Laporkan Masalah

RENCANA PEMASARAN PROGRAM JAMINAN KEHILANGAN PEKERJAAN KEPESERTAAN PENERIMA UPAH SKALA MIKRO DAN KECIL BPJS KETENAGAKERJAAN

VEDRIAN ADHYFERNANDA, Yulia Arisnani Widyaningsih, M.B.A., Ph.D.,

2022 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)

Penyelenggaraan jaminan sosial merupakan wujud tanggung jawab Negara dalam pembangunan perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial sebagaimana pada UU No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dengan berlandaskan hak asasi manusia dan hak konstitusi setiap orang. BPJS Ketenagakerjaan sesuai amanat yang ditunjuk berdasarkan undang-undang menyelenggarakan program yang meliputi kesejahteraan pekerja, seperti Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, Jaminan Kematian khususnya dengan dikeluarkan program baru Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Adanya program JKP bagi internal BPJS ketenagakerjaan merupakan produk atau program penyempurna untuk menutup dari celah program yang ada sebelumnya. Program JKP diharapkan mampu menjawab kebutuhan para pekerja yang khawatir pada saat kehilangan pekerjaan. Penelitian ini memfokuskan pada Kondisi dari program jaminan sosial tenaga kerja berdasarkan data internal BPJS Ketenagakerjaan adalah belum tercapainya target kepesertaan peserta aktif dan iuran. Kondisi ini membuat BPJS perlu untuk membuat rencana pemasaran yang tepat sasaran untuk dapat mengedukasi tenaga kerja dalam memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan. Rencana pemasaran ini diharapkan akan dapat meningkatkan jumlah peserta jaminan sosial ketenagakerjaan dengan pemanfaatan program baru yaitu Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Penelitian ini dilakukan dengan wawancara terhadap 3 orang yaitu Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan, Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Batuceper, Kepala Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Batuceper Kuesioner diberikan kepada 30 orang pekerja yang sudah pada sektor penerima upah di wilayah propinsi DKI Jakarta. Analisis data dilakukan dengan analisis konten, peta empati, analisis pasar, analisis SWOT dan rencana pemasaran. Rencana pemasaran dalam meningkatkan akuisisi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan melalui program Jaminan Kehilangan Pekerjaan dilakukan berdasarkan strategi sosialisasi masif, pengembangan layanan baru, optimalisasi kebijakan terkait law enforcement, universal coverage, pertimbangan iuran yang terjangkau dan merangkul serikat pekerja dalam pemasarannya. Cara meningkatkan pengetahuan kepada tenaga kerja terkait manfaat dan program BPJS Ketenagakerjaan adalah dengan melalui strategi terpusat melalui media, brosur, serta penggunaan konten terkait program JKP serta penguatan melalui sinergitas dengan pemerintah daerah. Cara penyusunan kontrol rencana pemasaran yang tepat pada program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) adalah dengan adanya sinergitas antara pemerintah dengan BPJS Ketenagaekrjaan dalam penerpan program Jaminan Sosial dalam meningkatkan kepatuhan hukum. Pelaksanaan program JKP akan diserahkan kepada setiap kantor cabang.

The implementation of social security is a manifestation of the State's responsibility in developing the national economy and social welfare as stipulated in Law No. 40 of 2004 concerning the National Social Security System (SJSN) based on human rights and the constitutional rights of everyone. BPJS Ketenagakerjaan in accordance with the mandate appointed by law organizes programs that include worker welfare, such as Work Accident Insurance, Old Age Security, Pension Security, Death Security, especially with the issuance of a new Job Loss Guarantee (JKP) program. The existence of the JKP program for BPJS Employment internals is a product or a complement program to close the gap in the previous program. The JKP program is expected to be able to answer the needs of workers who are worried about losing their jobs. This study focuses on the condition of the labor social security program based on internal data of BPJS Ketenagakerjaan, namely that the target for active participant participation and contributions has not been achieved. This condition makes BPJS need to make a marketing plan that is right on target to be able to educate workers in having employment social security. This marketing plan is expected to be able to increase the number of participants in labor social security by utilizing a new program, namely Job Loss Insurance (JKP). This research was conducted by interviewing 3 people, namely the Deputy Regional Director of BPJS Ketenagakerjaan, Branch Manager BPJS Ketenagakerjaang Tangerang Batuceper, and Manager Of Marketing BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Batuceper. Questionnaires were given to 30 workers who are already in the wage-earning sector in the DKI Jakarta province. Data analysis is done by content analysis, empathy map, market analysis, SWOT analysis and marketing plan. The marketing plan to increase the acquisition of BPJS Employment membership through the Job Loss Guarantee program is carried out based on a massive socialization strategy, development of new services, optimization of policies related to law enforcement, universal coverage, consideration of affordable prices and embracing labor unions in marketing. The way to increase knowledge of the workforce regarding the benefits and programs of BPJS Ketenagakerjaan is through a centralized strategy through the media, brochures, and the use of content related to the JKP program as well as strengthening through synergy with local governments. The correct way to control the marketing plan for the Job Loss Insurance (JKP) program is the synergy between the government and BPJS Employment in the implementation of the Social Security program. The implementation of the JKP program will be handed over to each branch office. Keyword: marketing plan, job loss insurance, BPJS Ketenagakerjaan

Kata Kunci : Rencana Pemasaran, Jaminan Kehilangan Pekerjaan, BPJS Ketenagakerjaan

  1. S2-2020-465375 - Abstract.pdf  
  2. S2-2022-465375 - TableofContent.pdf  
  3. S2-2022-465375- bibliography.pdf  
  4. S2-2022-465375- title.pdf