PROSES PENYELESAIAN KONFLIK TANAH EKS HAK GUNA USAHA NANGAHALE DI KABUPATEN SIKKA PROVINSI NTT

HENDERIKUS JON, Dr. Dafri Agus Salim, MA

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

Penelitian ini bertujuan untuk pertama, mengetahui peta konflik tanah eks HGU Nangahale. Kedua, mendeskripsikan faktor penyebab dan kronologi konflik tanah eks HGU Nangahale. Ketiga, mendeskripsikan upaya para pihak dalam menyelesaikan konflik tanah eks HGU Nangahale serta menganalisis keberhasilan atau kegagalan upaya penyelesaian tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara mendalam sedangkan data sekunder diperoleh dari studi dokumen dan studi literatur. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mengelompokkan data terpilah, reduksi data, interpretasi data dan menarik sebuah kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab konflik adalah pertama, adanya klaim masyarakat adat Suku Soge dan Suku Goban atas tanah eks HGU Nangahale sebagai tanah ulayat. Kedua, adanya kebutuhan akan tanah sebagai pemenuhan kebutuhan dasar. Dan ketiga, adanya perbedaan kepentingan atas tanah eks HGU Nangahale. Kondisi tersebut menjadi latar belakang perjalanan konflik mulai dari tahun 1912 sampai dengan sekarang. Konflik belum berakhir dengan damai karena PT Krisrama cenderung kompetitif dan menghindar sedangkan masyarakat adat lebih mengakomodasi. Hasil penelitian lainnya yaitu upaya penyelesaian oleh pemerintah daerah dapat dikatakan sebagai upaya yang gagal atau tidak berhasil.

This study aims to first, find out the map of the land conflict of the former Nangahale HGU. Second, describe the causal factors and chronology of land conflicts in the former Nangahale HGU. Third, describe the efforts of the parties in resolving the land conflict of the former Nangahale HGU and analyze the success or failure of the settlement efforts. This study uses a qualitative method with a case study approach. Primary data was collected by means of in-depth interviews while secondary data was obtained from document studies and literature studies. Data analysis technique is done by grouping disaggregated data, data reduction, data interpretation and drawing a conclusion. The results of the study indicate that the factors causing the conflict are first, the claims of the Soge Tribe and the Goban Tribe on the land of the former Nangahale HGU as ulayat land. Second, there is a need for land as the fulfillment of basic needs. And third, there are differences in interests over the land of the former Nangahale HGU. These conditions became the background of the conflict journey from 1912 until now. The conflict has not ended peacefully because PT Krisrama tends to be competitive and avoidance, while the indigenous peoples are more accommodating. Another research result is that the settlement effort by the local government can be said to be a failed or unsuccessful attempt.

Kata Kunci : Konflik Nangahale, Konflik HGU, Analisis Konflik