Prevalensi dan Onset Urtikaria akibat Pemberian Vaksin COVID-19: Sebuah Rapid Review

IRSYAD FADHAL, dr. Dyah Ayu Mira Oktarina, Ph.D., Sp.KK; dr. Arditya Damar Kusuma, M.Med (Clin Epi), Sp.JP; dr. Sri Awalia Febriana, M.Kes., Sp.KK., Ph.D.

2022 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang dimulai pada Desember 2019 di Wuhan, Cina, menyebar cepat ke seluruh dunia dan menjadi pandemi. World Health Organization (WHO) menganjurkan tindakan pencegahan untuk diri sendiri dan orang sekitar dari penularan COVID-19, salah satunya segera mendapatkan vaksin COVID-19. Vaksin COVID-19 sangat penting untuk mengurangi penyebaran virus penyakit ini dan sangat efektif mencegah gejala penyakit yang parah hingga kematian. Vaksin COVID-19 terbanyak yang digunakan di beberapa negara adalah vaksin BNT162b2 (Pfizer-BioNTech) dan vaksin ChAdOx1 nCoV-19 (Oxford-AstraZeneca). Hingga Februari 2022, lebih dari 10 miliar dosis vaksin COVID-19 telah diberikan di seluruh dunia dan setidaknya 60% populasi dunia telah menerima vaksin dosis pertama. Meningkatnya jumlah populasi yang mendapat vaksin COVID-19 meningkatkan laporan terjadinya kejadian ikutan pasca imunisasi, salah satunya urtikaria. Penelitian ini berfokus pada prevalensi dan onset terjadinya urtikaria akibat pemberian vaksin COVID-19. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat kejadian prevalensi dan onset dari urtikaria akibat pemberian vaksin COVID-19. Metode: Penelitian ini menggunakan metode rapid review berdasarkan penelitian sebelumnya mengenai prevalensi dan onset urtikaria akibat vaksin COVID-19. Artikel didapat dari database PubMed dan Google Scholar. Kriteria inklusi yaitu artikel yang memuat data prevalensi dan onset urtikaria akibat vaksin COVID-19 dan dipublikasikan dalam rentang waktu Desember 2020 � Januari 2022. Kriteria eksklusi yaitu artikel yang tidak full text, data tidak lengkap, dan tidak berbahasa Inggris atau Indonesia. Hasil: Dari hasil pencarian dan seleksi artikel didapatkan 20 artikel yang diikutkan dalam penelitian ini. Terdapat 7 artikel memuat data prevalensi, 11 artikel memuat data onset, dan 2 artikel memuat data prevalensi dan onset. Penelitian pada artikel-artikel tersebut dilakukan di beberapa negara berbeda. Terdapat 7 jenis vaksin yang digunakan dengan dosis 1 atau 2. Rentang usia sampel antara 16 sampai 76 tahun. Pada keseluruhan artikel, sampel dan kejadian urtikaria yang terjadi sebagian besar pada perempuan. Terdapat riwayat alergi dan riwayat atopik pada sampel yang diteliti. Kesimpulan: Angka prevalensi terjadinya urtikaria pada populasi yang diberikan vaksin COVID-19 berkisar dalam rentang 0,035% sampai 3,2%. Waktu onset terjadinya urtikaria pada populasi yang diberikan vaksin COVID-19 berkisar dalam rentang 5 menit sampai 10 hari.

Background: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) which began in December 2019 in Wuhan, China, spread rapidly throughout the world and became a pandemic. World Health Organization (WHO) recommended preventive measures for yourself and those around you from the transmission of COVID-19, one of which is to immediately get a COVID-19 vaccine. The COVID-19 vaccine is very important to reduce the spread of this disease virus and is very effective at preventing severe symptoms of the disease to death. The most common COVID-19 vaccines used in several countries are the BNT162b2 vaccine (Pfizer-BioNTech) and the ChAdOx1 nCoV-19 vaccine (Oxford-AstraZeneca). As of February 2022, more than 10 billion doses of the COVID-19 vaccine have been administered worldwide and at least 60% of the world's population has received the first dose of vaccine. The increasing number of populations receiving the COVID-19 vaccine has increased reports of adverse event following immunization, one of which is urticaria. This study focuses on the prevalence and onset of urticaria due to the COVID-19 vaccine. Objective: This study aims to determine the prevalence and onset of urticaria due to the COVID-19 vaccines. Method: This study used a rapid review method based on previous research on the prevalence and onset of urticaria due to the COVID-19 vaccine. Articles obtained from the PubMed and Google Scholar databases. The inclusion criteria were articles containing data on the prevalence and onset of urticaria due to the COVID-19 vaccine and published in the period December 2020 � January 2022. The exclusion criteria were articles that were not full text, data were incomplete, and did not in English or Indonesian. Result: From the search results and article selection, 20 articles were included in this study. There are 7 articles containing prevalence data, 11 articles containing onset data, and 2 articles containing prevalence and onset data. Research on these articles was conducted in several different countries. There were 7 types of vaccine used with doses of 1 or 2. The sample age ranged from 16 to 76 years. In the whole article, the sample and the incidence of urticaria were mostly in women. There was some history of allergies and atopic history in the studied sample. Conclusion: The prevalence of urticaria in the population given the COVID-19 vaccine ranges from 0.035% to 3.2%. The time of onset of urticaria in the population given the COVID-19 vaccine ranged from 5 minutes to 10 days.

Kata Kunci : prevalensi, onset, urtikaria, vaksin COVID-19