ekonomi Sistem PLTS Atap On-Grid Pada Pendopo (Rumah Dinas) Pemerintah Kabupaten Pacitan

TIRANGGA ANSORI, Ahmad Agus Setiawan, S.T., M.Sc., Ph.D;Dr.Eng.Ir.Wahyu Wilopo,S.T., M.Eng., IPM

2022 | Tesis | MAGISTER TEKNIK SISTEM

Karena kondisi geografis yang relatif sulit, pasokan listrik dan infrastruktur yang buruk, Kabupaten Pacitan menjadi salah satu daerah dengan tingkat elektrifikasi rendah yaitu 65% di Pulau Jawa. Kabupaten Pacitan memiliki potensi energi baru dan terbarukan yang menjanjikan, hanya saja potensi tersebut belum dapat dimaksimalkan untuk kepentingan penduduk. Salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga surya. Bila dimanfaatkan dengan baik, sumber energi alternatif ini akan menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan energi di daerah terpencil. Sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No.26 Tahun 2021 tentang Pembangkit Tenaga Surya (PLTS) Atap. Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Umum (IUPTLU) untuk menyediakan tenaga listrik untuk kepentingan umum dalam suatu jaringan tenaga listrik. Peraturan tersebut merupakan penyempurnaan dari peraturan sebelumnya untuk meningkatkan tata kelola dan keekonomisan PLTS, khususnya PLTS Atap. Peraturan ini juga merupakan langkah untuk menjawab dinamika yang ada dan mendukung keinginan masyarakat akan listrik dari sumber Energi Baru dan Terbarukan dan keinginan untuk membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Penelitian ini dilakukan untuk menghitung potensi optimal PLTS Atap dari Gedung Pemerintah Kabupaten Pacitan sebagai sumber energi alternatif untuk menyuplai sistem kelistrikan dari Kantor Pusat. Simulasi ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak System Advisor Model (SAM) dengan mempertimbangkan aspek teknis dan ekonomis. Ada dua skenario untuk perhitungan ekonomi. Skenario tersebut adalah nilai keuntungan berdasarkan Permen ESDM Nomor 26 Tahun 2021 dan Memo Internal yang di Terbitkan oleh PT. PLN Persero tentang pembatasan kapasitas yang dapat terpasang, dan total energinya adalah 93556 kWh/tahun dengan kapasitas terpasang 56100 Wp dengan posisi Panel Surya menghadap ke utara dengan kemiringan 20° dan 1 inverter serta 20 modul terpasang dengan LCOE sebesar Rp.1266,2 /kWh dan NPV sebesar Rp.474.595.524.

Due to relatively difficult geographical conditions, poor electricity supply and infrastructure, Pacitan Regency is one of the areas with a low electrification rate of 65% in Java. Pacitan Regency has promising new and renewable energy potential, it's just that this potential has not been maximized for the benefit of the population. One of them is a solar power plant. If used properly, this alternative energy source will be a solution to meet energy needs in remote areas. As part of the government's efforts to achieve the New Renewable Energy (EBT) mix target of 23% by 2025, the Ministry of Energy and Mineral Resources has issued the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation Number 26 of 2021 concerning Rooftop Solar Power Plants. Holder of a Public Electricity Supply Business License (IUPTLU) to provide electricity for the public interest in an electric power network. The regulation is an improvement from the previous regulation to improve the governance and economics of PV mini-grid, especially rooftop PV mini-grid. This regulation is also a step to address the existing dynamics and support the public's desire for electricity from renewable energy sources and the desire to help reduce greenhouse gas emissions. This research was conducted to calculate the optimal potential of a solar power plant on the roof of the Pacitan Regency Government Building as an alternative energy source to supply the electricity system from the head office. This simulation is carried out using the System Advisor Model (SAM) software by considering the technical and economic aspects. There are two scenarios for economic calculations. The scenario is the profit value based on the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation Number 26 of 2021 and the Internal Memo issued by PT. PLN Persero regarding the limitation of the capacity that can be installed, and the total energy is 93556 kWh/year with an installed capacity of 56100 Wp with the PV position facing north with a slope of 20° and one inverter and 20 modules installed with an LCOE of Rp.1.266.2 /kWh and NPV of Rp.474,595,524.

Kata Kunci : PLTS, System Advisor Model, LCOE, NPV