Pengetahuan, Kepercayaan, dan Praktik Pencegahan COVID-19 di Kapanewon Wonosari Kabupaten Gunungkidul

WIDIA ADIRATNA, Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, MA.; dr. Citra Indriani, MPH.

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Pendahuluan: Kabupaten Gunungkidul menjadi salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terdampak virus corona. Kapanewon Wonosari menjadi kapanewon dengan jumlah kasus tertinggi dengan angka insidensi 35 kasus per 1.000 penduduk dengan persentase meninggal konfirmasi COVID-19 mencapai angka 5,9%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengetahuan, kepercayaan, dan praktik pencegahan COVID-19 di wilayah Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Besar sampel yang berhasil dikumpulkan adalah 232 responden. Kriteria inklusi adalah warga yang tinggal di Kapanewon Wonosari dan berusia 18 tahun atau lebih. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan metode cluster sampling. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner pada bulan April-Mei 2022. Kekuatan hubungan digambarkan dengan nilai PR yang didapatkan melalui analisis bivariabel dengan uji chi-square dan multivariabel dengan uji cox regression. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 26 tahun atau lebih (87,93%), berjenis kelamin perempuan (63,79%), bekerja pada sektor informal (83,62%) dan pendidikan menengah-tinggi (50,43%). Hasil analisis multivariabel menunjukkan bahwa pengetahuan (PR:1,51; 95% CI:1,07-2,26, p-value 0,042) dan kepercayaan (PR:1,63; 95% CI:1,08-2,42; p-value 0,019) memiliki hubungan yang signifikan dengan praktik pencegahan COVID-19. Kesimpulan: Penyegaran informasi terkait dengan COVID-19 menjadi hal yang penting untuk meningkatkan pengetahuan dan kepercayaan masyarakat terkait dengan COVID-19. Edukasi dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan melalui platform media sosial pemerintah maupun bekerja sama dengan media partner non pemerintah.

Purpose: Gunungkidul is one of the regencies in the Special Region of Yogyakarta (DIY) affected by the coronavirus. Wonosari became the highest number of cases with an incidence rate of 35 cases per 1.000 population, and Case Fatality Rate 5,9%. The purpose of this study was to analyze the knowledge, beliefs, and practices of preventing COVID-19 in Wonosari area, Gunungkidul Regency. Method: This study used a cross-sectional design. The sample size that was collected was 232 respondents. The inclusion criteria were that respondents had to live in Wonosari and more than 18 years old. The sampling process was carried out using the cluster sampling method. In April-May 2022, data were collecting through interviews and questionnaire. The strength of the relationship was described by the PR value obtained through bivariable analysis of the chi-square test and multivariable with the Cox regression test. Results: The results showed that most of the respondents were more than 26 years old (87.93%), female (63.79%), worked in the informal sector (83.62%) and had secondary-high education (50.43%). The results of multivariable analysis showed that knowledge (PR:1.51; 95% CI:1.07-2.26, p-value 0.042) and belief (PR:1.63; 95% CI:1.08-2.42; p-value 0.019) have a significant relationship with COVID-19 prevention practices. Conclusions: Refreshing information related to COVID-19 was important to increase public knowledge and belief regarding COVID-19. Education can be carried out by health workers through government social media platforms or in collaboration with non-government media partners.

Kata Kunci : COVID-19, pencegahan, pengetahuan, kepercayaan,Gunungkidul