Laporkan Masalah

Evaluasi Program Mitigasi Bencana Oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman (Studi Kasus Desa Wisata Turgo, Sleman, Yogyakarta)

KINTAN GAYUH ANINDA, Dr. Mohamad Yusuf, M.A.

2022 | Skripsi | S1 PARIWISATA

Desa Wisata Turgo berada di kawasan rawan bencana level III. Dalam melakukan pengembangan destinasi pariwisata di kawasan rawan bencana perlu adanya pendampingan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman. Salah satu upaya yang dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman terhadap ancaman bencana alam yaitu membekali pelatihan mitigasi bencana kepada para pelaku dan pengelola wisata dengan tujuan antisipasi terjadinya bencana di daerah rawan erupsi dan banjir. Dari hal tersebut, kajian ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program mitigasi bencana dan menganalisisnya hingga mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang ditemukan dalam penerapannya di Desa Wisata Turgo. Kemudian dalam menganalisis penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang didapatkan berasal dari observasi, wawancara dengan pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, pengelola dan masyarakat Desa Wisata Turgo, serta dokumentasi. Setelah itu, data diolah menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) yang dikembangkan oleh Daniel L. Stufflebeam dan Chris L. S. Coryn pada tahun 2014. Adapun dari hasil penelitian dengan metode CIPP dapat diketahui bahwa pelaksanaan program mitigasi bencana oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman di Desa Wisata Turgo masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari SDM yang dimiliki Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, sarana dan prasarana pendukung mitigasi bencana, dan dampak yang dirasakan oleh pengelola, masyarakat dan wisatawan di Desa Wisata Turgo yang masih belum maksimal. Dan terdapat beberapa hambatan yang dijumpai dalam penerapan program mitigasi bencana di Desa Wisata Turgo.

Turgo Tourism Village is located in a level III disaster-prone area. In developing tourism destinations in disaster-prone areas, it is necessary to have assistance from the Tourism Office of Sleman Regency. One of the efforts made by the Tourism Office of Sleman Regency against the threat of natural disasters is to provide disaster mitigation training to tourism actors and managers with the aim of anticipating disasters in areas prone to eruptions and floods. From this, this study aims to evaluate the implementation of the disaster mitigation program and analyze it as well as to find out what obstacles were found in its implementation in Turgo Tourism Village. Then in analyzing this research, the author uses a qualitative descriptive approach. The data obtained came from observations, interviews with the Tourism Office of Sleman Regency, managers and people of the Turgo Tourism Village, as well as documentation. After that, the data was processed using the CIPP (Context, Input, Process, Product) evaluation model developed by Daniel L. Stufflebeam and Chris L. S. Coryn in 2014. The results of research using the CIPP method can be seen that the implementation of disaster mitigation programs by the Tourism Office Sleman Regency in Turgo Tourism Village is still not as expected. This can be seen from the human resources owned by the Tourism Office of Sleman Regency, supporting facilities and infrastructure for disaster mitigation, and the impact felt by managers, communities and tourists in Turgo Tourism Village is still not optimal. And there are several obstacles encountered in the implementation of the disaster mitigation program in the Turgo Tourism Village.

Kata Kunci : evaluasi program, mitigasi bencana, desa wisata