Abses Serebri Multipel sebagai Faktor Risiko Terjadinya Keterlambatan Perkembangan Umum

IRWAN, dr. Agung Triono, Sp.A (K).; dr. Eddy Supriyadi, Ph.D, Sp.A (K)

2022 | Tesis-Spesialis | ILMU KESEHATAN ANAK

Latar belakang Abses serebri merupakan infeksi intracranial yang jarang pada anak, yang dimulai dari serebritis lokal dan sering muncul pada anak dengan faktor risiko tertentu. Bakteri merupakan penyebab lebih dari 95% abses serebri pada anak melalui penyebaran hematogen pada anak dengan penyakit jantung bawaan sianotik (26%) dan penyebaran lokal akibat infeksi otogenik (25%). Tatalaksana abses serebri membutuhkan kombinasi antara antibiotik dosis tinggi dan intervensi bedah serta pemantauan gejala sisa neurologis. Kasus: Anak laki-laki usia 18 bulan merupakan rujukan rumah sakit perifer dengan paresis saraf kranial dan penurunan kesadaran akibat meningoencephalitis. Tiga minggu sebelumnya, pasien mengalami demam dan cairan berbau dari telinga. Dua minggu setelahnya pasien mengalami muntah, tidak bisa membuka mata dan penurunan kesadaran. Pediatric coma scale (PCS) awal 13 dan dari pemeriksaan fisik neurologis menunjukan hemiparesis dextra. Hasil laboratorium awal menunjukan leukosit 21.010/ mcgL dengan dominasi neutrofil 76,8%. Hasil CT-scan kepala dengan kontras menunjukan multipel lesi hipodens dengan rim enhancement and pergeseran garis tengah. Terapi awal yang diberikan adalah cefotaxime dosis intrakranial, dexamethasone dan mannitol, dilanjutkan dengan aspirasi abses sebanyak tiga kali dalam interval dua minggu yang dilakukan oleh divisi bedah saraf. Hasil kultur cairan abses menunjukan batang coccus berderet, curiga Streptococcus. Kesadaran pasien membaik setelah aspirasi abses pertama, dan setelah perawatan hari ke 55, kesadaran compos mentis namun gejala sisa berupa hemiparesis kanan menetap. Satu tahun setelah dilakukan intervensi, hasil CT-scan kepala menunjukan tidak ada abses Kesimpulan: Penurunan kesadaran, paresis saraf kranial dan hemiparesis pada anak dapat disebabkan oleh abses serebri dengan faktor risiko tertentu. Kombinasi antibiotik dosis tinggi dengan intervensi pembedahan dapat membuat prognosis anak dengan abses serebri menjadi lebih baik dan mengurangi sekuele.

Background Brain abscess is a rare intracranial infection in child, which starts from local cerebritis and often appears in children with certain risk factors. Bacteria are the cause of more than 95% of cerebral abscesses in children through hematogenous spread in children with cyanotic congenital heart disease (26%) and local spread due to otogenic infection (25%). The management of a cerebral abscess requires a combination of high doses of antibiotics and surgical intervention and monitoring of neurological sequela. Cases Presentation The 18-month-old boy was referred to a tertiary hospital with cranial nerve paresis and loss of consciousness due to meningoencephalitis. Three weeks earlier, the patient had a fever and smelled fluid from the ears. Two weeks after that, the patient experiences vomiting, unable to open his eyes and a loss of consciousness. Pediatric coma scale (PCS) early 13 and a neurological physical examination showed right hemiparesis. Preliminary laboratory results showed leukocytes of 21,010/mcg with a predominance of neutrophils 76.8%. The results of the head MSCT with contrast showed multiple hypodense lesions with rim enhancement and midline shift. The first therapy was intracranial dose cefotaxime, dexamethasone and mannitol, followed by aspiration of abscesses three times in a two-week that performed by the neurosurgeon. The results of the abscess fluid culture showed that the coccus rod was lined up, suspicious of Streptococcus. The patients consciousness improved after the aspiration of the first abscess, and after the 55th day of treatment, the consciousness composed of the mentis but the sequelae in the form of right hemiparesis persisted. One year after the intervention, the results of the head MSCT showed no abscess. Conclusion Loss of consciousness, paresis of the cranial nerve and hemiparesis in a child, can be caused by a cerebral abscess with certain risk factors. The combination of high-dose antibiotics with surgical intervention can make the prognosis of a child with a cerebral abscess better and reduce sequelae.

Kata Kunci : Abses serebri, Aspirasi abses, Antibiotik intracranial, Sekuele, Brain abscess, Aspiration abscess, Intracranial antibiotics, Sequelae