HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK SUAMI DENGAN PROSES PERSALINAN IBU HAMIL DI KABUPATEN LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

RAFIALDO ARIFIAN, Prof. Dra. R.A Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D;Dr. Drs. Abdul Wahab., MPH;Dr.Dra. Retna Siwi Padmawati., MA

2020 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang: Merokok merupakan suatu masalah yang biasa terjadi dalam masyarakat, sangat berbahaya bagi perokok pasif terutama ibu hamil jika terhirup asap rokok. Paparan asap rokok mempengaruhi semua tahap reproduksi manusia yaitu peningkatan risiko untuk kehamilan ektopik, ketuban pecah dini, solusi plasenta, plasenta previa, keguguran, lahir mati, lahir prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), kecil untuk usia kehamilan dan bawaan anomali seperti bibir sumbing. Terkadang suami perokok yang memiliki istri sedang hamil sangat tidak memperhatikan perilaku merokoknya. data profil kesehatan provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), yang memperlihatkan peningkatan kasus kematian ibu hamil pada tahun 2013 dibandingkan kematian pada tahun 2012 dengan kematian ibu hamil di NTB yang terjadi saat proses persalinan berada dalam angka 23% dari jumlah kasus kematian ibu hamil. Penelitian ini ingin membuktikan keterkaitan perilaku merokok suami terhadap proses persalinan ibu hamil di Kabupaten Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat Tujuan: Untuk mengetahui tingkat perilaku suami dalam merokok didalam rumah dengan ibu hamil. Selain itu untuk mengetahui keterkaitan hubungan antara perilaku merokok suami dan dampaknya pada proses persalinan ibu hamil. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain kohort retrospektif. Jumlah populasi dari penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berada di Kabupaten Lombok Utara. Sampel penelitian sebanyak 1738 ibu hamil dengan teknik sampel adalah purposif sampling, kemudian jumlah subjek yang dianalisis lebih lanjut adalah 796 sampel setelah sampel di eksklusi dan inklusi, dan terakhir di analisis menggunakan chi-square jika expected count >5, dan Fisher exact jika <5 untuk analisis bivariat, dan logistic regression untuk analisis multivariat. Hasil: Sebanyak 52% suami merokok di luar rumah, sebanyak 74% suami menjadi perokok ringan dengan jumlah batang yang dihisap per hari kurang dari sama dengan 10 batang rokok. Mayoritas ibu hamil mengalami persalinan normal dibanding abnormal (91%). Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara perilaku merokok suami dengan proses persalinan ibu hamil (p=0,715) dan (p=0,742). Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh (p=0,019), frekuensi kunjungan pemeriksaan kehamilan (p=0,023) dan berat bayi baru lahir (p=0,000) dengan proses persalinan ibu hamil. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku merokok suami terhadap proses persalinan ibu hamil. Namun terdapat hubungan yang signifikan antara Indeks massa tubuh ibu, frekuensi kunjungan pemeriksaan kehamilan dan berat bayi baru lahir dengan proses persalinan ibu hamil.

Background: Smoking is a common problem in society, very dangerous for passive smoking, especially pregnant women, if inhaled by cigarette smoke. Cigarette smoke exposure affects all stages of human reproduction, namely increased risk for ectopic pregnancy, premature rupture of membranes, placental solution, placenta previa, miscarriage, stillbirth, preterm birth, low birth weight (LBW), small for gestational age and congenital anomalies such as chippy lips. Sometimes husbands who smoke and whose wives are pregnant really don't pay attention to their smoking behavior. Nusa Tenggara Barat (NTB) provincial health profile data, which shows an increase in cases of maternal mortality in 2013 compared to deaths in 2012 with maternal deaths in NTB that occurred during childbirth in 23% of the total number of maternal deaths. This study aims to prove the relationship between the husband's smoking behavior and the delivery process of pregnant women in North Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. Objective: To determine the level of husband's behavior in smoking in the house with pregnant women. In addition, to determine the relationship connection between husband's smoking behavior and the impact of the delivery process of pregnant women. Methods: The population of this study were all pregnant women in North Lombok District. The sample of the study was 1738 pregnant women. The sample technique was purposive sampling. The number of subjects analyzed further was 796 samples, then the 796 sample was excluded and included, and analyzed using chi-square if the expected count was> 5, and Fisher's exact if <5 for bivariate analysis and logistic regression for multivariate analysis. Results: As many as 52% of husbands smoke outside the home, 74% of husbands are light smokers with less then equal to 10 cigarettes per day. The majority of pregnant women experienced normal rather than abnormal deliveries (91%). There was no relationship between the husband's smoking behavior and the delivery process of pregnant women (p = 0.715) and (p = 0.742). However, there was a significant relationship between body mass index (p = 0.019), frequency of antenatal care visits (p = 0.023) and newborn weight (p = 0.000) and the delivery process of pregnant women. Conclusion: This study reveals that the relationship between the husband's smoking behavior and the delivery process of pregnant women is not proven. However, this study demonstrate the relationship between pregnant women body mass index, frequency of ante natal care, and newborn birth weight, with the delivery process of pregnant women

Kata Kunci : rokok, suami, ibu hamil, bayi, persalinan