HUBUNGAN ONSET PREEKLAMSIA DENGAN LUARAN NEONATUS DI RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA

HARYA BAYU S, Dr. dr. Eugenius Phyowai Ganap, SpOG(K)-Obginsos

2022 | Tesis-Spesialis | OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Latar Belakang: Preeklamsia merupakan salah satu penyebab utama kematian pada ibu dan janin. Preeklamsia dibagi menjadi dua kategori awitan, untuk preeklamsia yang dimulai saat usia kehamilan dibawah 34 minggu disebut preeklamsia awitan dini dan preeklamsia awitan lambat dimulai setelah umur kehamilan diatas 34 minggu. Preeklamsia awitan dini terjadi remodeling dari arteri spiralis maternal yang tidak sempurna sehingga menghasilkan perfusi uteroplasenta yang abnormal sehingga menyebabkan kondisi hipoksia dan asidosis pada neonatus yang dapat meningkatkan insidensi IUGR, insidensi sepsis neonatus, kematian neonatus, skor APGAR yang rendah dan lama rawat yang lebih lama. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan terkait luaran neonatus pada ibu dengan preeklamsia awitan dini dan preeklamsia awitan lambat. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Kohort Retrospektif dan metode sampling menggunakan consecutive sampling. Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok preeklamsia awitan dini dan preeklamsia Awitan lambat yang dirawat dan melahirkan di RSUP. DR. Sardjito Yogyakarta pada tahun 2019-2020. Hasil: Penelitian ini mempunyai jumlah sampel sebanyak 235 subjek yang terdiri dari kelompok PAD sebanyak 146 subjek dan kelompok PAL sebanyak 89 subjek. Kedua kelompok mempunyai perbedaan signifikan pada insidensi kematian neonatus, insidensi sepsis dan lama rawat (p<0,05), namun tidak mempunyai perbedaan yang bermakna pada insidensi IUGR (p=0,527) dan insidensi skor Apgar yang rendah (p=0,771) . Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan pada insidensi IUGR dan skor Apgar yang rendah antara kelompok PAD dan PAL. Insidensi sepsis neonatus dan insidensi kematian neonatus pada kelompok PAD lebih tinggi dibandingkan kelompok PAL yang dipengaruhi oleh usia kehamilan dan juga riwayat preeklamsia. lama rawat neonatus pada kelompok PAD lebih lama dibandingkan dengan kelompok PAL, hal tersebut dipengaruhi oleh awitan preeklamsia dan usia kehamilan. Kata Kunci: Preeklamsia awitan dini, preeklamsia awitan lambat, luaran neonatus, sepsis neonatus, IUGR.

Background: Preeclampsia is one of the leading causes of death for both mother and fetus. Preeclampsia is divided into two categories of onset, for preeclampsia that begins at gestational age below 34 weeks is called early onset preeclampsia and late onset preeclampsia begins after gestational age above 34 weeks. In early-onset preeclampsia, there is an imperfect remodeling of the maternal spiral arteries, resulting in abnormal uteroplacental perfusion, causing hypoxia and acidosis in neonates which can increase incidence of IUGR, incidence of neonatal sepsis, neonatal mortality, low APGAR scores and longer hospital length of stay. Research Objectives: To determine the relationship between maternal and neonatal outcomes with early-onset preeclampsia and late-onset preeclampsia. Methods: This study was a retrospective cohort design and the sampling method used consecutive sampling. The research subjects were divided into two groups, the early-onset preeclampsia group and the late-onset preeclampsia group who were treated and gave birth at the RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta in 2019-2020. Results: This study had a total sample of 235 subjects consisting of 146 subjects in the EO-PE group and 89 subjects in the LO-PE group. The two groups had a significant difference in the incidence of neonatal death, the incidence of neonatal sepsis and length of stay (p<0.05), but there was no significant difference in the incidence of IUGR (p=0.527) and the incidence of low Apgar score (p=0.771). Conclusion: There was no difference in the incidence of IUGR and low Apgar score between mothers with EO-PE and mothers with LO-PE. The incidence of neonatal sepsis and the incidence of neonatal death in mothers with EO-PE is higher than in mothers with LO-PE which was influenced by gestational age and history of preeclampsia. The length of neonatal hospital stay in mothers with EO-PE is longer than that of mothers with LO-PE, it was influenced by the onset of preeclampsia and gestational age. Keywords: Early onset preeclampsia, late onset preeclampsia, neonatal outcome, neonatal sepsis, IUGR.

Kata Kunci : early onset preeclampsia, late onset preeclampsia, neonatal outcome, neonatal sepsis, IUGR.