Laporkan Masalah

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS ADAPTASI BAHASA INDONESIA Eustachian Tube Dysfunction Questionnaire (ETDQ-7) Studi pada pasien disfungsi tuba eustakhius

M. AGUNG NUGROHO, dr. Ashadi Prasetyo, Sp.THT-KL(K) ; DR.dr. S.R. Indrasari, Sp.THT-KL(K)

2022 | Tesis-Spesialis | ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH KEPALA DAN LEHER

Latar Belakang: Disfungsi tuba eustakhius terjadi akibat kegagalan mekanisme tuba untuk membuka atau menutup sehingga terjadi deregulasi tekanan telinga tengah, refluk sekresi dari nasofaring ke dalam cavum timpani dan gangguan drainase telinga tengah ke nasofaring. Disfungsi tuba eustakhius mampu mendeteksi dini keganasan di area nasofaring, sehingga diperlukan instrument untuk dapat memonitoring dan menilai derajat gejala klinis disfungsi tuba eustakhius. ETDQ-7 merupakan instrument yang telah valid dan reliabel untuk menilai skor gejala disfungsi tuba eustakhius secara subjektif. Saat ini ETDQ-7 belum terdapat versi adaptasi bahasa Indonesia. Tujuan Penelitian: Menentukan validitas dan realibilitas instrument ETDQ-7 adaptasi bahasa Indonesia untuk menilai skor gejala klinis disfungsi tuba eustakhius. Metode Penelitian: Metode yang digunakan adalah potong lintang untuk menilai validitas dan reliabilitas instrument ETDQ-7 adaptasi bahasa Indonesia pada pasien disfungsi tuba eustakhius di poli THTKL RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta mulai April - Desember 2021. Hasil: Dua puluh satu subyek penelitian terdiri dari 14 perempuan dan 7 laki-laki. Uji Validitas dengan menghitung nilai r hitung pada ETDQ-7 adaptasi bahasa Indonesia melebihi nilai r tabel dengan nilai r berkisar 0.576-0.669 (P<0.05). Uji reliabilitas dengan konsistensi internal Cronbac's alpha sebesar 0.724, serta test-retest reliability dengan nilai r berkisar antara 0.713-0.816 dan intra-class correlation berkisar antara 0.817-0.985. Kesimpulan: Instrumen ETDQ-7 adaptasi bahasa Indonesia valid dan reliabel sebagai instrument penilaian skor gejala klinis disfungsi tuba eustakhius.

Eustachian tube dysfunction (ETD) is a syndrome characterized by signs and symptoms of middle ear pressure dysregulation. ETD is defined as a failure to perform at least one of the three Eustachian Tube functions: protecting the middle ear from disease sources; ventilating the middle ear; and drainage of secretions away from the middle ear. Because eustachian tube dysfunction might detect cancer in the nasopharynx early, the Eustachian Tube Dysfunction Patient Questionnaire (ETDQ-7) scale is used to measure therapy success and the degree of eustachian tube dysfunction (ETD). Currently, there is not the ETDQ-7 instrument of Indonesian adaptation. The present study aims to test the validity and reliability of a translated Indonesia version of the ETDQ-7. The method used is cross-sectional to assess the validity and reliability of the ETDQ-7 Indonesian adaptation instrument in dysfunction tuba eustachius patients at the Otorhinolaryngology clinic RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta from April - December 2021. Twenty-one samples of this study consisted of 14 women and 7 men. The ETDQ-7 instrument of Indonesian adaptation is valid and reliable as an instrument for clinical applications, as a way to assess ETD severity and treatment outcomes with r values more than the r table and r values ranging from 0.576 to 0.669 (P<0.05). Internal consistency shows that Cronbach's alpha is 0.724, test-retest reliability with r values ranging from 0.713 to 0816 and intra-class correlation ranges from 0.817-0.985. The Indonesian version of the ETDQ-7 scale is a valid instrument for evaluating ETD. It can also be used as an important tool for diagnosis, patient follow-up, and treatment management.

Kata Kunci : Disfungsi Tuba Eustakhius, adaptasi bahasa Indonesia, validitas, reliabilitas, ETDQ-7

  1. SPESIALIS-2022-435617-abstract.pdf  
  2. SPESIALIS-2022-435617-bibliography.pdf  
  3. SPESIALIS-2022-435617-tableofcontent.pdf  
  4. SPESIALIS-2022-435617-title.pdf