Dampak Penundaan Jadwal Kemoterapi Terhadap Rekurensi Dan Ketahanan Hidup Pada Pasien Kanker Payudara Di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta

WALIT UHKRI MUKRININ, Dr. apt. Arief Nurrochmad, M.Sc; Dr. apt. Fita Rahmawati, Sp.FRS

2022 | Tesis | MAGISTER FARMASI KLINIK

Kemoterapi merupakan modalitas pengobatan utama pada kanker payudara bersama dengan operasi dan radioterapi. Kemoterapi memberikan manfaat dalam peningkatan ketahanan hidup pasien, namun manfaat tersebut dipengaruhi oleh kepatuhan terhadap jadwal kemoterapi. Dampak prognostik negatif dari keterlambatan dosis kemoterapi ini dapat berpengaruh pada hasil ketahanan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penundaan jadwal kemoterapi (alasan dan durasi penundaan) serta dampaknya terhadap rekurensi dan ketahanan hidup (overall survival). Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif, melibatkan pasien wanita kanker payudara stadium awal (stadium I-IIB) yang mendapatkan kemoterapi rejimen berbasis antrasiklin atau taxan. Eksposur dalam penelitian adalah dampak penundaan jadwal kemoterapi dan lama durasi penundaan, sedangkan luaran penelitian adalah rekuresi dan ketahanan hidup pasien kanker payudara. Data penelitian diperoleh dari rekam medik pasien di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2017-2021. Analisis data menggunakan Chi-square, Kaplan-Meier serta Cox-regression untuk mengetahui Hazard Ratio dengan tingkat kepercayaan 95%. Terdapat 138 pasien kanker payudara dalam penelitian, sebanyak 63 pasien (45,7%) mengalami penundaan jadwal kemoterapi dan 75 pasien (54,3%) tanpa penundaan jadwal kemoterapi. Penundaan jadwal kemoterapi pada pasien kanker payudara dapat meningkatkan resiko rekurensi (HR 4,718; 95% Cl: 1,533-14,520, log rank tes p=0,003), namun penundaan jadwal kemoterapi tidak berhubungan terhadap ketahanan hidup (HR 2,403; 95% Cl: 0,780-7,405, log rank tes p=0,115). Durasi penundaan jadwal kemoterapi ≤7 hari atau >7 hari pada pasien kanker payudara tidak berhubungan terhadap resiko kejadian rekurensi (HR 1,001; 95% Cl: 0,307-3,260, log rank tes p=0,999) dan tidak berhubungan terhadap ketahanan hidup atau resiko kejadian mortalitas (HR 1,592; 95% Cl: 0,314-8,061, log rank tes p=0,570). Pengendalian ketepatan jadwal kemoterapi harus dapat dilakukan bila memungkinkan agar pengobatan menjadi optimal.

Chemotherapy is the main treatment modality for breast cancer along with surgery and radiotherapy. Chemotherapy provides benefits in increasing patient survival, but these benefits are influenced by adherence to the chemotherapy schedule. This negative prognostic impact of delayed chemotherapy dose may affect survival outcomes. This study aims to describe the delay in chemotherapy schedule (reason and duration of delay) and its impact on recurrence and overall survival. This study used a retrospective cohort design, involving female patients with early-stage breast cancer (stage I-IIB) receiving anthracycline- or taxane-based chemotherapy regimens. The exposure in this study was the impact of delaying chemotherapy schedules and the length of the delay, while the outcome of the study was the recurrence and survival of breast cancer patients. The research data were obtained from the patient's medical records at Dr. RSUP. Sardjito Yogyakarta period 2017-2021. Data analysis used Chi-square, Kaplan-Meier and Cox-regression to determine the Hazard Ratio with 95% confidence interval. There were 138 breast cancer patients in the study, as many as 63 patients (45.7%) experienced delays in chemotherapy schedules and 75 patients (54.3%) without delays in chemotherapy schedules. Delaying chemotherapy schedule in breast cancer patients can increase the risk of recurrence (HR 4.718; 95% Cl: 1.533-14.520, log rank test p = 0.003), but delaying chemotherapy schedule is not associated with survival (HR 2.403; 95% Cl: 0.780- 7,405, log rank test p=0.115). The duration of delay in chemotherapy schedule ≤7 days or >7 days in breast cancer patients was not associated with the risk of recurrence (HR 1.001; 95% Cl: 0.307-3.260, log rank test p=0.999) and was not associated with survival or mortality risk (HR 1.592; 95% Cl: 0.314-8.061, log rank test p=0.570). Control of the accuracy of the chemotherapy schedule should be carried out whenever possible so that treatment is optimal.

Kata Kunci : Kanker Payudara, Kemoterapi, Penundaan jadwal, Ketahanan Hidup