Laporkan Masalah

PENGARUH LEVEL SUBTITUSI KANGKUNG KERING DENGAN BAYAM KERING TERHADAP KINERJA DOMBA PRIANGAN BETINA

MAGGA KURNIA, Ir. Bambang Suwignyo, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM. ASEAN Eng.;Prof. Dr. Ir. Kustantinah, DEA., IPU.

2022 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi bayam kering dengan variasi level yang berbeda dibanding kangkung kering terhadap kinerja domba priangan. Penelitian ini akan dilakukan dengan materi ternak domba priangan berjumlah 12 ekor berumur 3 sampai 4 bulan dengan bobor awal 11 sampai 18 kg selama 49 hari. Pemberian pakan diberikan pada masing masing domba dengan empat perlakuan level pakan dan perbandingan konsentrat dengan hijauan yaitu 70:30. Pakan yang diberikan yaitu pemberian kangkung kering 30% dari ransum (P0; kontrol), kangkung kering 20% dari ransum + bayam kering 10% dari ransum (P1), kangkung kering 10% dari ransum + bayam kering 20% dari ransum (P2), dan bayam kering 30% dari ransum (P3). Setiap perlakuan diberikan replikasi sebanyak 3 kali, dengan masing-masing 3 ekor domba disetiap kandang dan tempat pakan yang berbeda. Parameter yang akan diamati yaitu pertambahan berat badan harian (PBBH), konsumsi pakan, rasio konversi pakan (FCR), dan Palatabilitas. Data kinerja dianalisis statistik menggunakan analisis variansi (ANOVA) berdasarkan rancangan acak lengkap pola searah. Data pertambahan berat badan harian diuji menggunakan analisis kovariasi. Data yang diuji dilanjutkan dengan perhitungan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan pemberian bayam kering sebagai substitusi kangkung kering tidak mempengaruhi (P<0,05) kinerja pada domba priangan betina pada variabel palatabilitas dengan nilai masing-masing perlakuan yaitu 86,03 sampai 95,51% (P0), 96,76 sampai 98,04% (P1), 92,32 sampai 98,69% (P2), dan 96,02 sampai 97,80% (P3), feed intake (FI) dengan nilai masing-masing perlakuan yaitu 674,86 sampai 959,52 gram/ekor/hari (P0), 685,12 sampai 968,05 gram/ekor/hari (P1), 721,71 sampai 882,86 gram/ekor/hari (P2), dan 608,57 sampai 787,81 gram/ekor/hari (P3), pertambahan berat badan harian (PBBH) dengan nilai masing-masing perlakuan yaitu 21,65 sampai 112,55 gram/ekor/hari (P0), 39,19 sampai 116,69 gram/ekor/hari (P1), 66,82 sampai 89,51 gram/ekor/hari (P2), dan 45,64 sampai 90,04 gram/ekor/hari (P3), dan konversi pakan (FCR) dengan nilai masing-masing perlakuan yaitu 8,21 sampai 29,63 (P0), 7,92 sampai 17,57 (P1), 7,85 sampai 13,09 (P2), dan 9,20 sampai 14,27 (P3). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bayam kering dapat digunakan sebagai pengganti dari pakan kangkung kering pada domba priangan betina untuk penggemukan tanpa menurunkan kinerja produksi.

The purpose of this research was to determine the effects of different substitution variation level of dried spinach as crude fiber source compared with dried water spinach to priangan ewes performance. The research carried out with 12 Priangan sheep, aged 3 to 4 months, with an initial weight of 11 up to 17 kg for 49 days. Feeding was given to each sheep with four levels of feed treatment and the ratio of concentrate to forage was 70:30. The feed given was dried water spinach 30% of the ration (P0; control), 20% of dried water spinach + dried spinach 10% of the ration (P1), dried water spinach 10% of the ration + dried spinach 20% of the ration (P2), and dried spinach (30%) from the ration (P3). Each treatment was replicated 3 times, with 3 sheep each in different cages and feedlots. Parameters to be observed are average daily gain (ADG), Feed Intake (FI), Feed Conversion (FCR), and Palatability. The data of performance obtained and analyzed using a completely randomized design with a One Way-ANOVA. Average daily weight gain was analized using a covariance analysis. The data followed by the calculation of Duncan Multiple Range Test (DMRT). The results showed that giving dried spinach as a substitute for dried water spinach did not affect (P<0.05) the performance of the priangan ewes on the palatability variable with the value of each treatment being 86,03 up to 95,51% (P0), 96,76 up to 98,04% (P1), 92,32 up to 98,69% (P2), and 96,02 up to 97,80% (P3), feed intake (FI) with the value of each treatment is 674,86 up to 959,52 grams/head/day (P0), 685,12 up to 968,05 grams/head/day (P1), 721,71 up to 882,86 grams/head/day (P2), and 608,57 up to 787,81 grams/head/day (P3), average daily gain (ADG) with the value of each treatment is 21,65 up to 112,55 grams/head/day (P0), 39,19 up to 116,69 grams/head/day (P1), 66,82 up to 89,51 grams/head/day (P2), and 45,64 up to 90,04 grams/head/day (P3), and feed conversion (FCR) with respective values treatments were 8,21 up to 29,63 (P0), 7,92 up to 17,57 (P1), 7,85 up to 13,09 (P2), and 9,20 up to 14,27 (P3). The conclusion of this study is that dried spinach can be used as a substitute for dried water spinach feed in priangan ewes for fattening without reducing production performance.

Kata Kunci : Bayam kering, Domba priangan, Kinerja domba, Subtitusi pakan, Dried spinach, Feed substitution, Priangan sheep, Sheep performance value

  1. S1-2022-424581-abstract.pdf  
  2. S1-2022-424581-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-424581-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-424581-title.pdf